TIGA PULUH DELAPAN

21.2K 341 16
                                    

Harry pun mulai menggenjot nya. Dari pelan menjadi lebih cepat. Mulut Harry pun tidak tinggal diam. Harry pun mengemut payudara Razita sambil terus menggenjot.

"Ah...daddy....aaaaahhhhh....mmmpphhh...aahh...faasstterr.....aaahh....daddy.....mmpphh...." desah Razita.

Harry pun semakin cepat menggenjotnya hingga menciptakan suara diantara paha Harry dan paha Razita.

"Daddy...aahh...aku...mau....mmpphh"
"Tunggu daddy sayang..aahh..."
"Aku gak...mpphh...tahan dad...mpphh"

Harry pun semakin mempercepat genjottan nya. Setelah tak lama kemudian..

"Daddy aku udah gak tahan..mmpphh"
"Bersama sayang ah..."

1...2...3...

Croott...

Cairan itu  Harry keluar di rahim Razita. Dan mereka tidak juga pakai pengaman. Harry pun mencabut juniornya dan berbaring disamping Razita. Harry dan Razita sama-sama mengatur nafas mereka masing-masing.

"Sayang..huh..kau tau?"
"Apa dad?"
"Kau masih sempit ya"
"Apaan sih dad"
Harry pun terkekeh karena melihat Razita yang salah tingkah ketika Harry bilang begitu.

Setelah itu Harry dan Razita ke kamar mandi untuk mandi bersama. Harry pun memandikan Razita dan begitu juga sebaliknya,Razita memandikan Harry. Setelah acara mandi bersama selesai,Harry dan Razita pun segera berpakaian. Setelah berpakaian mereka berbaring di kasur kembali. Tak sadar ternyata mereka terlelap.

Hari semakin sore,Razita terbangun dari tidur nya. Sedangkan Harry masih tidur dengan nyenyak. Razita pun memutuskan untuk ke dapur karena perut nya yang lapar. Sesampainya di dapur Razita melihat roti gandum,dan Razita memutuskan untuk membuat roti isi. Tapi ketika ingin menggoreng telur stok telur sudah habis dan memang seharusnya sudah belanja bulanan.

"Aduh udah pada habis juga bahan-bahannya,aku ajak daddy ke supermarket aja kali ya?" gumam Razita.

Ketika Razita asik mengutak-atik isi kulkas tiba-tiba..
"Sedang apa sayang?"
"Huh daddy kirain siapa,bikin kaget aja"
"Hehehe maaf kalo bikin kaget,terus itu kamu ngapain?"
"Ini dad aku laper dan pengen buat roti isi jadinya aku kedapur dan ternyata bahan-bahan sudah pada habis"
"Ya udah kita ke supermarket aja yuk"
"Baiklah"
Razita pun mengurungkan niat untuk membuat roti isi,lagi pula bahan-bahan sudah pada habis.

Razita dan Harry kembali ke kamar untuk bersiap ke supermarket. Setelah siap mereka langsung menuju ke supermarket terdekat. Setelah beberapa menit akhirnya sampai juga.

Mereka pun langsung masuk dan mengambil bahan-bahan masakan,cemilan dan lain-lain untuk kebutuhan sehari-hari.

"Daddy aku mau milih buah-buahan dulu ya"
"Baiklah,daddy di bagian cemilan ya soalnya daddy ingin memilih-milih dulu"
"Oke deh"
Razita pun pergi menuju tempat buah-buahan sedangkan Harry asik memilih cemilan yang ia mau.

Ketika sedang asik-asiknya memilih cemilah tiba-tiba ada yang memanggil Harry.
"Daddy" ujar perempuan yang terlihat seumuran dengan Razita cuma lebih muda.

Ketika perempuan itu berteriak 'Daddy' sontak membuat Harry langsung menengok ke sumber suara. Ketika Harry menengok perempuan itu langsung berlari ke arah Harry dan memeluknya.

"Sa-sabrina?"
"Daddy,aku rindu daddy"
"Eh...apa-apaan kau jalang,lepaskan"
"Tidak mau"
"Aku bukan daddy mu lagi,kita sudah tidak- ada hubungan apa-apa ingat!"
"Aku tidak peduli"
"Dasar gila kau"
"Biarkan saja"
Harry pun berusaha tidak menyakiti perempuan yang bernama Sabrina itu,meskipun Harry berusaha melepaskan pelukan Sabrina.

Lama-kelamaan pelukannya semakin erat,padahal Harry tidak membalasnya sama sekali. Harry pun akhirnya bersikap kasar terhadap Sabrina dengan cara mendorongnya hingga Sabrina tersungkur ke lantai.

DADDY♡[18++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang