Terungkap

23 2 1
                                    

" kok ada coklat vin" tanya fira ketika ia memasuki kelas ia melihat ada sebatang coklat chunkybar berukuran besar.

" dari penggemar rahasia mu mungkin ra" jawab dito.

"ohh dari damar kayaknya ra, kemarin panas ada yg ngasih kamu bunga jadi sekarang gak mau kalah deh ngasih kamu coklat segede itu" jawab vina asal.

"tapi kalok dari damar masak dari kemaren kemaren ngasihnya rahasia muluk, duduknya depan belakang tiap hari berangkat pulang bareng masak ngasih gituan pake rahasia kan ga mungkin " lanjut vina.

" nah tu anak nya " ucap dito menunjuk arah pintu kelas, damar berjalan menghampiri bangkunya untuk meletakkan tas karna bel sudah berbunyi.

" weh damar mentang mentang kemaren ada yg ngasih fira bunga terus, kamu gak mau kalah gitu.. Ngasih fira coklat pake acara ngumpet ngumpet " ucap dito.

Damar melongo mendengar ucapan dito ia melihat coklat yg ada di tangan fira. Damar menggeleng pelan karna memang itu bukan coklat darinya.

" udah bel sekarang ke lapangan aja dibahas nanti lagi" ucap damar sebelum ia meninggalkan dito fira dan vina di dalam kelas.

Sebenarnya damar bisa saja tidak mengikuti kegiatan senam bersama yg di laksanakan osis hari ini tetapi karna dia tidak mau mendengar tentang coklat dan bunga ia memilih pergi ke lapangan saja.

Setelah senam selesai semua anak di bebaskan hari ini. Ada yg duduk di taman ada yg membuat lingkaran di pinggir lapangan, dan ada yg pergi ke kantin.

Fira, vina, dan teman perempuan satu kelasnya lebih memilih duduk di pinggir lapangan sambil mengobrol dan bercanda.

" cek cek cek " suara mix di bunyikan itu artinya akan ada pengumuman baru.

" mohon perhatiannya sebentar, untuk siswi bernama alfira reinata silakan menuju sumber suara " ucap lelaki itu dan membuat semua siswa yg berada di sekitar sumber suara saling bertanya tanya siapa alfira reinata itu.

" ra kamu kenal sama nando? "

" ra itu dipanggil sana maju"

"ra kayaknya kamu bakal jadi gosip deh "

" ra udah cepet maju " ucapan ucapan dari temannya itu membuat fira bingung. Ia ingin maju tapi banyak siswa siswi di sekeliling tidak maju juga akan membuatnya malu.

" ra maju aja gak papa, siapa tau penting kan, kita bakal disini kok ra sampe kamu balik " ucap dita temannya.

" iya ra maju aja nanti kalo ada apa apa kita maju juga kok" kali ini vina meyakinkan fira.

" halooo alfira reinata... Aku tau kamu dengerin ra dan aku tau kamu ada di sini " ucap nando ia tahu jika fira sedang berada di sekitar sumber suara.

" ra kamu mau maju engga? " tanya dian kawan satu kelasnya juga.

Dengan cepat fira menggelengkan kepalanya tanda ia tidak ingin maju ke depan.

" kalok gak mau maju mending kamu wa dia aja, ada nomernya engga? "

" engga ada, kenal juga engga " jawab fira cepat.
Setelah mendapat nomor nando dari temannya fira mengetikkan sesuatu kemudian dikirim ke nando yg sehari tadi memanggil fira.

" ok, karna sosok perempuan yg gue cari ga mau maju jadi gue ngomong langsung aja " ucap nando masih dengan menggunakan pengeras suara.

" sok jual mahal banget sih noh cewek alay" ucap salah satu wanita dengan gayanya yg berdandan seperti emak emak kondangan.

"sabar ra " dita menenangkan fira.

" ck ngapain sih tu orang bikin malu aja" umpat fira di dalam hatinya.

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang