14

7.2K 1.1K 233
                                    

FOURTEEN

-
I don't know who is stronger.
You for letting go
Or
Me for holding still.

-

Jaehyun membuka pintu apartementnya diikuti Taeyong dibelakangnya.

"Sayang, darimana saja?" Seorang wanita berjalan menuruni tangga.

Wanita itu terlihat berantakan. Seperti habis bangun tidur. Baju tidur tipis melekat ditubuh rampingnya. Lihatlah bra dan celana dalam yang tercetak dibaliknya. Taeyong tidak tahan untuk tidak menatap jijik wanita didepannya.

"Oh, halo Taeyong." Wanita itu tersenyum menyapa Taeyong.

'Lihatlah senyum palsunya, ugh!'

"Hai, Hyuna." Taeyong balas tersenyum tipis.

"Kau pasti lelah. Ayo, kutunjukkan kamarmu." Hyuna menarik tangan Taeyong menuju kamar dilantai atas.

Jaehyun yang sejak tadi diam, hanya menatap datar kedua manusia itu. Ia melangkahkan kakinya menaiki tangga lalu berjalan memasuki kamarnya.

Tubuhnya terasa lelah. Ia segera membanting tubuhnya di ranjang. Matanya menerawang ke langit-langit kamar. Sibuk berpikir. Ia sungguh bingung harus bagaimana. Perasaannya sungguh membingungkan.

'kuharap ini yang terbaik untuk kita berdua. Maafkan aku'

.
.

재용

.
.

"Tae."

Taeyong yang sedang menyisir rambutnya, menoleh kearah pintu kamarnya yang tertutup.

Langit diluar jendela sudah berubah menjadi pekat.

Taeyong baru saja selesai mandi. Ia berjalan untuk membukakan pintu kamar. Kini tampaklah seorang lelaki yang terlihat sangat tampan dengan jas biru gelap melekat ditubuhnya.

"Kau mau pergi kemana?" tanya Taeyong bingung.

"Ke pesta perusahaan Hyuna. Bukan aku saja, tapi kita, Tae."

"Aku? Kenapa mengajakku?"

"Memangnya kau mau ditinggal sendirian disini?"

Mata Jaehyun menyusuri penampilan lelaki cantik itu. Kemeja maroon yang kancing teratasnya sengaja dibuka membuatnya terlihat menggoda.

"Aku tidak membawa baju yang bisa digunakan untuk pesta." rengek Taeyong.

Jaehyun terkekeh. Ia tidak tahan untuk mencubit hidup mancung sahabatnya. Taeyong meringis saat merasakan jemari Jaehyun menjepit hidungnya dengan kuat. Ia segera memukul tangan Jaehyun.

"Sakit, Jae!" Taeyong memasang raut kesal.

"Pakai itu saja, ini bukan pesta formal."

"Lalu kenapa kau memakai jas?" selidik Taeyong.

"Hyuna menyuruhku."

Taeyong menghela napas pelan. Tujuannya datang jauh-jauh kemari adalah untuk menghabiskan waktu bersama Jaehyun. Namun nyatanya wanita itu seolah-olah menghalangi rencananya.

Di lain sisi, diam-diam Taeyong membenarkan sikap Hyuna. Hyuna adalah kekasih Jaehyun, jadi ia lebih berhak menghabiskan waktu bersama Jaehyun dibanding dengan dirinya yang hanya sebatas sahabat, tidak lebih.

Once Again (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang