EMPAT BELAS

48.9K 529 15
                                    

Kriinggg....krriiinggg...krriingg...

Suara telepon Razita membangunkan Harry di pagi hari. Razita masih telelap dan Harry yang terbangun segera mengangkat telepon Razita yang berada dia atas nakas.

"Hallo?!"

"Ini siapa ya? Kok laki-laki yang ngangkat? Ini bener kan nomor Razita?"

"Harusnya saya yang nanya anda. Cih bodoh"

"Wess...santai saya cuman nanya. Tapi ini bener kan nomor Razita?"

"Bukan dan cukup. Jangan hubungi nomor ini lagi,ini benad-benar mengganggu saya"

"Oke baiklah,maaf sebelumnya bila mengganggu pak"

Harry pun memutuskan telepon dengan sepihak tanpa menjawabnya kembali.

"Memang mengganggu dan setua itu kan saya? Dipanggil pak lagi" ucap Harry dalam hati dengan kesal.

~Harry POV~
Pagi-pagi sudah berisik. Aku terbangun karena suara panggilan telepon dari handphone Razita. Sudah yang menelepon tidak penting lagi,dan memang sangat tidak penting.

"Sebenarnya siapa sih yang nelepon Razita. Pagi-pagi lagi,mengganggu sekali" ucap ku dalam hati sambil menatap Razita yang masih tertidur dengan pulas.

Aku pun menaruh telepon Razita di atas nakas kembali. Aku segera menuju ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Lalu setelah itu langsung ke dapur untuk membuat sarapan.

Aku hanya menyiapkan sereal dan susu untuk sarapan kali ini. Setelah sudah aku langsung makan. Sarapan sendiri. Razita masih di atas,mungkin masih tidur nyenyak. Aku benar-benar kehilangan selera untuk makan,karena lapar saja sebenarnya.

Aku bete banget gara-gara telepon tadi pagi yang tidak sangat penting itu. Sangat mengganggu ku.

~~~~~~

Razita pun bangun dan tidak mendapati Harry di sampingnya. Razita menuju kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi,lalu turun ke bawah menuju dapur untuk menghampiri Harry.

Karena biasanya kalau Harry gak ada di sampingnya waktu bangun tidur berarti ia sedang menyiapkan sarapan.

"Good morning daddy" sapa Razita sambil menghampiri Harry dan mencium pipi kanan nya.
"Mmm..." jawab Harry dengan acuh.

~Razita POV~
"Daddy kenapa sih? Kok kayaknya daddy marah sama aku,sampe nge-diem min aku begitu" gumam ku dalam hati sambil menatap daddy bingung.

Setelah itu aku baru memulai sarapan,dan daddy pun selesai sarapan dan langsung merapihkan mangkuknya.

"Daddy ke atas dulu ya l,abis sarapan kamu langsung siap-siap buat kuliah" ucap daddy dengan muka datar dan langsung meninggalkan ku sendiri di meja makan.

Aku benar-benar tidak mengerti kenapa daddy tiba-tiba menjadi seperti acuh pada ku. Tidak seperti biasanya. Setelah saraoan aku pun langsung merapihkan mangkuk ku dan segera ke atas untuk bersiap berangkat kuliah.

Aku pun masuk ke kamar dan melihat daddy yang sudah rapih dan sedang merapihkan dasinya.

"Daddy mau aku bantu?" ucap ku. Daddy tidka menjawab dan hanya menggelengkan kepala sekali tanpa melihat ke arah ku.

DADDY♡[18++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang