Adakah yang rindu dengan Keyla dan Arron? Maaf ya kalau lama UPnya.😞😞😞 Sebenarnya aku juga ingin UP setiap hari, tapi apalah daya otakku ini...😭😭😭
Happy Reading!!!😊😊😊
Tangis Keyla tidak dapat dihentikan lagi ketika ia sampai di depan sebuah ruangan yang bertuliskan ICU. Di sana juga tampak Mery yang masih menunggu kabar dari dokter. Rasa khawatir kembali menyeruak dalam hatinya ketika melihat ekspresi kesedihan di wajah Mery.
"Bibi Mery," panggil Keyla dengan lirih.
Merasa namanya dipanggil Mery pun mencari asal suara itu dan menemukan Keyla yang berdiri di samping Arron. "Nona Keyla."
Keyla segera melangkah mendekati Mery yang masih tampak sedih. "Ayah baik-baik saja kan?"
Mery hanya diam karena tidak tahu harus menjawab apa kepada anak majikannya itu.
"Jawab!" sentak Keyla dengan keras sambil memegang kedua bahu Mery dengan erat.
Arron yang melihat kondisi istrinya itu hanya bisa menangis dalam hati. "Tenanglah sayang!"
"Bagaimana aku bisa tenang Arron? Ayahku berada di ambang kematian," seketika tubuh ringkih Keyla luruh ke lantai.
Thomas memang bersalah karena telah membohongi Keyla. Namun, selama ini Thomas selalu menyayangi Keyla lebih dari dirinya sendiri. Lalu, apakah salah jika Keyla merasa sangat terpukul mendengar berita tentang ayahnya itu?
Rasa kecewa dan benci Keyla terhadap Thomas seakan hancur begitu saja ketika kabar buruk itu datang. Sebenci apapun Keyla terhadap Thomas, ia akan tetap menyayangi ayahnya.
"Ayah!" seru Keyla dengan air mata yang semakin deras keluar. "Maafkan Keyla!"
Hati Arron ikut hancur ketika melihat air mata Keyla yang terus keluar membasahi pipinya. Sungguh Arron sangat benci dengan dirinya sendiri karena merasa telah gagal menjadi suami bagi Keyla. Selama ini Keyla selalu mendapat kesedihan karena berada di dekat Arron. Haruskah ia pergi agar Keyla bisa bahagia?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
General Fiction"Kamu itu hanya milikku dan aku bersumpah tidak akan membiarkanmu hidup tenang kecuali bersamaku," ucapan Arron begitu membekas di otak Keyla. Gelap dan dinginnya malam kota New York, seakan ingin menggambarkan perasaan Keyla. Tidak pernah terpikirk...