13

7.4K 1.1K 144
                                    

THIRTEEN

-
Hal yang paling kubenci dalam mencintaimu adalah kau tak mencintaiku
-

Jaehyun duduk di meja makan, sibuk memutar gelas ditangannya. Menanti respon wanita yang kini sibuk mencuci piring.

“Apa kau bilang? Kau bermimpi kau menjadi sebuah karpet?” Wanita itu menatap Jaehyun dengan tatapan tidak percaya.

“Ya. Dan karpet itu bisa terbang. Bukankah itu keren?” Jaehyun terkekeh.

“Aku tidak mengerti. Bagaimana bisa kau menjadi benda mati?” Wanita itu mengeringkan tangannya dengan serbet didepannya.

“Entahlah. Aku sering bermimpi seperti itu.” Jaehyun menyandarkan tubuhnya dikursi meja makan.

“Kau perlu pergi ke psikolog, sayang.” Wanita itu berjalan mendekati Jaehyun dan duduk dipangkuannya.

Jaehyun terdiam. Ia merasakan ada yang hilang. Ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Ia merasa gelisah. Dan rupanya wanita didepannya tidak bisa menghilangkan rasa gelisahnya seperti yang selalu dilakukan Taeyong.

Memikirkan tentang lelaki mungil itu, ia sungguh merindukan sahabatnya. Merindukan suaranya. Merindukan wajah cantiknya. Merindukan bagaimana cara Taeyong menghilangkan gelisahnya.

“Kau tau, pakaian kotor sudah menumpuk, Jae. Dan kau juga tau aku benci melihatnya.”

Hyuna menatap lelaki dihadapannya. Jaehyun masih terdiam.

“Kupikir, lain kali kau harusnya bermimpi menjadi sesuatu yang lebih berguna. Mesin cuci misalnya.” Hyuna tersenyum sinis.

Jaehyun menatap wanita itu dengan tatapan datarnya. Ia bangkit berdiri tanpa memperdulikan wanita itu yang hampir terjatuh dari pangkuannya.

“Kau tau, Jae. Semakin lama kita terlihat seperti pasangan yang aneh. Bertahun-tahun bersama, tetapi tidak ada suatu perkembangan yang berarti.” ucap Hyuna tajam.

“Karena memang begitulah kita. Pasangan aneh.” Balas Jaehyun dingin.

Hyuna menghela napas. Menatap punggung tegap Jaehyun yang kini sudah menghilang dibalik pintu.

Ia hanya mengharapkan Jaehyun segera melamarnya. Hanya itu. Tetapi lelaki itu terus saja menggantungnya tanpa status lebih dari seorang kekasih.

'Apa yang harus kulakukan?'

.
.

재용

.
.

Woohooo!

Taeyong tertawa sambil berlari dan merentangkan tangannya. Hari ini Taeyong, Taehyun dan Ten sedang menikmati hari minggu di pantai.

Ten menggandeng bocah lelaki berusia tujuh tahun itu dan menatap sabahatnya yang sedang berlari kesana kemari.

“Ayo! Kemari Hyunnie~” panggil Taeyong yang kini bermain dengan ombak kecil di bibir pantai.

Taehyun tertawa dan berjalan mendekati mommynya. Tiba-tiba ia berhenti berjalan dan menutup matanya dengan telapak tangan mungilnya.

“Hei, kau baik-baik saja, sweetie?” Taeyong berjongkok didepan Taehyun.

“Ada pasir masuk ke mataku.”

Once Again (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang