Dua puluh enam

213 16 0
                                    

"Main TOD aja yukk!" ajak Belva.

Kini mereka sedang berada di Taman belakang sekolah untuk mengisi jam istirahat. Awalnya mereka sempat ke kantin, namun kantin sudah dipenuhi oleh siswa maupun siswi. Akhirnya mereka mengurungi niat berjajan di kantin dan memilih untuk ke Taman, karena kebetulan juga mereka sedang tidak lapar.

"Boleh tuh! Pake ini aja." balas Mira sembari mengambil alih sebuah botol air mineral dari mulut Davin.

"Sialan lo! Gue lagi minum anying!"

Mira terkekeh, "Udahlah, air nya tinggal dikit ini. Main nya pake nih botol aja, di puter gitu."

"Boleh." jawab Devilo dan Belva bersamaan.

"Ngikut-ngikut gue aja lo ah!" ujar Belva sembari mendorong pelan tubuh Devilo.

"Lo kali yang ngikutin gue." balas Devilo santai.

"Gue?ngikutin lo?"

"Iya lah, lo kan suka ngikutin gue. si cowok ganteng dan baik hati."

"Jijik."

"Bacot lo berdua." ujar Aqsal dengan wajah datarnya.

"Tau nih! Mending langsung buat lingkaran aja terus kita main."

"Iya Mir iya."

Mereka pun memilih untuk duduk di bawah dan membuat sebuah lingkaran. Di mulai dari Aqsal, Devilo, Mira, Belva, dan Davin.

"Gue puter ya botolnya." ucap Mira.

"Iya."

Mira pun memutarkan botol itu. Pada putaran pertama, botol tersebut mengarah ke Davin.

"T or D?" tanya Mira.

"Karena nama gue Davin, jadi gue bakal pilih D."

"Biar gue aja yang ngasih tantangan ke dia." ujar Devilo.

"Jangan yang gampang Dave."

"Tenang aja Bel, ini susah kok bagi dia mah."

"Yah anjing kan. Sahabat macam apaan lo Dave? Jangan yang hard kalo bisa lah!"

"Nggak kok. Cukup malem ini lo ikut gue ke club." ucap Devilo dengan senyum nya yang puas.

"Biadab lo anying. Kalo mau buat dosa tuh jangan ngajak-ngajak!"

"Cuma ke club semalem doang tolol. Betah amat lo jadi anak mamih."

"Si setan kalo ngomong suka sembarangan."

"Bukan sembarangan, emang fakta kan?"

Davin pun geram bukan main, "Yaudah iya nyet! jemput gue aja di rumah!"

Devilo pun tersenyum lagi, "Gitu dong! Itu baru namanya temen gue."

"Gue ikut dong." pinta Belva.

"Ay--"

Ucapan Devilo langsung di potong oleh Davin dengan cepat.

"Gak!"

Belva mempoutkan bibirnya, "Ih kok lo gitu sih Vin!"

"Gue bilang enggak ya enggak! Mending lo diem di rumah tuh kayak si Mira! Kerjain PR biar bisa ngasih contek ke kita kita. Ye gak Mir?"

"Itu mah enak di lo pada!" balas Mira ketus.

"Ya gapapa. Udah tugas cewek kayak gitu. Biar ga males." Kini Aqsal yang membuka suara.

"Lo sendiri aja males ogeb!"

Aqsal hanya tersenyum tipis menanggapinya, lalu Devilo memutarkan botol untuk melanjutkan permainan.

Di putaran pertama dan kedua botol itu tidak mengarah kepada siapapun. Sampai di putaran ketiga, botol tersebut mengarah ke arah Mira.

DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang