DADDY♡[18++]

EMPAT PULUH DELAPAN

Pagi pun datang. Pagi hari yang cerah dan hari ini mood Razita sedang sangat baik. Razita terbangun terlebih dahulu dibandingkan Harry. Razita yang bangun langsung ke kamar mandi seperti biasa. Dan setelah itu langsung ke dapur untuk membuat sarapan. Waktu Razita sedang menyiapkan sarapan Michael pun menghampirinya.

"Pagi kak"
"Pagi"
"Aku mau memberi tau mu sesuatu lagi"
"Apa?"
Lalu Michael menunjukan pesan dari kakak nya Renny. Isi pesan tersebut masih sama. Renny minta maaf kepada Razita dan Michael dan di akhir pesan dia bilang kalau dia minta alamat tempat tinggal Razita dan Michael sekarang. Razita pun agak terkejut,dia tidak mungkin memberitahukan alamat rumah ini kepada kakak nya. Rumah ini kan bukan punya nya melainkan rumah milik Harry.

"Lalu bagaimana kak?"
"Nanti aku akan bicara pada Harry"
"Baiklah,aku mandi dulu baru sarapan"
"Iyaa"

Setelah sarapan siap Razita memanggil Harry untuk sarapan dan ketika ke kamar ternyata Harry sudah rapih dengan jas kantor nya. Lalu mereka pun turun untuk sarapan. Tak lama Michael pun datang dan mereka mulai sarapan bersama.

"Dad apa aku boleh memberikan alamat rumah ini pada kakak ku?" bisik Razita.
"Ya tentu" jawab Harry.
"Baiklah terima kasih"
"Sama-sama sayang"

Setelah sarapan Michael dan Harry pun segera berangkat. Sedangkan Razita merapihkan rumah terlebih dahulu. Baru setelah itu dia privat di rumah.

Setelah cukup lama mengemas rumah Razita pun beristirahat di sofa ruang tv sambil memainkan handphone nya. Razita pun mengirim alamat rumah Harry kepada kakak nya Renny. Dan langsung di jawab oleh kakak nya.

"Baiklah aku akan kesana sore ini"
"Ya"
Jawaban singkat dari Razita karena dia malas menjawab pesan kakak nya sebenarnya.

Setelah itu Razita merapihkan dirinya dan turun ke bawah dan tak lama guru privat nya datang. Setelah beberapa jam Razita privat,akhirnya selesai dan guru privat tersebut langsung pulang. Kali ini Razita diberi tugas untuk dikerjakan sendiri. Dan ia berencana mengerjakan nya ketika malam saja.

Sekarang sudah pukul setengah 5 sore. Razita ingat bahwa kakak nya akan datang ke sini. Jadi ia memutuskan untuk menunggunya di ruang tv sambil menonton tv dan sesekali bertukar pesan dengan Harry.

~di sisi lain~
~Collen POV~
Kali ini aku harus bisa menyingkirkan nya. Sebenarnya aku sudah tidak mau berurusan dengan mereka lagi. Aku juga sudah punya laki-laki yang bisa ku peras uang nya. Tapi karena Sabrina menawarkan uang yang cukup menggiurkan. Jadi kenapa mesti ku tolak.

Aku sedang mengendarai mobil ku di komplek rumah Harry. Lalu ketika aku masuk ke komplek itu aku melihat seseorang tampak seperti Razita. Aku pun membunyikan klakson mobil ku. Dan dia menengok ke arah ku lalu menepi. Namun aku pun tetap melanjutkan perjalanan ke rumah Harry. Namun ku pikir apa itu Razita? Aku kurang jelas melihat muka nya.

Lalu aku berputar balik di komplek tersebut. Entah ide dari mana. Aku pikir aku akan menabraknya lalu membiarkan nya tergeletak di aspal begitu saja. Aku pun sekarang berada di belakang nya dengan keadaan mobil ku yang pelan. Lalu aku pun mempercepat laju mobil ku. Dan..

Brrukk....

Dia pun tertabrak dan terpental cukup jauh. Setelah ku pastikan tidak ada saksi mata aku pun bergegas pergi dari sana dan mengabari Sabrina kalau aku menabraknya. Dan dia memang mengasik kan. Dia langsung mentransferku uang yang lumayan besar. Dan dia bilang itu baru tahap pertama. Kalau dari dulu aku kenal dia mungkin aku sudah jadi orang kaya.

Aku pun segera balik ke rumah ku tanpa mempedulikan nya lagi. Kalau dia mati aku dan Sabrina juga sama-sama untung. Aku dapat uang dan Sabrina dapat Harry. Aku tau dia mau Harry. Secara tidak langsung aku pun tau. Dan sebenarnya aku dulu mau sama Harry karena dia adalah CEO perusahaan nya sendiri dan dia juga mengajar sebagai dosen. Bagaimana uangnya tidak banyak.