SELAMAT MEMBACA!!!
"gila dingin banget njir," seru Arjuna sambil mengeratkan jaket yang dikenakannya.
"halah lebay lo!" ejek Miko.
"bukannya lebay bego, ini emang hawanya dingin." ketus Arjuna.
Di daerah puncak seperti ini, memang suhunya akan lebih dingin jika malam hari. Bahkan malam ini dinginnya bisa sampai menusuk tulang.
"oh iya Fran. Tadi ada apa sama Zeina?" tanya Topan melihat ke Zafran yang sedang mengotak atik kunci gitar milik Miko.
Mereka sedang duduk bersantai di depan tenda setelah makan malam usai. Menunggu instruksi untuk kegiatan selanjutnya.
"kepo lo Jon," jawab Zafran tetap fokus ke gitar yang dia pegang.
"mampus! Hahaha," ejek Arjuna.
Topan menatap sinis Arjuna. Dia mengangguk-angguk tidak jelas, "gitu lo ya Fran, gak mau cerita-cerita."
"bukannya gak mau cerita. Masalahnya ini urusan rumah tangga,"
"tai kali, kaya mau aja Zeina sama lo." Topan tertawa mengejek.
Zafran terdiam, mukanya berubah menjadi sendu. Topan dan yang lainnya yang melihat perubahan dari raut wajah Zafran terheran-heran.
"anjir, lo beneran suka sama dia?" tanya Miko terkejut.
Arjuna mengelus-elus dada Zafran, "sabar ya Fran sabar."
"woi, homo lo." Zafran menepis tangan. Arjuna mencibir Zafran yang menepis tangannya
"jadi beneran nih lo suka sama Zeina?"
Zafran menghembuskan nafasnya, menaruh gitar yang dia pegang ke pangkuan Miko. Zafran bingung harus menjawab apa.
Zafran memandang lurus ke depan, tidak. Tepatnya, mata Zafran menatap ke arah Zeina dan teman-temannya yang sedang bersenda gurau di depan tenda mereka.
"gue bahkan bukan sekedar suka sama dia. Gue sayang. Gue cinta sama dia, gua gak bisa lihat dia nangis, gua cuman pengen ngeliat dia selalu bahagia dan tersenyum," ungkap Zafran. Dia berdiri dari duduk nya memandang kosong ke depan.
Topan mendongak menatap punggung Zafran. "apa Zeina tau?" tanya Topan hati-hati. Miko memainkan gitarnya pelan, lebih memilih untuk mendengarkan apa yang akan sahabatnya ungkapkan.
Arjuna pun sama, se-sengklek-sengkleknya Arjuna, dia masih paham situasi seperti ini, sehingga dia lebih memilih untuk mendengarkan saja, alih-alih nanti dia akan salah jika ikut berbicara.
"gue rasa Zeina gak perlu tau. Gue takut kalau dia tau, gue sama dia akan jauh,"
"tapi Fran, menurut gue lo harus kasih tau Zeina tentang perasaan lo itu, lo cowok jadi lo harus siap nerima resiko nya. Kalau lo bener-bener cinta sama dia, kejar dia. Lagi pula ketakutan lo itu cuman perasaan lo aja yang takut Zeina bakalan jauhin lo. Gue yakin, Zeina gak seperti itu orangnya," nasehat Arjuna serius, saat ini berdiri di samping Zafran.
Zafran mencerna semua apa kata Arjuna. Arjuna benar, Zeina tidak mungkin akan menjauhinya hanya karena mendengar pengakuannya. Tapi untuk sekarang, Zafran kira bukan waktu yang tepat. Apalagi, Zeina baru saja pacaran, mendapatkan kebahagiaan yang dia inginkan sejak SMP.
"untuk sekarang. Gue rasa bukan waktunya,"
Arjuna, Topan, dan Miko hanya mengangguk paham. Dia mengerti, saat ini bukan waktu yang tepat, di tambah status Zeina yang baru berpacaran dengan Aldo.
"Jun," panggil Zafran.
"Hah?"
"tumben lo bener,"

KAMU SEDANG MEMBACA
ZEIFRAN [ON GOING]
Ficção Adolescente"Ya Allah. Japran capek berteman sama harapan ya Allah. Cukup Nana aja yang cuman jadi temen Japran. Harapan jangan" - Hemano Zafran Attarik "Jodoh emng gak kemana. Buktinya gue satu sekolah lagi sama Kak Aldo. Hihihihi" - Zeina Asyidai Amazon "Cap...