[3] Pangeran Zeina

56 8 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!!!

Kring. Kring. Kring....

Bel istirahat sudah berbunyi semua siswa berhamburan untuk ke kantin mengisi perut mereka yang sudah berkoar minta di isi.

"Zeinaaa!" teriak Kiki dan Nabilla bebarengan sambil memeluk Zeina.

"kangen," kata Kiki

"duhhh jadi malu gue dikangein gini"

"gue gak di kangenin juga nih?" tanya Sisil mencari perhatian.

"GAK." jawab Zeina, Kiki, dan Nabilla serempak. Mereka tertawa melihat muka Sisil yang kesal tak urung Sisil tersenyum. Sisil bahagia karena mereka bisa berkumpul lagi.

"yaudah minggir gue mau ke kantin. Ikut gak Zei?"

"gue gak di ajak nih Sil?" tanya Nabilla

"yaelah ikut tinggal ikut."

"gue sama Kiki ke toilet dulu deh Sil, lo duluan aja. Kiki mau kan temenin gue?"

"iyak ayok,"

Mereka berjalan beriringan dan berpisah di belokan koridor.

Sedang asyiknya beribacara, Kiki yang merasa diabakian mengehntikan langkahnya. Dan menengok ke belakang, ternyata Zeina tidak mengikutinya masuk ke dalam toilet.

Kiki menghampiri Zeina yang masih bengong sambil senyum-senyum sendiri. "Zeina lo ngapain si?" sang empu yang di panggil malah mengabaikannya dan masih senyum-senyum sendiri melihat ke arah lapangan.

"Zeina" Zeina masih tidak menyahut

"Zei" panggil Kiki lagi

Plak

"ZEINA!!" Kiki yang mulai kesal memukul bahu Zeina untuk menyadarkan perempuan itu.

"aduhh Ki, apansi? Sakit nih" kata Zeina sambil meringis.

"ih abisan Zeina di panggil dari tadi gak nyaut-nyaut. Malah senyum-senyum liat ke lapangan" jawab Kiki. "liatin apasi? Liatin bola basket? Iya?" sambung Kiki yang kesel.

Zeina yang tahu keselahannya hanya cengengesan tidak jelas. "Sorry Ki, hehehe. Itu tadi gue lagi liatin pangeran gue," jawab Zeina

"gaya lo sok-sokan pangeran. Siapa si?" Tanya Kiki, tak urung dia juga kepo.

"ada deh" jawab Zeina tidak ingin memberi tahu.

Kiki yang penasaran melihat ke arah lapangan. Seakan tahu siapa yang di maksud sahabatnya itu, Kiki mangguta-manggut memandang Zeina dengan senyum jahilnya.

"Ohhhh ituuu"

"syutt. Udah ayok gue kebelet nih." ajak Zeina.

Setelah selesai urusannya di toilet, mereka pergi menyusul Nabilla dan Sisil yang ada di kantin. Saat mereka sudah memasuki kantin, banyak di antara penghuni kantin yang melihat ke mereka dengan tatapan kagum dan sinis. Lebih tepatnya yang di pandang sinis itu Zeina, semua cewek yang ada di kantin memandang Zeina sinis, tidak semua memang, ada beberapa orang yang masa bodo dan tetap menikmati makanannya.

Kejadian di parkir tadi pagi lah yang membuat mereka memandang Zeina sinis. Dengan kejadian di parkiran membuat Zeina lebih di kenal yang lainnya, banyak kaum adam yang memuja kecantikannya. Dan itu membuat rata-rata perempuan menjadi tidak suka, karena sebagai anak baru Zeina sudah menjadi pusat perhatian.

ZEIFRAN [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang