[13] Zafran Kecewa

67 4 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!!!

Zeina melangkahkan turun kakinya di setiap tingkatan bis dengan senyuman. Dia memang sangat senang jika berada di alam terbuka seperti saat ini, apalagi kegiatan ini akan diadakan 3 hari.

Pagi tadi, Zeina kesiangan, hampir saja ketinggalan bis. Semalam, dia tidur larut malam, pikirannya bercabang. Memikirkan Aldo yang sudah menjadi pacaranya, dan sikap sahabatnya yang tiba-tiba berubah. Alhasil, saat Aldo sudah menjemput Zeina di rumahnya, dia bahkan baru bangun dari tidurnya. Untung, Zeina masih belum terlambat.

Zeina mencari tempat untuk tendanya didirikan. Setelah menemukan tempatnya, Zeina dan teman sekelompoknya segera membangun tenda mereka. Zeina sekelompok dengan Sisil, Nabilla, Kiki, dan Afifah. Tadinya, kelompok Sisil bukan dengan Zeina melainkan dengan kelas sebelah. Sisil yang mengetahui tidak sekelompok dengan teman-temannya mencak-mencak sendiri, dia protes ke Nathaniel. Entah apa yang di lakukan Sisil, hingga Nathaniel menyetujui permintaan Sisil untuk sekelompok dengan teman-temannya.

"udah selesai belum bikinnya?" tanya Sisil yang berdiri di belakang Zeina.

"berisik lo Sil! Bantuin juga enggak lo," kata Nabilla ketus.

"lah tadi kan gue di suruh kalian gak boleh ikut bantuin. Gimana si malah gue yang disalahin." protes Sisil bersedekap dada.

"abisan kalo lo ikut bantuin, yang ada gak bakal selesai ini. Lo pasti malah bikin ribet," seru Zeina.

"tau. Elo kan bawel Sil," ejek Afifah.

Sisil melotot mendengar ucapan Afifah. "gue gak alay ya. Yaudah sini gue bantuin," kata Sisil berjongkok di samping Zeina niat membantu.

"cie Sisil baper," seru Kiki

"diem deh Ki, mau gue semprot lo?"

Mereka fokus membuat tenda sesekali ada perdebatan kecil antara Sisil dan Nabilla seperti biasa. Sesekali meminta bantuan kepada kakak osis yang sedang mengontrol.

"huh, akhirnya selesai." seru Zeina mengelap dahinya yang sedikit berkeringat, akibat paparan sinar matahari.

"gue di sini," kata Sisil masuk ke dalam tenda terlebih dahulu, dan menempatkan tasnya di tengah-tengah tenda.

"dasar bocah!" ejek Nabilla menyusul Sisil memasuki tenda.

"aduh gue tidur dulu deh ya, nanti kalo di suruh ngumpul bangunin gue" pesan Afifah berbaring ngasal.

"Pipah yang bener dong tidurnya," ucap Sisil menendang paha Afifah.

"bodo." putus Afifah.

"iya Fah, yang bener dong." protes Kiki.

"ck," Afifah menggeser badannya menepati tempat yang sudah di tentukan.

Zeina hanya memperhatikan teman-temannya yang ribut dengan tempat. Dia menaruh tasnya ke dalam tenda, di bagian paling dalam tenda.

"guys, gue mau jalan-jalan sekitar sini, ada yang mau ikut gak?" tanya Zeina.

"gak deh Zei cape gue," jawab Nabilla.

"yang lain?" mereka serempak menjawab dengan menggelengkan kepala. Zeina mengangguk dan pergi meninggalkan tenda.

Senyum Zeina merekah melihat pemandangan sekitar, teman-temannya yang lain yang belum selesai membuat tenda, pohon-pohon besar yang semakin meneduhkan, dan pemandangan puncak gunung di balik pepohonan yang rindang. Zeina jadi ingat, dulu saat masih kecil dia suka sekali main kemah-kemahan bersama Zafran di taman belakang rumah-nya, dan berakhir rusuh kala kedatangan Kakaknya dan teman-temannya. Pikirannya melayang saat dia masih kecil.

ZEIFRAN [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang