[9] Teman SMP

57 7 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!!!

"Sandra?" kata Zeina terkejut

"sorry banget San, gue gak sengaja." Zeina berusaha membantu orang yang di panggilnya Sandra itu untuk berdiri.

Bukannya ber-terima kasih. Sandra menepis tangan Zeina yang terulur di depannya. "gausah, gue bisa sendiri." katanya sinis.

Sandra berdiri menepuk bokongnya menghilangkan debu yang menempel. "kalo jalan pake mata bisa kan?" ketus Sandra.

"sorry San, gue tadi bener-bener gak liat lo."

"emang ya dari dulu lo gak pernah sama sekali mau ngaku kesalahan lo. Sampah!" Kata Sandra tajam. Sandra berjalan melewati Zeina, dengan sengaja menabrak bahu Zeina. Mata Sandra sempat bertabrakan dengan Aldo yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka.

Zeina hanya menghela nafas maklum melihat kepergian Sandra.

"Zei! Lo gapapa?" tanya Aldo menghampiri Zeina.

"gapapa kok Kak." kata Zeina sambil tersenyum lemah.

"hmm. Lo kenal orang tadi?" di mata Aldo terpancar rasa penasaran yang sangat besar.

"kenal bangett."

"oh ya?"

"iya. Sandra itu, waktu kita di SMP dia sahabat gue, sama seperti Sisil, Nabilla, dan Kiki. Dulu kita deket banget. Sampai suatu kejadian yang membuat dia benci banget sama gue dan dia gak mau temenan lagi sama gue dan yang lain." jelas Zeina matanya sedikit berkaca-kaca.

"kaya-nya gue salah nanya ya. Sorry Zei." kata Aldo mengelus bahu Zeina pelan.

"eh gapapa kok Kak, santai aja." kata Zeina sambil tertawa renyah. "Yaudah yuk lanjut nyari kadonya, takut kemaleman." ajak Zeina. Di balas anggukan oleh Aldo.

_______

Cittt.

Decitan ban motor Aldo terdengar setelah Aldo menghentikan motornya. Motor Aldo berhenti sempurna di depan rumah Zeina. Aldo memutuskan untuk pulang lebih cepat, bahkan Aldo membatalkan rencananya sendiri untuk mengajak Zeina menonton. Dia mengerti, dengan keadaan Zeina setelah bertemu perempuan bernama Sandra itu. Zeina, menjadi sedikit pendiam, dan matanya menyorotkan sebuah kesedihan yang dia pendam.

"Zei udah sampe." kata Aldo setelah melepas helmnya.

"Zei," panggil Aldo lagi dengan menyentuh kaki Zeina.

"eh iya kak." Zeina tersadar dari lamunannya dan segera turun.

"nih kak Makasih ya." Zeina menyerahkan helm yang dikenakannya.

"oiya. Maaf ya Kak, gue lagi kurang bagus mood nya." kata Zeina tersenyum tidak enak.

Zeina merasa bersalah. Harusnya moment tadi itu adalah moment yang akan sangat menyenangkan buat Zeina. Bisa bercanda dengan Kak Aldo, atau seru-seru an bareng Kak Aldo. Tapi apa? Karena setelah bertemu Sandra tadi, Zeina jadi pendiam. Jika di tanya hanya menjawab seadanya atau hanya sekedar menggeleng atau mengangguk. Zeina benar-benar tidak enak dengan Aldo.

"gapapa kok Zei santai aja. Next time kita bisa jalan bareng lagi kan? Tapi bukan nyari kado lho ya." ucap Aldo terkekeh berusaha membuat Zeina tidak merasa bersalah.

"iya boleh kak santai ajaa." balas Zeina ikut tertawa pelan.

"yaudah gue balik ya Zei." Aldo mulai menyalakan mesin motornya.

"iya kak hati-hati ya kak."

"oke bye." jawab Aldo menjalankan motornya di balas lambaian tangan oleh Zeina.

ZEIFRAN [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang