sekarang

8 1 0
                                    

Setelah beberapa bulan berlalu, kini mereka tinggal menunggu pengumuman hasil ujian nasional.
Berbagai masalah menjadi bumpu dalam persahabatan dan kisah cinta fira.
Namun sekarang banyak yang berubah,
Bima dan Vina masih seperti dahulu, saling berkomitmen untuk tetap bersama.
Dito dan Rani sudah menjadi pasangan kekasih yg sangat romantis, dengan berbagai perbedaan diantara keduanya.
Riko dan vera sudah entah berapa ribu kali mereka bertengkar namun tidak pernah ada sepatah kata putus, sungguh pasangan yg aneh.
Sedangkan Damar dan Fira, mereka masih sama, sama sama memendam perasaan.
Semua sahabatnya pun sudah tahu jika damar mencintai fira namun entah apa yang ia rencanakan tidak ada yang tahu.

Author

Suasana di rumah bima masih seperti biasanya, namun ada yang berbeda.
Tante eni sudah mengandung anak keduanya yg berumur 4 bulan. Banyak sekali keanehan² yang tante eni lakukan, mulai dari tiba tiba marah, ramah dan karena usia kandungannya masih lemah jadi tante eni tidak bisa bekerja seperti biasanya.

"fira ayok kebutik tante liat baju buat perpisahan kamu, siapa tau ada yg kurang apa gimana kan bisa di betulin sekalian" ucap tante eni sedikit berteriak.
"bentar tanteee" balas fira.
"ma lha aku gimana baju buat perpisahan?" rengek bima.
"kamu pake kaosnya mang udin aja bim cakep"
"mentang mentang fira cewek apa apa *ayok fira kebutik ngukur badan, ayok fira kebutik liat bajunya* huhh" gerutu bima dengn menirukan suara dan gaya bicara mamnya itu.

Tidak lama kemudian fira muncul dengan setelan baju yg sngat mecing dengan dirinya.
"Ngapain bim liatin gue terus? Jatuh cinta bahaya bim, kita sodara gabisa pacaran" ucap fira ketika ia mendapati bima yg sedang melihat dirinya.
"gampang ra, gue hamilin kita nikah"
"aduhhh!! Mama ini sungguh tegaaa" celetuk bima dan ssketika itu ia mendapat hadiah lemparan bantal sofa yg cukup keras.

....

Memang untuk tahun ini sekolah fira mengadakan acara perpisahan untuk kelas 3 yang sudah lulus, jadi fira lebih memilih untuk membuat baju dibutik tantennya yang jauh lebih bisa mengerti maksudnya dan tentunya gratis untuk fira.

Setelah mencoba bajunya fira terpaksa harus menunggu tante eni karena ia berpamitan untuk pergi mengunjungi temannya yang sedang sakit.

"mba tante eni perginya udah dari tadi belom" tanya fira kepada salah satu pegawai butik tersebut.
"baru aja dek, tadi tante bilangnya kalok kamu kelamaan bisa minta jemput bima" jawab pegawai yg fira ketahui bernama ayu.

Sudah hampir satu jam pira menunggu kedatangan tantenya namun belom ada tanda tanda bahwa tantenya akan pulang juga.

Sudah berbagai tinggah juga fira lakukan agar ia tidak mati merasa bosan disini.

"tante eni pulangnya jam berapa? "

Pesan yg ia kirimkan 30 menit yg lalu pun belum ada tanda sudah dibaca oleh sang penerima pesan tersebut.

Kringg... Kring...

"halo tante"
"...."
"oh yaudah gapapa tante"
"..."
"iya masih di butik"
"..."
"iya"
"..."
"gapapa tante"
"..."
"makasih ya tante"

Fira mendesah pelan ketika ia tahu bahwa Tantenya akan menginap dirumah mertuanya dengan alasan ibu mertuanya sedang tidak enak badan.

Fira pun harus menunggu bima menjemputnya.
Ia kembali duduk dan menunggu tukang ojeknua datang.

....

"firaa"
Seseorang yg mempunyai nama tersebut pun melihat kearah suara itu berada, ia sedikit teekejut melihat orang yg memanggil namanya.
"eh damar" jawab fira dengan menyunggingkan senyumnya.
"mau pulang apa engga"
"bima ya yang nyuruh? " tnya balik fira dengan jawaban sebuah anggukan dari lelaki tersebut.

Setelah berpamitan dengan pegawai tantenya fira berjalan menuju tempat dimana motor damar terparkir.

Setelah sampai di pertengahan jalan damar membelokkan motornya ke sebuah tempat.

"mau ngapain dam? " tanya fira.
"makan dulu udah jamnya makan kamu juga pasti belom makan" jawab damar setelah ia melepaskan helemnya.
"udah gausah dibenerin, nanti banyak cewek yang naksir" ucap fira saat damar sedang merapihkan rambutnya.
"udah yok" ajak damar sambil menggandeng tangan fira.

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang