Chapter Twenty Nine

5.4K 728 175
                                    

a/n : bersiap menuju ending~

lets to do read~

-----

"Dia kecelakaan "

"apanya yang kecelakaan? maksudku,siapa yang kecelakaan?"suara wanita itu tidak sabar sekaligus penasaran saat bertanya pada temannya yang menelpon.

teman yang berbeda negara dengannya.

sebelumnya ia sedang bersantai dibalkon rumahnya sambil menikmati langit London yang berbintang tiba² saja mendapat telpon dari teman satu profesi dengannya: model yang berasal dari korea. lalu memberitahu kabar yang mengejutkan.

"Gadis itu baru saja ditabrak mobil,dan dia....aku tidak tahu kondisinya saat ini." sahut suara dijalur lain. tampak prihatin.

sementara gadis yang diberitahu cukup terkejut saat menyadari siapa yang dimaksud oleh temannya dan tak menyangka hal itu baru saja terjadi.

"Apa kau yakin?" ia bertanya memastikan.

dan dia mendengar napas temannya berubah,semacam dengusan.

"kau sudah keterlaluan seulgi. aku tidak menyangka kau akan tega melakukan ini....aku hanya membantumu untuk mengacaukannya,bukan untuk mencelakainya seperti ini." suara temannya disana agak kesal dan kecewa. menyebabkan gadis yang bernama seulgi menganga cukup lebar.

"apa yang coba kau katakan soojoo-ah?" balas seulgi bertingkah tak peka. "apa kau baru saja mencurigai bahwa aku yang melakukan hal itu? k-kau...kau bahkan tanpa bertanya dan langsung saja menyerangku dengan tuduhan ."

seulgi bangkit dan bersandar pada pagar balkon. menggeleng tak percaya lalu tertawa tanpa humor. merasa lucu jika temannya sendiri meletakkan kecurigaan padanya.

"Jelas sekali seulgi-ah. kalau bukan kau siapa lagi? bukankah itu yang kau ingin lakukan." nada soojoo terdengar mencibir. "jika aku tahu tentang rencanamu begini,aku tidak akan membantumu. aku merasa seolah diriku baru saja jadi pembunuh bayaran,walaupun bukan tanganku sendiri yang mencelakainya. apa kau puas sekarang?"

seulgi semakin tak mengerti tentang pemikiran temannya itu,teman yang paling ia percaya sekarang bahkan meragukannya.

"Aku tahu kau cukup kesal dengannya karena dia sudah mempermalukanmu,tapi seulgi ini....ini sudah berlebihan,ini...ini kejam."

"bukan aku yang melakukannya,KAU DENGAR ITU?!" seulgi membentak,merasa kesabarannya hampir habis. kemudian ia memijat dahinya. menyesal telah meninggikan suaranya. "oke, jujur aku memang melakukan itu,maksudku dalam hal meneror jennie baik itu dengan lipstick, kemudian telpon misterius dan apalah itu..tapi aku hanya ingin membuat hidupnya tidak tenang,frustasi dan bahkan muak...tapi,sungguh aku tidak tahu menahu tentang kecelakaan yang terjadi padanya. itu murni kecelakaan."

seulgi menegaskan dengan lugas, "walaupun aku sering mengatakan jika aku ingin melenyapkannya,tapi aku tidak akan sejahat itu."

soojoo mendesah," tapi seul,aku tidak bodoh! semua orang juga bisa menilai jika itu bukan murni kecelakaan. jelas sekali itu sudah direncanakan." gadis itu masih menentang. "mobil itu bahkan tidak menyerempet puluhan mobil lainnya,seolah dia hanya mengejar target..."

seulgi sukses mengerutkan keningnya atas apa yang disampaikan soojoo. membuatnya heran namun otaknya berpikir keras.

apa ada orang lain yang ingin mencelakai jennie?

matanya kemudian melotot,seolah sebagian otaknya baru saja menemukan jawabannya sendiri.

"baiklah. aku punya sesuatu untuk diurus. aku akan menghubungimu lagi nanti." balas seulgi, terkesan terburu-buru. dan tanpa mendengar tanggapan soojoo terlebih dahulu ia mematikan sambungan,segera melesat menuju ruangan kerja ayahnya.

The Wedding Partner [Jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang