Jennie cs memasuki toko pakaian yang menyediakan berbagai dress khususnya untuk bridesmaid. Tempatnya nampak sepi dan tak terlihat orang lain selain kelompok mereka yang berada disana .. itu dikarenakan nayeon sendiri yang meminta toko tersebut untuk tidak menerima pembeli lain,khususnya hari ini.
Selain memudahkan mereka menerima layanan khusus dari pihak toko, itu juga karena nayeon ingin memberi beberapa wejangan pada mereka karena kurangnya rasa tanggung jawab.
Kelompok yang menyebar disekitar toko tersebut masing2 memeriksa berbagai pakaian yang terpajang disana. Namun pandangan mereka tiba2 beralih pada objek yang sama. Karena suara nayeon yang bergema mengisi seluruh ruangan..telah menarik perhatian para sepupunya. Gadis itu berseru marah dan terus mengomel karena kelalaian dari pihak pemilik toko yang sedikit mengecewakannya.
"Bukankah sudah ku beritahu padamu tentang ukuran untuk tiap dress yang aku minta? Tapi kenapa kalian bahkan meminta kami kemari." Omel nayeon pada salah satu penjaga toko yang tampak menunduk dengan raut wajah bersalah. "Pernikahanku akan dilangsungkan besok sore. Apa kalian tahu itu?!"
"Mianhae...itu kesalahanku. Karena aku lupa menyimpan catatan tentang itu kemarin. Sekali lagi aku minta maaf." Sesalnya dan terus membungkuk menunjukan penyesalannya. "Lagipula dress yang anda minta baru saja selesai dibuat dan kami ingin menyesuaikan ukurannya terlebih dahulu."
Nayeon hanya mendengus kasar mendengar penuturan dari pihak pemilik toko tersebut. Ia kesal dengan hal itu namun tetap berusaha mengerti karena mau bagaimana lagi toh hal itu sudah terjadi.
"Masih banyak persiapan lainnya yang harus kami urus. Bukan hanya ini." Nayeon berkata dengan nada masih terdengar kesal.
"Anda akan mendapat diskon besar dari kami. Anda tenang saja." Bujuk penjaga toko lainnya yang turut menghiburnya karena sudah tak nyaman melihat ekspresi kesal dari salah satu pelanggannya tersebut.
"Sudahlah nayeon. Jangan berlebihan seperti itu." Sahut Jennie yang datang dari arah punggungnya,berniat meredakan suasana panas. "Lagipula sekarang kita hanya perlu mencobanya, dan itu tidak akan memakan waktu lama."
Jennie memberi kata dan ekspresi penenang pada sepupunya tersebut. Yang entah kenapa sangat emosional sekali saat ini,dan hal itu tidak biasanya terjadi. Mungkin saja itu bawaan dari kehamilannya.
"Nee..unnie. kita tidak apa2 kok jika harus berlama2 berada disini. Itu bukan masalah besar." Sahut chaeyoung yang tertarik menimpali. Ia tersenyum kearah sepupunya. Tanda jika ia tulus akan ucapannya.
"Oke. Baiklah kalau begitu." Nayeon menjawab lalu tersenyum. "Aku hanya tidak enak dengan kalian, takut jika kalian merasa aku ini sungguh merepotkan."
Nayeon terkekeh pelan seraya melirik kearah semua sepupunya yang memiliki ekspresi lembut saat mendengar ucapannya.
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?" Tanya jennie tak percaya. "Kami ini sepupumu. Bukan orang lain nayeon-ah. Jangan pernah menganggap kau itu merepotkan kami."
Ucapan jennie diberi anggukan setuju oleh sepupunya yang lain.
"Aku tidak bilang jika aku menganggap kalian orang lain." Nayeon membantah dengan nada candaan.
"Ucapanmu sebelumnya itu sama saja kau menganggap kami ini orang lain nayeon-ah. Jangan bodoh!" Jennie menepuk pelan dahi nayeon yang membuat sepupu manjanya itu meringis namun kembali terkekeh.
Melihat hal itu kelompok lainnya hanya tertawa pelan, sambil menggelengkan kepala. Tak terkecuali jisoo yang berada disisi agak jauh dari jennie namun sejak tadi semua yang terjadi tak luput dari penglihatannya. Ia pun ikut tersenyum,hatinya menghangat melihat kedekatan jennie dan sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Partner [Jensoo]
Random(END)_ bagaimana jadinya ketika seorang jennie kim yang belum sepenuhnya move on dari sang mantan hanbin, tiba² saja mendapat undangan pulang dari sang ibu dikarenakan pesta pernikahan sepupunya nayeon akan segera dilangsungkan...dan otomatis diriny...