"tidak akan ada yang mau dipisahkan setelah saling mencintai"
Setelah membayar makanan yang damar dan fira makan, mereka berdua bergegas menuju parkiran.
"ra mau langsung pulang apa gimana? Pumpung masih jam satu" tanya damar setelah ia memberikan helem kepada fira.
"pulang aja yuk" jawab fira.
"yaudah cepet naik panas ini"
"pegangan yg keceng, badan tulang doang kabur kenak angin baru tau rasa" ejek damar ke fira.
"iya iya ishh nyebelinn banget si, gini gini cinta kannn"
"idihhh pede amat lidii" balas damar.Fira melingkarkan tangannya ke badan damar, kemudian setelah beberapa menit ia menyenderkan kepalanya di pundak kekar damar.
Fira menikmati posisinya saat ini, ia merasa sangat nyaman berada didekar damar, ia merasa akan sangat bahagia jika bisa bersama damar setiap saat.
Namun semua pikiran itu hilang ketika ia sadar bahwa sebentar lagi ia akan kembali ke daerah tempat dmana ia dilahirkan.
Ia teringat kembali dengan kejadian sebelum ia pergi, ia masih ingat, bahkan ia masih merasakan nyeri dihati kala ia mengingat itu.
Lelaki yg ia beri kepercayaan, lelaki yg ia sugukan hati, lelaki yg membuatnya bahagia, lelaki yg mengajaknya terbang tinggi. Namun saat sampai diatas ternyata bukan hanya fira yg lelaki itu bawa terbang, ada perempuan lain bahkan itu adalah teman fira. Dan ternyata fira lah yg ia jatuhkan tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Fira bangkit, mengambil serpihan serpihan hati yg berantakan, ia membenahinya dan menyembuhkannya sendiri dengan penuh luka fira mengikhlaskan dan merelakan segala yang terjadi dengannya.
Hatinya bergemuruh ingin sekali ia berteriak ingin sekali ia melampiaskan kembali rasa sakit itu tapi fira sadar ia sudah bukan fira yg dulu kini ia fira yg kuat dan tangguh.
Untuk saat ini fira bahagia, ia merasakan cinta yang sesungguhnya cinta yang mampu menyembuhkan luka nya cinta yang mampu membuat fira menjadi pribadi yng lebih baik. Ia tersenyum saat menyadari lelaki yg sedang ia dekap adalah lelaki yg membuatnya bahagia dengan segala keanehan dan kelucuan tingkahnya.
"sayang... " panggil damar pelan sambil mengusap usap tangan fira yg masih melingkar rapih di badan damar.
"haa, oh udah sampe ya heheh" jawab fira yang sedikit tersentak dengan perlakuan manis damar.
Fira turun dari motor dan melepas helem damar kemudian menyerahkan kepada sang empunya.
"maaf ya ga aku ajak mampir, soalnya dirumah kosong gaada siapa siapa takut nanti ada fitnah apa apa" ucap fira karena memang dirumah tidak ada siapa siapa selain pembantunya, ia tidak akan mengajak lelaki jika tidak ada tante atau oomnya."iya ra gapapa, takutnya aku khilaf juga" balas damar dengan senyum jahilnya.
"apaan sih damar ini, sana pulang"
"Ohhh jadi fira udah berani ngusir too, yaudahh iya pulangg" ucap damar memelas.
"ga gituuu sayangg" balas fira.
"apa ra, gadenger ni" ejek damar ketika ia mendengar fira memanggil dirinya sayang.
"gaada pengulangann" jawab fira dengan nada kesal.
"yaudah aku pulang dulu ya"
"ra sini deh tak bisikin rahasiaa" ucap damar.
"rahasia apaan? " tanya fira.
"sini deh" setelah fira mendekat, kemudian damar membisiikan suatu kalimat."i love you"
Fira tersenyum malu setelah damar mengucapkan kalimat itu, sedetik kemudian damar sudah tidak ada dihadapannya.
"aku mencintaimu juga damar" ucap fira dengan senyumnya yg tak kunjung memudar.
...
Keeseokan harinya ketika jam sudah menunjukan pukul 07.00 bima kebingungan mencari sepatu sekolahnya, yang akan ia pakai hari ini kebetulan hari ini adalah jadwal pengumuman kelulusan dan dua hari kemudian adalah acara perpisahan.
