Bab 6
That Beat
Malam itu, usai mereka makan di restoran, Raka mengantarkan Febi ke villa dan berniat untuk pergi berbelanja. Namun, ketika mendapati Raka tak ikut turun bersamanya di villa, Febi bertanya pada Raka,
"Kamu mau pergi?"
Raka mengangguk. Belum sempat ia menyebutkan jawabannya, Febi sudah kembali bertanya, atau lebih tepatnya menuduh,
"Kamu mau cari cewek buat teman tidur?"
Raka seketika menatap Febi tajam.
"Sorry. Just kidding." Febi meringis. "Trus, kamu mau ke mana malam-malam gini?"
"Belanja," jawab Raka pendek.
"Shopping?" Mata Febi melebar antusias. "Aku ikut."
"Bukan shopping yang kayak di pikiranmu. Aku mau belanja bahan makanan," Raka menerangkan.
"Iya. Aku ikut. Ada beberapa makanan yang pengen aku beli juga." Febi tersenyum seraya kembali memasang seat belt yang sudah dilepasnya.
Raka mendesah pelan, mengalah. Dengan Febi di sebelahnya, ia meninggalkan villa dan pergi ke supermarket yang masih bagian dari resort. Lyra benar-benar menciptakan kota di resort ini.
"Selama ini aku cuma dengar rumor aja tentang kerennya resort ini. Dan ini ... benar-benar keren," komentar Febi dengan nada kagum.
Saat ini, mereka melewati jalan dengan pepohonan di kanan-kiri, tapi ada lampu jalan berwarna-warni yang cantik di sisi jalan.
"Kalau kayak gini, pengunjung juga nggak akan takut buat jalan-jalan di malam hari. Ini indah banget. Romantis." Febi sampai menempelkan kedua telapak tangannya ke kaca jendela ketika menatap keluar.
Raka pun memperlambat laju mobilnya dan memberi kesempatan pada Febi untuk menikmati pemandangan itu. Hingga mereka tiba di supermarket, Febi tak berhenti menatap kagum ke jalan yang mereka lewati. Wanita itu lagi-lagi menggumam kagum ketika melihat supermarket di depan mereka.
Tak tanggung-tanggung, sepertinya supermarket itu sangat lengkap. Di sebelah Raka, lagi-lagi Febi turun lebih dulu dan masuk ke supermarket. Ketika Raka sudah menyusulnya pun, dilihatnya wanita itu tidak membawa troli. Malah, ia sudah memeluk sebungkus besar camilan dan sedang memilih camilan lainnya.
Raka mendorong trolinya ke arah Febi, menarik pelan bungkus snack di tangan Febi dan melemparnya ke troli. Febi yang tadinya menoleh kaget, tersenyum padanya. Raka tak membalas dan mendorong troli menjauh dari Febi. Tiga detik setelah Raka meninggalkan Febi, wanita itu berlari untuk menjajari langkahnya. Ia menjatuhkan dua bungkus camilan lainnya dan menoleh pada Raka.
"Nggak pa-pa, kan?" tanyanya.
"Ambil apa pun yang kamu mau," balas Raka santai.
Febi lagi-lagi tersenyum, meski itu bukan untuk Raka, tapi untuk camilannya. Jadi, sementara Raka mulai mencari bahan makanan untuk beberapa hari ke depan, Febi pergi ke rak camilan. Selesai memasukkan roti tawar ke troli, Raka memilih selai. Di sanalah, Febi kembali.
Wanita itu mencomot selai kacang dan memasukkannya ke troli. Menyusul kemudian, ia memasukkan beberapa bungkus Oreo yang entah sejak kapan sudah dibawanya.
"Hallie Parker and Annie James. Si kembar yang diperanin Lindsay Lohan. Mereka yang ngajarin aku makan Oreo pakai selai kacang," ucap Febi dengan bangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated to Marry You (End)
RomanceDesakan menikah mulai membuat Raka jengah. Memang, sebentar lagi usianya akan mencapai kepala empat, tapi sampai saat ini ia masih tak punya seorang wanita di sisinya. Bahkan, adik bungsunya sudah menikah. Raka bukannya tidak mau menikah. Hanya saj...