"Mau apa kita kesini?"
"Mau memberikan hukuman untuk daddy"
"Apa?"
"Liat saja"
Razita pun menyurug Harry duduk di kursi dan Razita menyiapkan bahan bahan juga blender.
Bahan-bahannya seperti susu bubuk,wortel,buncis,jelly,beberapa bumbu masak,pisang,semangka, dan wafer.
"Buat apa ini?"
"Aku bilang liat saja dad"
Razita pun memasukkan wortel,buncis,pisang,semangka dan wafer. Lalu dihaluskan bersama di dalam blender. Setelah halus Razita menambahkan bumbu masak,susu bubuk. Lalu di campur rata oleh blender. Setelah tercampur rata,baru di tuangkan di gelas dan setelah itu di tambah jelly di atas minuman itu.
Harry yang melihatnya tentu ke bingungan untuk apa minuman yang tidak jelas itu.
"Itu untuk apa"
"Untuk-"
"Jangan bilang aku harus-"
"Yap"
"Meminumnya?"
"Betul sekali kau daddy"
"Astaga aku tidak mau"
"Tidak ada penolakan"
"Tidak,itu sungguh menjijikan"
"Ayo lah dad,kau kan sudah kalah tadi"
Melihat muka Razita yang menunjukan muka melasnya. Harry pun akhirnya mau meminumnya.
"Baiklah aku mau meminumnya"
"Yeay!! Itu baru daddy ku"
Harry pun mengambil gelas yang berisi minuman itu dari tangan Razita.
Setelah habis Harry pun diam.
"Bagaimana rasanya? Enak?" tanya Razita. Namun Harry tidak menjawabnya.
~Harry POV~
Astaga minuman apa ini. Rasanya seperti campur aduk. Menjijikan. Kalau bukan karna malu nanti diremehkan aku tidak akan mau minum-minuman ini.
Aku pun menelannya perlahan dan aku terdiam. Lalu tak lama aku mulai merasakan mual di perut ku.
"Bagaimana rasanya? Enak? tanya nya pada ku. Namun aku tak menjawabnya.
Aku pun langsung berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan seluruh minuman itu. Minuman itu benar-benar membuatku merasakan seperti makan sampah.
"Daddy kau tak apa?" tanya nya lagi.
Aku pun menggelengkan kepala ku.
Aku pun langsung mengambil air mineral dan meminumnya.
"Dad maafkan aku" ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Dan aku hanya diam melihatnya.
Bukannya aku marah. Cuman aku sedang menetralisir rasa mual di perut ku. Aku pun masih diam melihat nya sambil memegangi perut ku.
"Daddy...maafkan aku...hiks...hiks..hiks" astaga dia menangis. Aku masih diam dan dia sekarang memelukku.
"Daddy tolong maafkan aku...hiks..hiks...aku hanya ingin bermain...hiks...hiks.." tangisannya yang makin menjadi-jadi.
"Sudah tak apa-apa" jawab ku sekuat mungkin. Karena aku takut malah muntah lagi,perut ini benar-benar sulit di atur.
"Kau harus menghukum ku daddy"
"Tidak usah sayang"
"Harus dad..hiks..hiks...kau harus menghukum ku..hiks..hiks.."
"Ya sudah nanti ya..."
Dia hanya menganggukkan kepala nya.
Sekarang aku menggandengnya ke kamar. Lalu aku membaringkan badan ku di kasur. Razita pun juga terbaring di samping ku.
"Daddy kau sudah baikkan?"
"Hmm"
"Perlu ku ambil kan sesuatu?"
"Tidak"
"Daddy apa ka-"
"Sstt...sudah hentikan,temani aku disini sudah cukup"
"Baiklah dad"
Razita pun tidur di samping ku.
~~~~~
Waktu menunjukan pukul 3 sore. Michael yang baru pulang sekolah pun segera mengajak Sabrina untuk segera ke rumah nya. Michael mengajak Sabrina ke rumah karena untuk menyelesaikan tugas kelompok dari pak nurdin guru olahraga mereka. Setiap kelompok terdiri atas 4 orang dan di suruh untuk membuat 1 denah lapangan basket dan 1 denah lapangan futsal di kertas karton. Kelomlok Michael terdiri atas 4 anggota yaitu Michael,Sabrina,Queen, dan Rajes. Queen dan Rajes membuat denah lapangan futsal karena mereka sama-sama anak futsal juga. Sedangkan Michael dan Sabrina membuat denah lapangan basket. Rajes dan Queen sudah menyelesaikan nya terlebih dahulu makanya Michael dan Sabrina harus segera menyelesaikan tugas mereka dan secepat nya harus di kumpulkan karena untuk nilai keterampilan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY♡[18++]
Romantik[COMPLETED] "Now call me daddy my baby girl" "Yes daddy" "Good girl" ~~~~~ !!!Hanya untuk 18 tahun ke atas!!! Sebaiknya yang belum cukup umur jangan baca ya! ~~~~~~~~ Jangan lupa tinggalkan VOTE dan KOMEN sehabis membaca ya!! ~~~~~~~~ Karena vote ka...
![DADDY♡[18++]](https://img.wattpad.com/cover/164409605-64-k946275.jpg)