"bim Cepetan dongg, udah telat ini" ucap fira ketika ia melihat bima masih sibuk mencari sepatunya.
"Bantuin nyari dong ra, gue gatau sepatunya dimana?" ucap bima dengan keglisah.
Disela sela fira membantu bima mencari sepatu ia teringat beberapa hari yg lalu sepatu bima ada di samping lemari dengan keadaan sudah bersih, kemudian ia teringat kembali bahwa kucing kesayangannyaa kucing pemberian dari damar membawa sepatu itu ke arah samping rumah. Dengan gerakan cepat akhirnya fira menemukan sepatu bima yg ternyata ada ditaman.
....
Setelah sampai diparkiran fira berjalan cepat menuju kelasnya, suasana sekolah sudah sepi.
Ia terus berjalan cepat sambil melihat sekelliling siapa tau ada temannya.Sampai di depan kelas fira menghela nafas ternyata belum ada guru yg masuk, ia kemudian masuk kelas dan mendapat tatapan aneh dari teman temannya.
"eh vin kok pada ngeliatin aku gitu sih, emang aku kenapa? " tanya fira setelah ia mendaratkan bokongnya di kursi kesayangan nya itu.
"lo makin cantik ra" jawab vina.
"apaan si vin, beneran ini gue"
"ya emang lo makin cantik ra makannya mereka ngeliatin kamu terus" tegas vina.
Fira hanya mendengus mendengar jawaban dari vina. Padahal fira hanya menggunakan pelembab dan mengoleskan sedikit lip ice nya ke bibir kecil fira.
"firaa!"
mendengar namanya dipanggil lantas fira menoleh kebelakang, ternyata yg memanggilnya adalah dito.
"kenapa" tanya fira.
"ga bareng damar apa lo"
Fira mengerjitkan dahinya "engga, belom berangkat apa?"
"belom" jawab dito.
Setelah beberapa menit guru wali kelas pun memasuki kelas masing masing dengan membawa amplop dan beberape lembar kertas di tangannya, namun tidak ada tanda tanda bahwa damar akan muncul.
Guru itu pun membagikan amplop ke seluruh murid kelasnya.
Fira semakin khawatir karena damar belum juga datang, namun kekhawatiran nya berakhir setelah damar memasuki kelas dengan membawa dua bingkisan berbungkus warna abu abu."ok anak anak sekarang kalian boleh buka isi amplop itu, disitu berisi pengumuman kelulusan dan ....." jelas guru itu.
Semua siswa kelas itu pun membuka pengumuman dan sedetik kemudian ucapan syukur dan kegembiraan terlihat di setiap raut wajah mereka.
Fira bertatapan dengan vina dan saling tersenyum memberi isyarat bahwa ia sama sama lulus.
ketika fira ingin bertanya kepada damar, damar terlebih dahulu memberi tahu bahwa ia juga lulus.
"mohon perhatian anak anak" ucap bu rina guru sekaligus wali kelas.
"semua lulus ya, dan sekarang giliran pengumuman untuk siswa dengan lulus terbaik. Disekolah kita ada 5 anak dengan nilai terbaik dan 2 anak dari kelas kita" jelas guru itu.
Fira tersenyum bangga ketika nama damar lah yang menjadi lulusan terbaik pertama di sekolah ini.
Ketika damar sudah ada di depan kelas ia tersenyum kepada fira, fira pun membalas senyuman itu dengan mengacungkan jempol tangannya.Betapa terkejutnya fira ketika ia tahu bahwa namanya lah yang disebut menjadi lulusan terbaik ketiga setelah bima.
Ia bahagia walaupun menjadi lulusan terbaik ketiga karena ia baru saja menjadi siswa disini dan bisa mengalahkan murid murid di sekolah ini.
Suara tepuk tangan dan sorakan *cie cie* menggema di ruang kelas ini.
Setelah acara penyerahan hadiah fira damar dan guru itu melakukan acara foto bersama untuk kenang kenangan dan tak lupa juga dengan seluruh teman dikelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY
Randomkenapa kamu pergi disaat aku mencintaimu?? kenapa kamu hadir disaat aku sudah tidak mencintaimu lagi??? Kenapa kamu selalu membuat hari hari ku berwarna kembali ?? Kenapa kau bisa menghancurkan pertahananku tentang cinta?? kenapa kau nyatakan cinta...