SELAMAT MEMBACA!!!
Ceklek
Lalisa membuka pintu kamar Zeina setelah tadi dia mengetuk dan tidak mendapat jawaban apapun. Lalisa masuk ke dalam kamar Zeina, dia menghela nafasnya ketika menemukan anaknya masih asik terjun ke dunia mimpinya.
Lalisa melangkahkan kakinya untuk membuka tirai jendela kamar Zeina. Lalu dia duduk di tepi ranjang milik Zeina, tangannya terulur menyibak sedikit selimut yang menutupi hampir seluruh tubuh Zeina.
"Zei, bangun sayang. Kamu gak sekolah?" ucap Lalisa seraya menyingkirkan rambut Zeina yang menutupi wajahnya.
Lalisa bisa melihat wajah Zeina sedikit pucat."Zei, bangun dong sayang, ini udah jam berapa, nanti kamu telat loh." ucap Lalisa lagi yang masih terus membangunkan Zeina. Zeina ini, kalau sudah tertidur pulas pasti susah sekali untuk dibangunkan.
"enghhh..." Zeina melenguh, matanya mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
"Mamah?" Zeina mendudukkan sedikit tubuhnya.
"kamu kok jam segini belum siap-siap? Aldo udah nungguin kamu loh di bawah."
Mata Zeina terbelalak, dan berkata. "hah? Seriiusan Mah?" Lalisa mengangguk.
Zeina menghela nafasnya dan kembali menyandarkan punggungnya di ranjang.
"bilangin kak Aldo, Mah. Aku gak sekolah hari ini."
"loh, emang kenapa gak sekolah? Kamu gak kenapa-kenapa kan?" tanya Lalisa khawatir.
"Zeina gapapa kok Mah, Zeina cuman lemes aja. Jadi, Zeina gak usah masuk ya." ucap Zeina seraya membujuk Lalisa agar memperbolehkan dirinya tidak sekolah.
Lalisa tersenyum melihat ekspresi wajahya Zeina yang berubah memelas, tangannya terulur untuk mengusap kepala Zeina.
"kamu ini, memang paling bisa membujuk Mama. Ya sudah, nanti Mama telpon wali kelas kamu."
"yes, makasih Ma," Zeina tersenyum sumringah, menggenggam tangan Lalisa yang berada di kepalanya.
"yasudah, sekarang kamu mandi dulu, abis itu sarapan, Mama ke bawah dulu mau ngasih tau Aldo."
"iya Ma," senyum manis Zeina masih tercetak dibibirnya, sambil melihat kepergian Lalisa.
Zeina mengambil hpnya di nakas, dan membuka aplikasi whatsapp untuk memberitahu teman-temannya kalau dia tidak masuk sekolah. Dia melihat banyak sekali notif yang masuk dari teman-teman kelasnya, dan rata-rata mereka menanyakan keadaan Zeina. Ah betapa beruntungnya dia mempunyai teman-teman yang perhatian kedapadanya. Memang sejak Zeina kembali dari rumah sakit, Zeina tidak menyentuh hpnya sama sekali.
Setelah membalas semua pesan teman-temannya, Zeina lalu membuka pesan dari Aldo, dia tersenyum sendiri membaca pesan Aldo yang mengkhawatirkan dirinya, ada juga pesan Aldo yang menyampaikan permintaan maaf karena dia tidak bisa menjenguknya kemarin.
Zeina mematikan ponselnya dan menyimpannya di atas nakas. Baru dia akan beranjak untuk ke kamar mandi, suara notif di hpny terdengar, menandakan ada pesan masuk. Zeina kembali duduk di tepi ranjangnya untuk membuka pesan yang masuk.
Aldonia Putra A : kamu cepet sembuh ya, nanti sepulang sekolah aku ke sini lagi.
Zeina tersenyum membaca pesan yang ternyata dari kekasihnya itu.
Zeina Asyidai A : makasih, kamu hati-hati ya❤
Setelah membalas pesan Aldo, Zeina segera beranjak untuk mandi, dan kemudian sarapan. Dia membayangkan, seharian ini dia akan tidur sepuasnya. "ah, senangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEIFRAN [ON GOING]
Teen Fiction"Ya Allah. Japran capek berteman sama harapan ya Allah. Cukup Nana aja yang cuman jadi temen Japran. Harapan jangan" - Hemano Zafran Attarik "Jodoh emng gak kemana. Buktinya gue satu sekolah lagi sama Kak Aldo. Hihihihi" - Zeina Asyidai Amazon "Cap...