8

7.5K 1.1K 83
                                    

Eight

-
Kemana kau hari ini?
Ke tempat yang indah kah?
Atau berlabuh pada masa lalu?
-

Hari ini begitu cerah, juga sangat panas. Jalanan dipenuhi oleh orang-orang berlalu lalang dengan urusan masing-masing. Pria, wanita, tua, muda, semua berbaur menjadi satu.

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Di jam seperti ini suasana cafe maupun tempat santai lainnya tidak terlalu ramai.

Lelaki cantik itu menghirup aroma kopi yang meguar disekitarnya. Ia duduk disudut cafe sendirian. Wajahnya masih terlihat sedikit pucat. Tangan kurusnya memainkan lilin yang disediakan disetiap meja. Jemarinya bertaut, tampak gelisah. Jelas sekali ia sedang mengumpulkan keberaniannya. Jantungnya berdetak tak karuan. Ingin rasanya ia pulang saja.

Sudah satu jam ia menunggu sendirian disini. Namun seseorang yang ditunggunya tak kunjung menampakkan dirinya.

“Hei maaf aku terlambat.”

Taeyong mendongak dan menatap lelaki tampan didepannya. Lagi-lagi ia harus menahan napasnya sejenak. Mengagumi paras luar biasa sahabatnya itu.

It's ok.” Taeyong tersenyum tipis.

Lelaki tampan itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah surat dengan logo sebuah universitas didepannya.

“Lihatlah, aku punya berita.”

“Aku juga Jae. Aku-“

“Bukalah.” Lelaki itu memberikan suratnya pada Taeyong.

Lelaki cantik itu menatap surat di tangannya lalu membukanya. Ia tau itu surat apa.

“Wah, scholarship dari Harvard University. Ini sungguh luar biasa, Jae.” Taeyong tersenyum lembut. Sungguh ia turut bahagia, tapi di lain sisi ada rasa sesak juga dalam dadanya.

“Aku tau. Luar biasa, kan?” Jaehyun terlihat sangat senang.

“Bagaimana denganmu? Kau sudah dapat kabar dari Cambridge University?” Tanya Jaehyun.

Taeyong terdiam membeku. Ia sungguh bingung harus mengatakan apa pada Jaehyun. Rasanya ingin mengatakan yang sesungguhnya pada lelaki didepannya ini. Namun, tidak semudah itu.

“Belum.” Jawab Taeyong akhirnya.

Well, Aku yakin kau pasti bisa, Tae.” Jaehyun mengusap rambut Taeyong.

“Bagaimana dengan Hyuna? Apa dia sudah tau?” Tanya Taeyong.

“Dia akan baik-baik saja.” Jaehyun meminum minuman yang dipesan sahabatnya.

“Hyuna sungguh terobsesi dengan rambutku. Lihatlah ulah tangannya.”

Taeyong terkekeh melihat rambut berantakan Jaehyun.

“Dan kau tau ekspresi lucunya saat melakukan sex?”

Jaehyun membuka mulutnya dan matanya setengah terpejam, memperagakan ekspresi Hyuna saat mereka melakukan sex.

“Cukup, Jae. Cukup.” Taeyong memukul lengan Jaehyun dan tertawa. Jujur saja, ia nyaris mual melihatnya.

“Apa kau tidak peduli dengan apa yang Hyuna pikirkan tentang kepergianmu yang buru-buru ini?” Taeyong menatap lelaki didepannya yang masih tertawa.

Jaehyun yang mendengar pertanyaan Taeyong sontak menghentikan tawanya dan menatap lelaki cantik didepannya dengan tatapan serius.

“Oke, ada apa ini?” tanyanya.

Once Again (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang