Assalamualaikum😁 Selamat malam. Masih ada yang kangen gak sama Arron dan Keyla?
Maafin author yang kejam ini karena membuat kalian menunggu terlalu lama, padahal authornya juga gak suka kalau menunggu😚😚Happy Reading!!!
Suasana pemakaman Forest Lawn semakin ramai didatangi oleh wartawan. Mereka semua bertanya-bertanya mengapa seorang kriminal seperti Sam mendapatkan penghormatan yang layak pada saat pemakamannya. Namun, yang ditanya tetap diam dan terus memperhatikan pidato yang diucapkan oleh pendeta.
Setelah berita Sam tersebar tadi pagi, banyak yang tidak setuju bahkan menolak jenazah untuk dimakamkan. Bahkan seluruh televisi dan media massa memberitakan upacara kematian Sam. Kecaman terus berdatangan entah itu dari warga biasa, para petinggi pemerintah, hingga Presiden pun menolak acara tersebut.
Namun, Arron tetap teguh untuk menjalankan rencananya yang pasti akan berhasil. Dan kini hanya ada Arron, Aland, Micko, dan Keyla yang menghadiri upacara kematian Sam. Selain itu tidak ada yang datang bahkan keluarga Sam pun tidak ada yang muncul. Kebanyakan yang datang hanya para wartawan yang sedang mencari berita, bukan untuk bersimpati.
"Upacara pemakaman akan selesai, tapi John belum juga datang. Apakah kamu yakin jika rencana ini akan berhasil?" bisik Micko kepada Arron yang masih senantiasa memeluk tubuh ringkih Keyla yang masih menahan tangis.
Ya, sejak mendengar berita kematian Sam, Keyla benar-benar merasa sangat terpukul. Apalagi tentang kejahatan yang telah Sam lakukan kepadanya. Sungguh ia masih tidak percaya jika lelaki yang pernah singgah di hatinya bisa berbuat sejahat itu.
"Yakin," ucap lirih Arron. Matanya masih fokus menatap sebuah peti berwarna putih yang mulai dimasukkan ke dalam tanah yang sudah dilubangi sesuai ukuran.
Micko hanya mendengus kesal, ia sudah tidak sabar menunggu momen tertangkapnya John Alfrenzo. Pria tua yang menjadi dalang dari semua kejahatan yang sudah menghebohkan negara Amerika. Sebenarnya Micko merasa khawatir mengingat John belum juga datang. Ia takut jika rencana yang sudah disusun rapi akan menemui hambatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
General Fiction"Kamu itu hanya milikku dan aku bersumpah tidak akan membiarkanmu hidup tenang kecuali bersamaku," ucapan Arron begitu membekas di otak Keyla. Gelap dan dinginnya malam kota New York, seakan ingin menggambarkan perasaan Keyla. Tidak pernah terpikirk...