Janji

20 2 0
                                    

Bintangnyaaaaaa jangannn lupaaa yaaaaaa. Biar nambah semangat bikin critanya :):)

Fira menaiki motor Bima ia akan menuju rumah riko, rencana semalam yg akan berkumpul di rumah Bima tidak di setujui riko alasannya karna arah ke curug melewati rumahnya jadi lebih baik kumpul disana.

Sesampainya disana ternyata semua temannya sudah ada disana. Fira melihat damar kagum ia terlihat begitu tampan dengan pakaiannya saat ini, sederhana namun terlihat pas dengan sosok damar.

"langsung berangkat aja ya, biar gak kesiangan " ucap Bima sesaat setelah melepaskan helm fullface nya.

" yaudah ayok " ucap dito.

" eh ra kamu sama damar ya, biar aku sama vera hehhe" ucap riko menaik turunkan alisnya.

"nah berarti vina sama Bima kan pas pasangan " ucap vera.

" emang damar mau? " tanya Fira.

" mau lah, orang tadi malem dia aja minta besok berangkatnya bareng sama kamu " ucap riko asal dan langsung mendapat tatapan tajam dari damar.

...

" ra kaca helmnya ditutup" ucap damar saat mereka sudah sampai setengah perjalanan.

"Fira "

" eh ada apa dam? " tanya Fira yg memang tidak mendengar ucapan damar.

" itu kaca helmnya ditutup " ucap damar tetapi masih tidak di dengar oleh Fira karna angin yg kencang dan banyaknya pengendara lain yg berlalu lalang.

" engga denger dam" teriak Fira.

Damar meminggirkan motornya kemudian tanpa aba aba ia menutup kaca helm Fira dan membuat pemiliknya kaget sehingga Fira membuka kembali kaca helmnya.

"kenapa? " tanya Fira.

" ditutup aja ra, banyak debu anginnya juga kenceng nanti masuk angin " ucap damar.

" gak bisa nafas dam" jawab Fira.

"hahaha aneh kamu ya ra, udah pake aja " ucap damar sambil tertawa.

" ih damar lo ga mau" rengek Fira.

"mau cepet sampe apa lama sampenya? " tanya damar.

" ya cepet lah, pegel kalik duduk kayak gini "

" yaudah makannya di tutup "

" iya iya, yaudah ayok jalan lagi "

...

"eh lha ini mana air terjunnya" tanya vera sambil membenarkan jilbabnya.

"ada di atas " jawab dito.

" maksudnya kita tu jalan dulu ke atas nanti juga ketemu air terjunnya " jelas Bima.

" ha jalan kaki, yaampun kenapa gak langsung nyampe ke tempatnya aja si" ucap rani.

"medannya gak bisa di lewati kendaraan ran, udah deh tinggal jalan aja kenapa si nanti kalok gak kuat abang riko bisa ngendong kok heheh" ucap riko asal dan mendapat pukulan dari vera.

"mau lanjut apa berantem di sini? " tanya damar yg sudah berjalan menuju air terjun.

Mereka semua berjalan kaki menuju air terjun yg jaraknya kira kira 1km. Perjalanan mereka di warnai beberapa lawakan dari riko dan vera, rani yg selalu mengeluh kelelahan dan vani yg asik mengobrol dengan Bima sedangkan Fira ia lebih memilih mendengarkan ocehan dari riko dan vera.

"woyy duduk dulu si cape nih, ini kaki juga udah pegel" rengek rani.

"ck rani mah daritadi ngeluh terus lho, noh kan ada dito minta gendong dia aja" ucap riko.

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang