24 -Bertemu dan Melamar?-

3.9K 403 58
                                    

Empat belas hari berlalu, selama itu pula Jiyoung tidak bertemu Kyuhyun. Sudah dua pekan ia tidak melihat wajah menyebalkan pria yang menurutnya persis seperti seekor penguin itu. Yaa penguin nya adalah Cho Kyuhyun.
Pria asing yang dengan lancang mengajaknya menikah, pria asing yang dengan lancang menempati hatinya disaat ia belum bisa melupakan Donghae seutuhnya.

Cho Kyuhyun, entah harus seperti apa ia menggambarkan perasaannya kepada Kyuhyun. Namun rasanya ini berbeda, sangat berbeda ketika ia menjalin hubungan dengan Donghae.

Sebenarnya Jiyoung juga tidak setuju dengan rencana konyol kakaknya ini, baginya Kyuhyun bersikap baik dan tidak mengkhianatinya saja sudah lebih dari cukup. Namun ia pun tidak ingin munafik, ia sangat ingin melihat Kyuhyun lebih terbuka lagi. Sangat ingin melihat Kyuhyun mengutarakan perasaannya terhadap Jiyoung.

Ceklek

"Sudah ku duga, kau pasti melamun lagi" ucap seorang pria yang memasuki kamarnya. Pria itu.... Siapa lagi jika bukan Song Joongki, dalang dari semua rencana ini. Pria itu mendekatinya dengan tangan yang membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas susu coklat.

Jiyoung menghela nafas "Oppa sampai kapan aku harus tetap disini? Aku ingin pulang, aku merindukan mansion"

"Kau merindukan mansion atau merindukan Cho Kyuhyun?" goda Joongki seraya meletakkan nampan makanan itu di atas nakas samping ranjang, lalu ia duduk di atas ranjang sedangkan Jiyoung masih betah berdiri di depan jendela.

Jiyoung mendengus dan dibalas oleh kekehan Joongki.

"Kau tidak perlu khawatir sayang, tidak lama lagi aku akan mempertemukan kalian. Sekarang lebih baik kau habiskan makananmu"

"Apa Kyuhyun mencariku? Apa... Dia juga merindukanku?"

"Sangat, ia bahkan sudah seperti orang gila karena terus mencarimu"

"Kau sangat menyebalkan oppa, kenapa kau menyiksanya seperti itu?" tanya Jiyoung yang mengalihkan pandangannya menatap hamparan jalanan.

Joongki tersenyum kecil, beranjak dari dudunya, lalu mendekati Jiyoung dan berdiri disamping adiknya itu.
"Pernahkah kau mendengar suatu nasihat seperti ini jika kau mencintai seseorang, kau harus mengorbankan hidupmu untuk mendapatkan orang itu, karena cinta di dapatkan dengan pengorbanan bukan dengan cara instan. Aku ingin Kyuhyun seperti itu"

Jiyoung hanya terdiam mendengar cercaan kakaknya.

"Sayang, suatu hari nanti aku akan menyerahkanmu kepada pria itu, nantinya semua kehidupanmu bukan lagi menjadi tanggung jawabku, aku tidak ingin menyerahkan adikku kepada pria yang tidak baik, meskipun Kyuhyun adalah sahabatku sendiri. Kau hartaku satu-satunya, oppa ingin kau bahagia sayang" lanjut Joongki yang membuat adiknya semakin terdiam.

Sungguh, Joongki tidak ada maksud jahat apapun untuk memisahkan adik dan sahabatnya. Ia hanya ingin mereka berdua bahagia. Joongki juga ingin melihat seperti apa keseriusan Kyuhyun kepada adiknya. Joongki ingin Kyuhyun berjuang untuk adiknya, bukan adiknya yang memperjuangkan pria itu.

Jiyoung mendekatkan tubuhnya pada tubuh kakaknya lalu ia memeluk pelan tubuh tegap lelaki itu.
"Terimakasih oppa atas semua perhatianmu selama ini, aku sangat beruntung karena kau tercipta untuk menjadi kakakku"

Joongki tersenyum kecil "Oppa lah yang sangat beruntung karena kau diciptakan sebagai adikku. Ketahuilah sayang, oppa sangat menyayangimu. Bahkan meskipun kau menikah nanti, rasa sayangku tidak akan pernah berkurang untukmu adikku"

Jiyoung mengangguk lalu melepaskan pelukannya.

"Sekarang kau harus makan dan minum susu coklatmu"

ICE MAN & QUEEN OF BAKINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang