"Kalau begitu, mari kita akhiri hubungan kita"
Deg
Tak pernah Donghae bayangkan sebelumnya bisa mendengar kata perpisahan dari gadis yang sangat ia cintai. Baik Donghae maupun Kyuhyun sama-sama terkejut dengan apa yang Jiyoung ucapkan. Namun bedanya, Kyuhyun justru sangat senang mendengar kata perpisahan yang Jiyoung lontarkan pada pria pendek bernama Donghae itu. Nyaris saja Kyuhyun menerbitkan senyuman lebar yang jarang ia keluarkan kepada orang lain.
Donghae menggeleng kuat dengan air mata yang mulai menggenang di pipinya. Jiyoung mengalihkan tatapannya ke arah lain agar tidak terperosok ke dalam tangisan Donghae.
"Apa maksudmu eoh? Dua tahun lebih kita membangun hubungan ini dan semudah itu kau ingin mengakhirinya?" tanya Donghae dengan suara yang nyaris berbisik.
"Selama apapun suatu hubungan, jika di dalamnya terdapat ketidak jujuran. Maka sama saja, hubungan itu tidak bisa terselamatkan"
"Apa kau memutuskan hubungan kita karena dia?" Donghae mengalihkan ucapan Jiyoung dengan menuduh Kyuhyun. Kyuhyun menatap tajam Donghae yang tidak di sadari Jiyoung.
Jiyoung menggeleng "Kerenggangan hubungan kita tidak ada keterkaitannya dengan Kyuhyun" Jiyoung memicingkan matanya menatap Donghae.
"LALU KENAPA KAU INGIN HUBUNGAN KITA BERAKHIR SIALAN"
bugh
Teriakan Donghae berhenti setelah Kyuhyun melayangkan kepalan tangannya ke wajah Donghae dan membuatnya tersungkur ke lantai.
Jiyoung menjerit melihat Kyuhyun yang meninju Donghae seperti orang kesetanan."Sudah ku peringatkan untuk jangan berteriak brengsek! Dan kau berteriak di depan seorang gadis yang sedang sakit. Dimana otak bodohmu itu EOH" geram Kyuhyun seraya menarik kaos yang dikenakan Donghae.
"Cihhh. Akupun sudah memperingatkanmu agar kau tidak ikut campur sialan!"
Kyuhyun yang mendengar umpatan Donghae kepadanya pun mengangkat tangannya untuk memukul Donghae lagi. Namun sebelum itu terjadi, suara Jiyoung menghentikan tangannya.
"Kyuhyun-aa cukup. Ayo kita pulang" bujuk Jiyoung.
Kyuhyun menghela nafasnya lalu berdiri dari hadapan Donghae.
Donghae yang melihat Jiyoung akan pergi pun mencoba berdiri dan membujuk Jiyoung untuk mempertahankan hubungan mereka. Namun terlambat, Kyuhyun sudah lebih dulu mendorong kursi roda Jiyoung menjauh dari dirinya. Sedangkan dirinya pun tak mampu untuk berdiri dan hanya bisa menatap kepergian Jiyoung."Ji-jiyoung-aa berhenti. Ku mohon jangan pergi"
Jiyoung menulikan pendengarannya agar tak mendengar rintihan Donghae.
"SONG JIYOUNG AKU BILANG BERHENTI"
Kyuhyun mempercepat dorongan kursi roda Jiyoung agar bisa lebih menjauh dari Donghae hingga suara teriakan pria itu tidak terdengar lagi.
Kyuhyun berjalan mendorong kursi roda yang diduduki Jiyoung menuju ke basement rumah sakit.
Sesampai nya di basement, Kyuhyun menghentikan langkahnya sejenak. Lalu berjalan satu langkah dan berlutut di hadapan Jiyoung."Gwaenchana?" tanya Kyuhyun kepada Jiyoung dan di jawab dengan senyuman tipis.
"Aku baik-baik saja" ucap Jiyoung meyakinkan Kyuhyun.
Kyuhyun sedikit memicingkan matanya, mencari kebohongan di dalam mata Jiyoung. Kyuhyun menangkup kedua pipi Jiyoung yang membuat gadis itu merasa sedikit salah tingkah.
"Menangislah jika kau ingin menangis. Aku bersedia menjadi sandaranmu, kapanpun kau membutuhkannya"
Jiyoung tersenyum dengan sedikit lebih lebar dan ia menggeleng "Joongki oppa bisa marah jika melihatku menangis karena dia tidak suka melihat air mataku"
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE MAN & QUEEN OF BAKING
FanfictionKisah rumah tangga CEO Cho Corporation Group yang mempunyai sifat dingin, kejam serta tatapan intimidasi yang membunuh. Dengan seorang gadis biasa yang bekerja di toko roti dan mendapatkan julukan Queen of Bakery. Bagaimana kehidupan mereka yang me...