ICE MAN & QUEEN OF BAKING

29 -Malaikat tampan-

Braakkkk

"BRENGSEK, BAGAIMANA BISA KAU KECOLONGAN HINGGA TIDAK BERKUTIK MELIHAT WANITAKU MENIKAH DENGAN PRIA SIALAN ITU HAH"

Bentakan itu menggelegar di suatu ruangan mewah yang menjadi tempat persembunyian seseorang. Suara bentakan sang atasan kepada bawahannya yang membuat siapa saja merasa ketakutan.

"Maaf tuan, tapi tuan Cho mempersiapkan pernikahannya hanya dalam waktu tiga hari, bahkan media pun tidak banyak yang tau mengenai pernikahannya"

"Omong kosong! Kenapa kau terlalu bodoh hingga tidak mencium rencana pernikahan sialan itu eoh"

"Maafkan saya tuan" hanya itu yang bisa diucapkan oleh orang itu kepada bosnya yang membuat bosnya semakin meradang.

"Oh Tuhan, semua rencanaku gagal hanya karena kebodohanmu brengsek"

Tok tok tok

Mereka berdua terkesiap saat ada seseorang yang mengetuk pintu. Salah satu dari mereka mengintruksikan agar orang yang diluar bisa masuk ke dalam ruangan.

"Tuan Oh Sehun"

Yaa orang yang selama ini menjadi dalang atas menghilang nya Minhye adalah Oh Sehun, pria yang sangat tertarik dengan gadis pembuat roti yang saat ini sudah berstatus sebagai istri dari seorang Cho Kyuhyun, rival yang selama ini menjadi ketakutan terbesarnya dalam dunia bisnis. Dan sekarang, lagi-lagi ia harus kalah dalam dunia percintaan.

Andai saja ia bertemu dengan Jiyoung sebelum gadis itu bertemu dengan Kyuhyun, tentu saja yang menikah dengan Jiyoung adalah dirinya, bukan Kyuhyun.

"Ada apa?" tanya Sehun dengan datar.

"Nona Hwang Minhye sudah sadar, Tuan"

Sehun terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu dengan tatapan tajam yang menuhus. Namun tatapan itu berubah menjadi lengkungan, setelah pemiliknya menerbitkan senyumannya. Lebih tepatnya tersenyum licik.
"Aku lupa bahwa aku masih mempunyai wanita gila itu untuk menjadi senjataku"

Kedua orang yang ada di dalam ruangan itu saling menatap tak mengerti dengan ucapan bos mereka.

"Aku akan melihatnya"

Sehun beranjak dari kursi kebesarannya lalu pergi dari ruang kerjanya untuk menuju ke kamar yang ditempati Minhye.

Ceklek

Sehun membuka pintu kamar lalu menajamkan matanya menatap apa yang ada di dalam kamar itu. Ia tersenyum saat tatapannya dengan Minhye bertemu. Kemudian ia memasukan tubuhnya ke dalam kamar itu dan ia menutup rapat pintu kamar tanpa dikunci.

"Siapa kau? Siapa mereka? Dan.... Tempat apa ini? Kenapa aku bisa disini?"

Sehun mengulum bibirnya menanggapi rentetan pertanyaan dari Minhye. Ia mendekati gadis itu dan duduk di sisi ranjang tempat tidur.
"Pertanyaan mana yang harus ku jawab lebih dulu?"

"Siapa kau?"

"Jika aku mengatakan bahwa aku yang telah menyelamatkanmu dari ruang penjara milik Kyuhyun yang menyeramkan itu, apa kau akan berterimakasih kepadaku?"

Minhye membulatkan matanya, tentu saja ia merasa terkejut setelah tau bahwa pria asing yang ada di hadapannya adalah penyelamatnya dari jeratan Kyuhyun.
"Be-benarkah?"

Sehun berdecih melihat raut kebingungan Minhye yang sangat menjijikan baginya "Tentu saja. Kau berhutang budi padaku. Seharusnya kalimat terimakasih lah yang kau ucapkan kepadaku"

Minhye terdiam dan menatap Sehun dengan tajam "Aku tidak tau apa rencanamu menyelamatkanku dari jeratan Kyuhyun, kau pasti mempunyai niat jahat bukan? Maka aku tidak akan berterimakasih padamu"