24

7.2K 1K 54
                                    

TWENTY FOUR

.

.

.

TING TONG

Lelaki itu berjalan untuk membukakan pintu. Ketika pintu sudah dibuka, seorang lelaki cantik telah berdiri dihadapannya. Senyum lembut mengembang dibibir tebalnya.

"Dimana Taehyun?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Sedang mandi. Masuklah, Tae." Lelaki tampan itu memberi jalan tamunya untuk masuk kedalam.

Begitu berada didalam, aroma harum masakan langsung tercium. Lelaki cantik itu berjalan kearah dapur, melihat sumber aroma yang membuat mulutnya berair.

"Nasi goreng?" Alisnya terangkat. Seingatnya nasi goreng yang biasanya tidak seharum ini.

"Ya, aku sedikit menambahkan bumbu buatanku sendiri." lelaki itu menggaruk tengkuknya.

"Ikutlah makan. Aku tau kau belum makan. Aku sengaja membuat lebih banyak." lanjutnya dengan senyum tipis.

Lelaki cantik itu mengangguk pelan. Ia duduk diam dimeja makan. Tidak ada obrolan diantara mereka. Hanya suara gesekan spatula dan teflon.

"Mommy."

Kedua lelaki itu menatap seorang anak lelaki yang baru saja keluar dari salah satu pintu. Rambutnya terlihat masih basah. Air menetes dari helaian halus rambutnya, membasahi baju yang terlihat terlalu besar ditubuhnya.

"Kenapa kau tidak mengeringkan rambutmu dengan benar, Hyunnie?" omel seseorang yang dipanggilnya mommy.

Lelaki tampan itu tersenyum. Ia berjalan memasuki salah satu pintu. Tak lama kemudian ia kembali dengan handuk kecil ditangannya.

"Kemarilah." ucapnya pada anak lelaki yang sedang memperhatikan tetesan air yang jatuh dari rambutnya.

Taehyun terlihat sedikit ragu, namun perlahan ia berjalan kearah lelaki itu.

Bibir lelaki itu melengkungkan senyum tipis. Ia menutupi kepala Taehyun dengan handuk yang dibawanya lalu mengusapnya dengan lembut. Anak lelaki itu hanya diam.

"Sudah." Lelaki itu menurunkan handuknya. Ia menatap wajah datar anak lelaki itu.

"Terima kasih." ucapnya singkat sebelum beranjak duduk disebelah mommynya.

Jaehyun meletakkan tiga gelas dimeja. Lelaki cantik itu memperhatikan gerak geriknya, ia hendak bangkit untuk membantu.

"Tidak. Duduklah. Biar aku saja." Jaehyun menahan lelaki cantik itu.

Taeyong menurut. Ia kembali duduk diam.

Jaehyun kembali membawa nasi goreng yang masih mengepul. Aromanya semakin tercium kuat. Taehyun meraih sendok dan garpu dengan semangat. Perutnya sudah minta diisi sejak tadi.

Setelah Jaehyun duduk dikursinya, barulah Taehyun menyuapkan sesendok nasi goreng kemulutnya. Pipi gembilnya mengembung karena menampung makanan dimulutnya.

"Bagaimana? Nasi goreng buatan uncle tidak buruk kan?" Jaehyun berharap nasi goreng buatannya cukup cocok dengan selera anak lelaki itu.

Taehyun mengangguk lucu dengan pipi masih mengembung. Jaehyun tidak tahan untuk mengusap kepala anak lelaki itu dengan gemas.

Taeyong menyuapkan sesendok nasi goreng kemulutnya. Matanya menatap interaksi anaknya dengan Jaehyun. Hatinya menghangat. Rasa lezat nasi goreng dimulutnya menambah cerah suasana hatinya. Tanpa sadar senyum lembut melengkung dibibirnya.

Once Again (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang