17

7.5K 1.1K 317
                                    

SEVENTEEN

-
For the first time in a long time,
I want more than I have.
You.
-

Suasana terasa canggung. Udara yang mengambang disekitar mereka terasa begitu menyesakkan. Lelaki cantik itu masih terdiam, menjadi pusat perhatian kedua orang lain yang berada disekitarnya.

"Mommy..."

Sontak semua mata menatap seorang bocah lelaki yang baru saja keluar dari balik dinding.

"Kemarilah, sayang." Lelaki cantik itu menepuk celah kosong diantara tubuhnya dan tubuh mungil sahabatnya.

"Aku menagih hutangmu, Hyung." Lelaki tampan itu meneliti wajah bocah mungil dihadapannya.

"Hutang apa, Tae?" tanya Ten bingung.

"Ah, Mingyu ingin berkenalan dengan Taehyun." jawabnya pelan. Perlahan pikirannya mulai teralihkan dari kartu undangan yang baru saja ia terima.

"Sayang, perkenalkan ini teman mommy, Kim Mingyu. Panggil Unc-"

"Daddy." potong Mingyu cepat.

Ten melotot kearah lelaki tampan yang tengah tersenyum tanpa dosa. Taeyong membuka mulutnya bingung.

"Mingyu-ya, apa maksud-"

"Taehyun-ah, panggil daddy saja." Mingyu mencondongkan tubuhnya kearah makhluk mungil yang kini terdiam menatapnya dengan wajah bingung.

"Tapi, Hyunie sudah punya daddy Jaehyun. Apa kau daddyku yang sebenarnya?" tanya Taehyun polos.

Taeyong cepat-cepat menjawab. "Bukan, sayang. Ini teman mommy."

Mingyu mengangkat sebelah alisnya. Ia tidak sengaja mendengar pengakuan Jaehyun saat berjalan menuju mobilnya tempo hari saat di Inggris.

'Apa Taeyong hyung memang tidak memberitahu Taehyun bahwa Jaehyun hyung adalah ayah kandungnya?'

"Jadi, Hyunie memanggilnya daddy Kim?" tanya bocah mungil itu.

"Uncle, say-"

"Iya, kau bisa memanggilku daddy." Lagi-lagi lelaki tampan itu memotong ucapan Taeyong.

Lelaki yang lebih tua menatap Mingyu dengan tatapan lelah. Mengapa hari ini lelaki itu suka sekali memotong ucapannya?

Taehyun tersenyum lebar kearah Mingyu lalu mengangguk semangat. Yang ada dipikiran polosnya adalah, semakin banyak daddy yang ia punya, semakin banyak hadiah yang ia terima nantinya.

"Baiklah, Taehyun waktunya tidur." Ten yang sejak tadi diam menyimak, memilih untuk membawa Taehyun kekamarnya mengingat besok pagi ia harus pergi kesekolah.

Suasana ruang tamu menjadi sunyi setelah Ten membawa Taehyun ke kamarnya.

Taeyong kembali meraih kartu undangan yang sejak tadi disembunyikannya dari Taehyun lalu menghela napas pelan.

"Orang tuaku mendesak Jaehyun hyung untuk segera menikahi Hyuna noona begitu tau noona sedang mengandung." ucap Mingyu pelan.

Taeyong menatap lelaki didepannya yang tiba-tiba memecah keheningan. Lelaki itu menunduk sambil memainkan jemarinya.

"Kau... sangat mencintai Jaehyun hyung ya?" Tanyanya pelan.

Taeyong membeku. Pertanyaan Mingyu yang tiba-tiba itu membuatnya terdiam seribu bahasa. Bingung apa yang harus ia jawab, bingung harus merespon bagaimana.

Once Again (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang