17. SEA

27 5 0
                                        

"Kau kan punya banyak teman, kenapa tak ajak satu dari mereka untuk menenanimu. Kenapa aku? Aku wanita Min Hyuk, bisa menolong apa? Lagi pula kau membawaku kemana, berapa lama?"


"Aish, kau ini cerewet juga ternyata. Aku memang punya banyak teman itu benar! tapi, untuk sekarang teman terdekatku hanya kau, Illa."

"Sejak kapan kita berteman? Aku tak berniat mennyetujui kalaupun kau minta."

"Benarkah? Kalau begitu tak perlu. Aku dengan besar hati mengijinkanmu jadi temanku, kau bisa sombongkan ini pada temanmu yang bernama Bella itu."

"Min Hyuk, ini bukan saat untuk bercanda. Aku serius, kau akan membawa kita kemana?"

"Yang jelas, tujuan kita masih jauh."

"Hwang Min Hyuk, kenapa kau senang sekali mempermainkanku?"

"Tidak tuh, aku tidak sedang bermain denganmu. Tapi aku senang mendengar kau memanggil nama lengkapku." Pemilik suara terkekeh berbarengan Illa mendengkus lembut, menyandarkan pundak dan membuang pandangan keluar jendela.

"Aku tidak sedang bercanda, Illa. Dan aku berani membayar mahal untuk jasamu ini, tenang saja."

"Ini bukan tentang bayaran atau sejenisnya. Aku hanya butuh penjelasan tentang apa yang bisa ku bantu. Aku tidak suka kau perlakukan seenaknya begini Min Hyuk."

"Maaf, jika tak suka caraku. Tapi tak ada cara lain yang ku kira akan berhasil membawamu duduk di kursi ini. Lagipula bukankah kita sudah membuat perjanjian."

"Perjanjian ap--" kata-kata Illa terhenti oleh pikirannya sendiri.

"Sudah ingat?" Min Hyuk menyunggingkan senyum meremehkannya melirik wajah kehabisan kata-kata Illa.

"Perjanjian itu harusnya terjadi atas persetujuan kedua belah pihak mau melakukannya atau tidak. Tapi kau tidak minta pendapatku dulu, ini tak masuk perjanjian kita Min Hyuk-ssi. Lagi pula tak ada spesifikasi atas urusan apa saja aku harus membantumu."

"Ah, begitukah. Ok ok. Akan ku renungkan. Tapi gimana yah, kita udah di tengah jalan tuh." Ujar Min Hyun santai memandang jalanan padat nan lenggang di depan.

"Turunkan aku."

"Jangan bercanda." Min Hyuk menilik Illa tajam.

"Aku mengancam." Ujar Illa , SERIUS.

"Yaa!, kau tidak tahu mengancam pengemudi itu tindakan terlarang, di tambah berhenti di jalan tol begini mengganggu ngendara lain. Kau mau di tangkap polisi lalu di deportasi?"

"Terserah, cepat turunkan aku!" Illa betancang-ancang hendak membuka pintu. Spontan membuat Min Hyuk membelalak panik sendiri.

"Jangan, hei. Jangan macam-macam! Dan tetap tenang di tempat! Kau mau aku apa? Berjanji? Bersumpah? Terjun payung!? Hah hah?! Sungguh aku tak akan membawamu dalam bahaya, sumpah. Hanya ikuti dan temani aku saja. Itu tugasmu, aku akan menjamin keselamatanmu--" Illa mulai tenang memperhatikan.

"... dengan nyawaku sendiri, aku janji. Kau akan kembali dengan selamat, apapun yang terjadi. Jadi cukup diam dan bantu aku mengatasi ini. Setelah selesai semua kembali normal untukmu."

[I↓M] an IDOL and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang