Once Again (Jaeyong)

26 - FINAL

TWENTY SIX

.

.

.

"Happy Birthday, Jae."

Jaehyun tersentak. Bahkan ia sendiri tidak ingat hari ulang tahunnya. Rasanya ia akan mengingat hari ulang tahunnya ini seumur hidupnya.

"Mungkin ini terakhir kalinya aku bisa mengucapkan selamat ulang tahun padamu." lanjut lelaki cantik itu. Air mata mengalir di pipinya. Menciptakan aliran sungai yang terus turun hingga dagunya.

00.50

00.49

00.48

Jaehyun memejamkan matanya. Ia merasakan rasa nyeri pada dadanya.

"Tae?"

"Hm?"

"Potong kabelnya." Jaehyun kembali bersandar pada pintu dibelakangnya. Mengabaikan rasa sakit yang terus menghantam kepalanya.

"Apa?" Taeyong mentapa kabel-kabel didepannya.

"Potong saja warna merah." ucap Jaehyun enteng.

"Bagaiman jika salah?"

"Aku tidak akan pergi. Aku akan terus disini. Jika kita salah, kita akan mati bersama disini." Jaehyun memejamkan matanya.

Taeyong memegang gunting dengan tangan gemetar.

00.30

00.29

00.28

Taeyong menghela napas.

"Jae?"

"Hm?"

"Apa aku pernah bilang bahwa aku sangat mencintaimu?" Taeyong tersenyum.

Jaehyun membuka matanya. Ia bahkan bisa merasakan senyum Taeyong dalam suaranya.

"Tidak. Ini pertama kalinya." Jaehyun terkekeh.

"Kalau begitu, aku akan mengatakannya sekarang," Taeyong menarik napas lalu menghembuskannya dengan pelan. "Jung Jaehyun, aku mencintaimu."

Jaehyun terkekeh. Hatinya terasa ringan.

"Kupikir situasi seperti ini membuat pernyataan cintamu lebih romantis."

Taeyong mengerucutkan bibirnya. "Jika tidak ada pintu sialan ini, aku pasti sudah menendangmu."

00.15

00.14

00.13

"Tae?"

"Hm?"

"Perlu kau tau, aku mencintaimu lebih dari apapun."

Taeyong terdiam. Jika ia harus mati sekarang, setidaknya ia akan mati dengan tenang. Perasaannya begitu ringan sekarang.

"Potong kabelnya sekarang, Tae."

00.05

00.04

00.03

Taeyong menarik napas. Ia memposisikan guntingnya pada kabel warna merah. Perlahan ia memejamkan matanya. Jemarinya bergerak untuk memotong kabelnya.

00.02

00.01

KLIK