a/n ; karna reader pada gk terima endingnya gtu doank alias gantung, so aku bikin epilog deh. padahal meskipun gtu, gw tetep bkin epilog, gk sampe hati bet gw mah ngegantungin klean.. kkkk
lets to do read~
----
“k-k-kau siapa?”
Suara jennie lembut,pelan dan serak. Hampir berbisik , tapi tak cukup samar dari pendengaran jisoo. Bola matanya memancarkan ketidakpastian dan rapuh. Seolah mengatakan ‘ini yang ingin aku ucapkan sejak tadi’
Tubuh jisoo masih mematung sejak kata pahit itu keluar. Mulutnya menganga tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Inderanya menolak tentang realisasi menyebabkan mulutnya hampir keluar dengan tawa ironis.
kenyataan apa lagi ini?
Baru saja jisoo berupaya membangun semacam pikiran positif ; meyakini jika pendengarannya menangkap salah pada ucapan jennie. Namun seolah menkonfirmasi kerisauan hati jisoo, jennie kembali bergumam.
“Kau siapa?”
Mengulang kata yang sama, namun kali ini lebih gamblang.
Seolah belum cukup puas melihat keterkejutan jisoo, lalu menambah kesakitan yang ada si rambut coklat melanjutkan. “Apakah aku mengenalmu?”
Bibir pink yang memucat itu tampak tak berdosa mengucapkan kalimat yang tak ayal seperti ribuan jarum dijantung jisoo.
Menghumjam tak kenal ampun. Bahkan tanpa memberinya kesempatan sedetikpun untuk menghindar.
Sehingga membuat gadis itu terhuyung kebelakang. Hampir putus asa pada kenyataan yang menurutnya sangatlah kejam. Tak ada kata yang koheran keluar dari mulut jisoo, ia sibuk dengan pikiran rumit.
Apa yang terjadi?
Apakah jennie hilang ingatan ?
Dan tidak sedikitpun mengingatku?
Apakah itu sebabnya ia tak pernah sekalipun mengeluarkan suara? Karena disamping dia linglung akibat tidur panjang, dan juga lantaran memori diotaknya sudah lenyap sama sekali.
Oh god... benarkah ini terjadi?
tidak.
Ini tidak benar kan? Jennie hanya mengerjaiku, ini tidak lucu.
Lagipula dokter tidak menyebutkan jika ada kemungkinan amnesia itu terjadi. Sebab jika ada, dokter akan menjelaskan sejak awal.
tapi tunggu ! bukankah dokter juga manusia yang kapan saja bisa lengah dan melewatkan sesuatu? Lalu bisa jadi dokter pun tak tahu menahu tentang ini.
Oh astaga. Kenapa rumit sekali.
Jisoo berusaha berdebat dengan pikirannya sendiri. Antara percaya atau tidak. Sebagian otaknya berharap jennie hanya bercanda.
Tapi akankah lebih baik memastikannya sendiri.
“jennie-ah?” yang lebih tua memberanikan diri untuk bersuara. Sangat lembut, tak ingin menimbulkan tekanan apapun pada gadisnya. Kembali berlutut.
Sementara tatapan mata kucing itu tak sekalipun meninggalkannya.
“apa kau sungguh tak mengenalku? Aku ini kim jisoo. Kekasihmu.” Si rambut hitam memberitahu. Melihat dengan intens mata favoritnya, ia tenggelam didalamnya. Seakan mencari kebenaran yang ada disana.
Tapi, yang ia jumpai hanya kehampaan.
“kau siapa? Aku tidak mengenalmu.”
Jennie menyahut, sangat lancar. Tapi kalimat yang keluar lebih kepada pernyataan bukan pertanyaan. dan matanya menatap jauh ke hamparan sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Partner [Jensoo]
Random(END)_ bagaimana jadinya ketika seorang jennie kim yang belum sepenuhnya move on dari sang mantan hanbin, tiba² saja mendapat undangan pulang dari sang ibu dikarenakan pesta pernikahan sepupunya nayeon akan segera dilangsungkan...dan otomatis diriny...