Hayooooo, mana nih penggemar babang Lintar. Masa nggak ada yang ngenalin brondong kece badai ini sih?
Ck! Kalian ini. Dasar.
Emak kekepin sendiri kalo gitu.
Bye....
Mau boboin babang Lintar dolo. Ngahahahaha.
✩★✩★✩★
Biru terlalu apatis, ketika para karyawan lain tengah berbisik-bisik begitu ia lewat.
Terserah mereka berpresepi seperti apa. Biru tak peduli.
Hanya buang-buang waktu mengurusi mulut pengangguran mereka.
Acara pernikahan anak perempuan pertama Walikota akan segera di gelar seminggu lagi, tak ada waktu untuk Biru berleha-leha. Apalagi mengklarifikasi gosip tak sedap diantara mereka bertiga.
Cinta segitiga lah.
Pencuri laki orang alias pelakor.
Perempuan perek.
Wanita penggoda.
Dan sejuta umpatan yang dialamatkan kepadanya. Dan Biru tak peduli. Hidupnya terlalu indah dilewatkan hanya untuk mengurusi mulut usil mereka.
Setelah insiden pemukulan itu, mereka bertiga dipanggil oleh GM* dan memberi mereka peringatan.
Juan terlihat tak begitu menyukai kehadiran Lintar di sisi seberang Biru kala itu. Dan Biri tak ambil pusing soal hal itu.
Lintar bahkan menarik tangan Biru setelah keluar dari kantor pak GM, mengabaikan delikan mata Juan yang seakan ingin keluar dari rongganya.
Baru beberapa langkah, tubuh Biru kembali tertarik ke belakang. Juan menarik sisi tangan Biru yang lainnya.
Adegan tarik-menarik tak terelakan. Membuat Biru jengah dengan sendirinya.
Biru menghempaskan cekalan Juan, membuat Lintar menyeringai puas. Tapi kemudian menyurut karena Biru juga menghempaskan cekalan Lintar, yang kali ini Juan menyeringai penuh kemenangan.
"Minggat kalian dari hadapanku!" Umpat Biru membenahi blazernya dan berlalu begitu saja. Membuat mereka melongo tak percaya.
Dan, bisa ditebak. Gosip murahan itu mulai tersebar kesegala penjuru hotel. Tanpa kecuali satpam pun juga melihat Biru dengan tatapan aneh.
Biru menyugar rambut pendeknya yang sudah ia beri warna beberapa hari yang lalu, juga memotongnya lebih pendekan. Dengan dalih, buang sial.
Biru masih enggan berurusan dengan kaum Adam. Ia cuma ingin tenang dengan pekerjaannya.
"Mbak Dela, sambungkan ke floris Paramita Dewanti." Biru menginstruksikan telepon operatornya.
Percakapan panjang tak terelakan, si mempelai wanita menginginkan bunga Anggrek Bulan sebagai penghias venue mereka, juga mawar putih sebagai penghias gapura masuk.
Masalahnya adalah dimana mereka bisa menemukan Anggrek Bulan Putih sebanyak itu. Tak hanya itu. Lima ribu kaktus untuk souvenir pernikahan.
Astaga! Biru bisa gila!
Biru berjingkat mendapati ketukan di pintu ruangan S&M. Ada Lintar di sana, membawa sebuah piring yang entah berisi apa.
"Kamu kenapa di sini?"
Lintar tak menjawabnya, malah meletakkan piring tersebut dan tersenyum manis. Saking manisnya bikin diabetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky
Ficción GeneralKecemburuan Biru berubah menjadi iri, lalu kemudian beralih menjadi kebencian. Ia cuma ingin diakui oleh Juan. Satu kesalahan membuat dirinya ditinggalkan Juan dan kehilangan lelaki yang sudah menjadi separuh hidupnya. Jika saja ia bisa memilih, Bi...