Part 12 -Rumit-

3.7K 379 33
                                    

Keesokan harinya Jiyoung terbangun dengan suasana hati yang sulit dijelaskan. Kondisi tubuhnya memang sudah lebih membaik, namun kodisi hati nya mungkin lebih buruk.
Sejujurnya Jiyoung merindukan Donghae, sangat merindukan Donghae. Ia juga merindukan Palbong dan juga Nara, serta merindukan kampusnya.
Apa jika ia meminta izin kepada Joongki untuk pergi ke kampus dan setelahnya ke Pabong Bakery, kakaknya itu akan mengizinkannya?

Ceklek

"Good morning baby girl. Kau sudah bangun?" suara Joongki memuyarkan lamunan Jiyoung.

"Good morning oppa, aku baru saja bangun"

Joongki berjalan mendekati adiknya lalu mencium kening Jiyoung dan setelahnya duduk di sisi ranjang, berhadapan dengan adiknya.
Ia menggenggam tangan mungil milik Jiyoung.
"Bagaimana kondisimu? Apa sudah lebih membaik?" tanya Joongki penuh dengan kelembutan.

Jiyoung mengangguk.
"Aku sudah sangat membaik oppa"

Joongki tersenyum.

"Baguslah, oppa senang mendengarnya" Joongki mengelus rambut adiknya lalu menyampingkan beberapa helai rambut Jiyoung yang menutupi wajah adiknya.

"Oppa?"

"Heum?"

"Tidak jadi" Jiyoung menyengir dan itu membuat membuat Joongki mengerutkan keningnya.

"Ada apa?" tanya Joongki yang hanya dijawab dengan gelengan kepala Jiyoung.

Gadis itu takut jika ia meminta izin kepada kakaknya untuk pergi ke kampus dan Palbong Bakery, kakaknya akan marah kepadanya.

"Katakan ada apa heum? Oppa tau kau ingin mengatakan sesuatu" cecar Joongki yang memang sangat paham jika adiknya ingin mengatakan sesuatu padanya. Jiyoung menggigit bibir bawahnya.

"Bolehkah aku pergi ke kampus dan ke Palbong Bakery?" cicit Jiyoung pelan seraya menatap Joongki dengan perasaan sedikit takut.

Joongki menarik tangannya yang sebelumnya menggenggam tangan Jiyoung serta mengelus rambut Jiyoung. Rahangnya mengeras.

"Tidak. Kau masih belum pulih seuntuhnya. Dan oppa tidak akan mengizinkan kau bertemu dengan pria brengsek itu" ucap Joongki dengan suara dinginnya.

"Tapi aku tidak menemui....."

"Oppa tidak suka dibantah sayang"

Jiyoung menghembuskan nafasnya dengan wajah yang jadi murung.

"Lagipula oppa ingin mengenalkanmu pada seseorang" wajah Jiyoung yang awalnya tertunduk langsung terangkat menatap Joongki.

"Seseorang? Siapa itu?" tanya Jiyoung dengan raut wajah penasaran. Joongki mengacak gemas rambut adiknya.

"Kau akan tau nanti"

"Apa dia kekasihmu?" tanya Jiyoung yang makin penasaran.

"Oppa akan memberitaumu nanti. Sebaiknya sekarang kau bersihkan tubuhmu sebelum tamuku datang"

Jiyoung berdecak lalu beranjak dari kasur dan berjalan ke kamar mandi. Sedangkan Joongki membereskan tempat tidur Jiyoung lalu keluar dari kamar adiknya.

Jiyoung sudah bisa berjalan tanpa kursi roda karena memang bukan kakinya yang terluka. Bahkan sejak semalam Jiyoung keluar kamar tanpa menggunakan kursi roda, meskipun kakaknya sudah memarahinya hingga mengomel namun itu tidak di indahkan Jiyoung dan itu semakin membuat Joongki kesal.

25 menit berlalu dan Jiyoung sudah keluar dari kamar mandi serta walk in closet dengan tubuh yang jauh lebih segar. Meskipun ia tak bisa berkeramas serta luka di keningnya yang sangat mengganggu nya.

ICE MAN & QUEEN OF BAKINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang