Chapter seven

7.9K 861 154
                                    

A/n : demi apa saat liat komen jennie dipost iG nya jisoo yang bilang "thankyou my partner" gua langsung keinget ff ini, wkwkk

Thnkyou jensoo

---------

Pov Jisoo

Sinar matahari mengintip disela tirai sutra putih yang tergantung menutupi kaca transparan di kamar gadis bermata kucing yang masih terus memelukku. Mengerjapkan sebentar mataku untuk menyambut cahaya yang masuk diretinaku, ingin meregangkan badanku yang terasa penat karena tidur dengan posisi yang sama semalaman tapi tak bisa karena tak ingin mengganggu tidur nyenyak gadis cantik disampingku.

Menatap sedikit kebawah untuk menyaksikan wajah cantik yang sedang mendengkur.. Aku merapikan rambut yang sebagian menempel dikulit wajahnya. Melihat pada bibir pinknya, aku teringat jika aku sudah menciumnya beberapa kali.

Apakah aku gila karena sangat menikmati ciumanku dengannya? Dan bahkan menginginkannya lagi dan lagi...

Awal dari ciuman yang aku bagi dengannya itu sungguh diluar prediksiku. Itu hanya refleks ku lakukan karena terprovokasi dari ucapan hanbin waktu itu. Bukannya aku lupa jika perjanjian kami melarang hal itu, tapi itu demi menutupi kebohongan kami.. Takut jika kita akan ketahuan.

Tapi sepertinya jennie juga menikmatinya. Maksudku ciuman itu?

Jadi aku bukan satu-satunya yang patut disalahkan dalam hal ini. Betul begitu?

Sebelum aku melakukan hal mesum karena terlalu lama menatap bibirnya, Pelan-pelan aku melepaskan cengkramannya ditubuhku dan menghindari melakukan gerakan yang akan membangunkannya. Seperti yang bisa ku ingat ia memelukku semalaman seolah enggan membiarkanku pergi.. Melihatnya menangis sungguh membuat hatiku sakit, apalagi melihat pipi chubby favoritku itu memerah benar2 memilukan.

Tsk... Apa yang ku pikirkan?

Setelah terbebas dan turun dari kasur aku segera membawa diriku ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tidak banyak waktu yang aku butuhkan untuk melakukan rutinitasku didalam kamar mandi, hanya cukup beberapa menit aku sudah selesai dan langsung mengenakan pakaian lengkap yang jennie berikan padaku.

Semua pakaian yang aku bawa adalah jenis pakaian yang jennie berikan padaku, dan tanpa membawa satupun pakaian yang ada dilemariku. Tapi untuk pakaian dalam itu tidak masuk hitungan. Kkk

Mengenakan ripped jeans hitam dan tshirt warna putih yang sedikit oversize aku menatap diri dicermin, bergaya santai seperti ini tak sedikitpun mengurangi kecantikanku. Menata sedikit rambutku, dan membuatnya sedikit acak menambah swag seorang jisoo.
Ternyata tidak buruk jika style ku seperti. Badass.

Sudah cukup memuji diri sendiri..

Keluar dari kamar mandi aku kembali menatap gadis yang masih terlelap dengan tidurnya yang kini menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Mungkin dia sangat kelelahan, tepatnya lelah secara fisik dan mental. Walaupun aku tak bisa berbuat banyak untuk menghiburnya semalam, paling tidak aku menjadi pendengar yang baik saat mendengarkannya bercerita... Aku harap itu cukup membuat perasaannya membaik.

Ku putuskan meninggalkannya keluar dan tidak berniat membangunkannya.

Duduk disofa ruang tengah aku menatap layar telponku yang menyala. Aku berpikir sebaiknya menelpon ibuku, karena aku harus sering memberinya kabar.

"Jisoo.."

Suara seseorang menyelaku sebelum aku benar2 melakukan panggilan diponselku. Dan segera menoleh kearah suara yang menyapaku..

The Wedding Partner [Jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang