EMPAT PULUH SEMBILAN

16.2K 252 5
                                        

Tak lama taksi online yang kami pesan datang dan Michael segera membawa kak Renny kedalam taksi online tersebut. Dan kami segera kerumah sakit.

Tak lama sampai di rumah sakit dan kak Renny langsung dibawa ke ruang UGD. Dan setelah cukup lama dokter itu pun keluar.

"Siapa keluarganya?"
"Kami dok"
"Kamu siapa nya dia?"
"Kami adik nya"
"Kak kalian mengalami pendarahan di kepalanya dan juga menyebabkan kakak kalian kekurangan darah dan juga sekarang kakak kalian mengalami koma"
"Astaga lalu bagaimana dok?"
"Kak kalian belum sadar dan sedang kami tangani,untuk darah nya kami masih punya beberapa persediaan"
"Syukur lah dan apakah kami boleh masuk?"
"Kalian belum boleh masuk dan saya permisi dulu"
"Ya dok terima kasih"
"Sama-sama"
Lalu dokter itu pergi dan kami kembali menunggu. Tak lama daddy datang dengan membawakan satu keranjang buah dan beberapa makanan.

"Hallo sayang"
"Hai dad"
"Nih makan pasti kalian belum makan"
"Ya daddy terimakasih"
"Iya,ya sudah daddy mau membayar administrasi nya dulu"
"Iya daddy"
Lalu daddy pun pergi dan kami makan makanan yang di bawa daddy tadi. Michael makan dengan lahap mungkin karena lapar,namun beda dengan aku. Aku tidak mood makan karena yang aku pikirkan hanya kak Renny.

Tapi aku memutuskan untuk makan meskipun hanya beberapa suap. Karena kalau aku tidak makan malah nanti aku ikutan sakit dan makin merepotkan saja.

Tak lama daddy kembali dan bergabung bersama kami. Dan setelah beberapa menit kak Renny dipindahkan keruang VVIP dan kami pun mengikuti nya. Daddy benar-benar sangat baik. Aku tau pasti harga kamar ini sangat mahal. Liat saja. Tv berukuran lumayan besar,sofa yang empuk,kulkas,dan toiletnya bersih. Dan kamar ini cukup luas.

Aku,daddy dan Michael duduk di sofa. Daddy ada diantara aku dan Michael. Aku pun memperhatikan kak Renny yang terbaring di kasur rumah sakit. Dan masih belum terbangun. Namun aku merasakan ada sesuatu yang menyender kebahu ku. Yaitu kepada daddy. Dia tidur ternyata.

Dia kelihatan begitu lelah. Aku jadi merasa bersalah karena merepotkan daddy. Walaupun daddy sangat sayang padaku.

Aku bingung kenapa kak Renny bisa begini. Siapa yang menabraknya? Apa tidak ada rekaman cctv? Aku harus tanya ke pak satpam kalau begitu. Tapi nanti ketika ada waktu untuk pulang. Karena sudah malam kami pun memutuskan untuk tidur.

~~~

Pagi pun datang dan Renny masih koma. Sedangkan Razita,Harry dan Michael masih tertidur. Sampai ada suara telepon dari Handphone Harry yang diletakan di meja.

Razita pun terbangun karena telepon itu. Lalu dia mengangkat telepon itu tanpa melihat siapa yang menelepon.

"Selamat pagi daddy,apa ada kabar duka?"

Sontak Razita langsung membuka matanya lebar-lebar dan melihat siapa yang menelepon. Dan itu dari nomor yang tidak Harry save.

"Apa kau mendengarku Harry?"
"Aku tau kau tidak bisa menjawabnya karena kau begitu sedih bukan?"
"Sudah jujur saja dan jawab jangan diam saja"

Razita langsung mematikan telepon itu dan berfikir keras. Yang menelepon Harry itu siapa? Kabar duka?

"Astaga" ujar Razita.

Tak lama Harry pun bangun dan melihat muka Razita yang sedang bingung.

"Pagi sayang" sapa Harry dengan suara khas orang bangun tidur.
"Pagi daddy" lalu memberikan ciuman sekilas di bibir Harry.
"Kau kenapa seperti orang bingung?"
"Tadi ada yang melepon daddy,lalu aku angkat dan itu suara perempuan"
"Lalu?"
"Lalu dia bilang 'selamat pagi daddy,apa ada kabar duka?' Namun aku tidak menjawab nya dan dia terus mengoceh lalu aku matikan telepon nya"
"Dari siapa?"
"Aku tak tau kau tidak menyimpan nomornya dad"
Lalu Harry langsung mangambil handphone nya dan melihat siapa yang menepon nya tadi. Dan seperti ia kenal nomornya dan ia ingat-ingat lagi ternyata itu nomor Sabrina.

DADDY♡[18++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang