21

7.6K 1.1K 57
                                    

TWENTY ONE

.
.
.

TING TONG

Lelaki tampan itu bangkit dari sofa dengan berat hati. Ia sedang tidak dalam suasana hati yang baik. Sebaiknya tamu ini memang mempunyai hal penting hingga harus mengganggu aktivitasnya.

Pintu dibuka dengan sedikit kasar. Wajah tampannya sengaja menampilkan raut datar, apalagi setelah melihat siapa yang berdiri didepan pintunya.

"Apa aku mengganggumu, hyung?"

Tidak ada jawaban. Beberapa detik kemudian lelaki tampan itu bersiap menutup pintunya karena merasa tidak ada hal penting.

"Tunggu, hyung!" Lelaki dengan kulit lebih gelap menahan pintu agar tidak tertutup.

Pintu kembali terbuka. Raut dingin itu masih terpasang di wajah tampan si pemilik apartement.

"Aku ingin membicarakan sesuatu."

"Mengenai noonamu?" Senyum miring terukir dibibirnya.

"Tidak. Mengenai Taeyong hyung."

Begitu nama Taeyong disebut, lelaki tampan itu langsung bereaksi.

"Masuklah." ucapnya singkat.

Kedua lelaki tampan itu duduk diruang tamu dengan posisi berjauhan.

"Jaehyun hyung, aku minta maaf atas perlakuan noonaku."

"Apa kau meminta maaf agar aku tidak menceraikan noonamu, Kim Mingyu?" Jaehyun menatap tajam lelaki yang lebih muda.

Mingyu terkekeh pelan. "Apa hyung mau melakukannya?" Ia balik bertanya.

"Lalu kau bisa mendekati Taeyong dengan mudah?" Jaehyun mendengus. Tatapannya masih menusuk lelaki didepannya.

"Jika tujuanmu kesini hanya untuk membahas ini, mari kutunjukkan pintu keluarnya." lanjutnya dengan nada dingin.

"Ya Tuhan, hyung.. kenapa kau sensitif sekali. Aku tau kau akan menolaknya, jadi aku tidak perlu repot menanyakannya. Aku kemari untuk membahas hal lain." Mingyu terkekeh melihat reaksi lelaki yang lebih tua.

"Cepat katakan, aku sedang tidak dalam suasana hati yang bagus untuk menanggapi omong kosongmu." Jaehyun kembali duduk.

"Jadi, apa kau mencintai Taeyong hyung?" Mingyu memasang wajah serius.

Jaehyun yang mendengar pertanyaan tidak terduga itu sontak terdiam. Ia sendiri bingung dengan perasaannya pada sahabatnya itu.

Apa Jaehyun menyayanginya? Tentu, Jaehyun sayang pada Taeyong lebih dari apapun. Apa ia merasa nyaman berada disekitar Taeyong? Jaehyun lebih dari sekedar nyaman. Lalu apalagi yang perlu dibingungkan? Bukankah itu sudah jelas disebut cinta?

Mingyu masih menunggu jawaban lelaki itu. Tapi ia tidak bodoh untuk menyadari bahwa Jaehyun memang mencintai Taeyong.

"Ya. Aku mencintainya." Jaehyun menatap tepat pada mata Mingyu.

Mingyu tersenyum tipis. "Kau tau kan hyung, aku juga mencintai Taeyong hyung."

"Aku tau."

Once Again (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang