Typo's everywhere ~
Happy Reading...
Waktu semakin sore, mataharipun mulai memudarkan sinarnya.
Jam di dinding telah menunjukkan pukul 04:00 sore, seharusnya Song Jiyoung sudah pulang meninggalkan Palbong Bakery. Karena setiap hari minggu ia hanya bekerja mulai pukul 10:00 pagi hingga pukul 04:00 sore. Sedangkan hari selasa hingga sabtu ia bekerja mulai pukul 04:00 sore hingga 10:00 malam, itupun harus disesuaikan dengan jadwal kuliah nya yang terkadang tak menentu. Dan dihari senin, ia memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di rumah.Meskipun ia penggila membuat roti ataupun cake, namun tetap saja ia juga membutuhkan waktu istirahat seharian. Apalagi ia juga harus belajar untuk mempertahankan beasiswa nya. Ia tidak mau prestasinya menurun dan membuat oppa nya kecewa.
Ting
Bunyi oven khusus roti yang menandakan bahwa roti itu telah matang. Jiyoung mengeluarkan loyang roti yang ada di dalam oven, tentunya ia sudah menggunakan sarung tangan. Lalu menaruh roti itu di meja.
Seorang pria duduk di meja, tepat dihadapannya sembari menatap wajah cantik milik Jiyoung. Siapa lagi kalau bukan Lee Donghae.
"Sudah pukul 04:00. Kau tidak pulang?" tanya Donghae
"Nee, sebentar lagi aku akan pulang" jawab Jiyoung yang fokus menata roti roti yang telah jadi ke dalam box khusus roti.
"Wajahmu penuh dengan tepung"
Donghae membersihkan wajah Jiyoung yang terkena adonan tepung menggunakan tangannya. Tak lupa, ia membelai wajah itu dengan perasaan sayangnya. Dan Jiyoung hanya menikmati sentuhan tangan Donghae."Kau tidak ingin mengantarku pulang" tanya Jiyoung yang sudah selesai dengan kegiatannya, lalu menatap Donghae dengan tatapan yang menggemaskan.
"Kau tak pernah mengizinkanku untuk mengantarmu, meskipun aku ingin tapi kau menolaknya" Donghae mendengus.
"Kau tahu betul jawabanku"
"Ya, aku harus menikahimu jika aku ingin mengantarmu pulang" terdengar helaan nafas Donghae setelah pria itu menjawab pernyataan Jiyoung.
Jiyoung mengangguk.
"Lalu kapan kau akan menikahiku?"Deg
"Heum, a-aku akan memikirkannya. Secepatnya, aku akan menikahimu secepatnya" gugup, Donghae selalu gugup jika Jiyoung selalu membahas perihal pernikahan.
Sungguh, ia juga ingin menikahi Jiyoung, gadis yang ia cintai. Tetapi ada satu hal yang membuat Donghae enggan untuk menikahi gadis itu. Tubuh Donghae masih menginginkan sentuhan dari tubuh gadis lain, gadis yang sudah setahun ini memenuhi hasratnya yang tak pernah ia dapatkan dari Jiyoung. Donghae sangat mencintai Jiyoung, namun tubuh Donghae menginginkan gadis lain.
Memang brengsek.
"Baiklah, aku akan pulang sekarang" selalu seperti ini, mood nya selalu menjadi jelek jika ia membahas pernikahan dengan Donghae. Ia benar-benar ragu, apakah pria itu benar-benar mencintainya?
"Sayang" Donghae memanggil Jiyoung yang sudah menjauhinya dan keluar dari ruang oven. Donghae menghela nafasnya berat.
"Mianhae" lirihnya, hanya itu yang bisa ia ungkapkan.Jiyoung merapikan barang-barangnya yang berada di dalam loker. Membuka celemek nya lalu menaruh di dalam loker. Kemudian ia tutup serta mengunci lokernya. Tak lupa, kunci loker ia taruh di dalam tasnya. Dan pergi meninggalkan loker itu.
Jiyoung berjalan meninggalkan Palbong Bakery dengan perasaan yang kacau. Sudah hampir satu tahun ini, atau bahkan lebih dari satu tahun Donghae bersikap sangat aneh. Di tahun pertama, Donghae lah yang mengajaknya untuk menikah. Namun ditahun selanjutnya, justru Donghae menghindari kata pernikahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE MAN & QUEEN OF BAKING
FanfictionKisah rumah tangga CEO Cho Corporation Group yang mempunyai sifat dingin, kejam serta tatapan intimidasi yang membunuh. Dengan seorang gadis biasa yang bekerja di toko roti dan mendapatkan julukan Queen of Bakery. Bagaimana kehidupan mereka yang me...