Hayo...siapa yang nungguin Arron sama Keyla?😁😁😁 Bab terpanjang ya ini....😅😅😅Happy Reading!!!
Suhu udara pagi ini terasa lebih dingin dari hari kemarin. Namun, itu tidak menyurutkan Keyla untuk menjenguk Aiden di rumah sakit. Setelah kejadian di taman kemarin, Keyla langsung pulang dan tidak berani untuk menjenguk Aiden. Padahal sebenarnya ia sangat ingin bertemu dan menjaga Aiden.
"Kamu mau kemana?" tanya Thomas ketika melihat Keyla menuruni tangga dengan mengenakan jaket berbulu yang membalut tubuhnya.
Keyla menatap sang ayah yang tengah duduk santai di sofa berwarna cokelat yang sangat empuk. Senyum manis mengembang dari bibir merah Keyla ketika melangkah mendekati Thomas dan duduk di hadapan sang ayah yang tengah membaca majalah. "Emm, aku ingin menjenguk Aiden."
Thomas hanya diam lalu melanjutkan acara membaca majalah paginya. Sedangkan, Keyla menghembuskan napasnya lelah. Sepanjang malam Keyla tidak bisa tidur karena terus memikirkan hubungannya dengan Arron.
"Ayah, apakah aku mempunyai kembaran?" tanya Keyla dengan lirih sambil menundukkan kepalanya karena takut menatap wajah datar Thomas.
Thomas mengernyitkan dahinya lalu menatap Keyla, "Apa maksudmu?"
"Aku pernah melihat foto seorang wanita yang mirip denganku di kamar Arron. Jadi, aku pikir jika itu adalah kembaranku yang menjadi istri Arron."
Thomas memijat pelipisnya perlahan, ia tidak pernah menyangka jika Keyla bisa mempunyai pikiran seperti itu. Thomas menyunggingkan senyuman kepada Keyla yang masih menunduk menatap dinginnya lantai pagi ini. "Kamu ini kenapa?"
Keyla mendongakkan kepalanya ketika mendengar senyum renyah dari Thomas. "Ayah tertawa?"
Thomas meletakkan majalahnya ke meja lalu berdiri menatap Keyla yang masih kebingungan, "Kemungkinan hari ini akan terjadi badai salju jadi sebaiknya kamu pergi sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Ficción General"Kamu itu hanya milikku dan aku bersumpah tidak akan membiarkanmu hidup tenang kecuali bersamaku," ucapan Arron begitu membekas di otak Keyla. Gelap dan dinginnya malam kota New York, seakan ingin menggambarkan perasaan Keyla. Tidak pernah terpikirk...