Part 9 -Terungkap-

4.1K 361 37
                                    

Donghae menatap Jiyoung tak percaya, apa yang kekasihnya itu katakan? Dia tak berhak mengusir pria itu? Donghae kekasih Jiyoung, sudah pasti ia punya hak untuk mengusir pria lain.

"Apa maksudmu, sayang? Tentu saja aku berhak mengusirnya, aku adalah kekasihmu!" Kyuhyun yang mendengar protesan Donghae, hanya mengepalkan tangannya dan menatap pria brengsek itu dengan tatapan membunuh.

"Tentu saja kau tak berhak, rumah sakit ini adalah miliknya terlebih dialah yang sudah menjadi penyelamatku, dia telah menyelamatkan nyawaku. Sudah seharusnya dia berada disisi ku. Sebaiknya kau lah yang pergi dari sini!"

Donghae tertegun.
Dia tak percaya jika kekasihnya lebih memilih mengusirnya dan membiarkan pria lain berada disisinya. Sedangkan Kyuhyun, tentu saja pria itu sangat senang, sangat sangat bahagia karena Jiyoung lebih memilihnya daripada kekasihnya sendiri. Oh bahkan sekarang Kyuhyun menerbitkan seringai kemenangannya.

"Apa kau sadar dengan ucapanmu, Jiyoung-ii?" lirih Donghae

"Ku mohon, aku sedang ingin istirahat sekarang. Sebaiknya kau pergi dari sini"

"Aku akan tetap disini"

"Pergilah, oppa"

"Sebenarnya ada apa denganmu? Jika aku melakukan kesalahan maka katakanlah, jangan bersikap dingin padaku!" Donghae yang sedari tadi duduk di ranjang berhadapan dengan Jiyoung, beranjak berdiri dan menatap Jiyoung penuh dengan tanda tanya.

Jiyoung menatap Donghae dan tersenyum sinis
"Jika kau merasa melakukan kesalahan, maka renungkanlah kesalahanmu itu, oppa. Ku mohon pergilah dari sini" ketus Jiyoung.

Nara menghela nafasnya, jika ia tau keadaannya akan seperti ini, seharusnya ia tak mengajak Donghae kemari
"Sudahlah. Jiyoung benar, kita pergi saja dari sini. Biarkan dia istirahat"

"Tapi...."

"Jiyoung-ii, maafkan aku, seharusnya kau beristirahat untuk memulihkan keadaanmu, tapi kami malah membuat keributan" Nara memotong protesan Donghae dan mengucapkan permintaan maafnya kepada Jiyoung.
Jiyoung menggeleng pelan lalu menggenggam tangan sahabatnya.

"Tak apa Nara-ya aku senang kau datang kemari untuk menjengukku" Jiyoung tersenyum simpul dan menular ke bibir Nara.

"Dan kau tidak senang jika aku yang menjengukmu?" timpal Donghae menatap sendu kekasihnya.

"...."

"Sudahlah, Hae-ya. Kami pamit pulang, Jiyoung-ii. Cepatlah sembuh, aku sangat merindukanmu" Nara berhambur memeluk Jiyoung.

Setelah melepas pelukannya, ia menarik tangan Donghae lalu berjalan ke arah pintu. Sempat berhenti sejenak tepat di depan Kyuhyun lalu membungkukkan badannya lalu berkata
"Terimakasih, Tuan Cho. Kau sudah menyelamatkan nyawa sahabatku. Aku titip Jiyoung"

Kyuhyun hanya mengangguk tanpa ekspresi. Donghae menatap Kyuhyun dengan tatapan tajam yang dibalas dengan tatapan mematikan Kyuhyun, setelahnya Donghae dan Nara keluar dari ruang inap Jiyoung.

Setelah kepergian Nara dan Donghae, gadis cantik yang sedang duduk di atas ranjang rumah sakit pun menundukkan kepalanya, menahan isak tangisnya. Kyuhyun yang melihat itu menghampiri Jiyoung dan duduk dihadapan gadisnya. Ia memajukan wajahnya, menelisik raut wajah gadisnya. Lalu tangannya terulur untuk menyeka rambut panjang gadisnya yang menutupi wajah cantiknya itu.

ICE MAN & QUEEN OF BAKINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang