Belva menggulingkan badan nya ke sana kemari di atas kasur. Hari ini benar-benar membosankan.
Segala hal sudah dia lakukan, mulai dari menonton televisi, membaca komik, bermain handphone juga sudah tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan rasa bosan Belva.
Drrrtttt
Handphone di samping kepala Belva bergetar membuat Belva sontak menoleh.
Ia mengambil handphone dan mengecek siapa yang mengirim nya pesan. Ternyata Devilo.
Dave_ilo
Lo dimana?Belva bangun dari tidur nya dengan wajah sumringah. Jika Devilo sudah bertanya seperti ini pasti Devilo akan mengajak nya jalan.
Belva
Dirumah, bete gue dave.Dave_ilo
20 menit gue sampe di rumah lo. Kita jalan.Yes! Benarkan? Devilo memang sahabat yang paling peka deh. Kalian iri? Tidak boleh, Devilo hanya milik Belva.
Belva turun dari kasur nya dan bergegas mengganti baju dan memoles wajah nya dengan sedikit make up.
Titt titt
Tepat setelah Belva siap, Klakson motor Devilo berbunyi yang menandakan Devilo sudah ada di depan rumah nya.
Dengan secepat kilat Belva menuruni anak tangga dan berlari keluar rumah.
Jika kalian bertanya mengapa Belva tidak izin dengan orang tua nya? Itulah Belva, bagi dia pergi ya tinggal pergi saja. Gak usah pake izin segala, repot.
Ketika Belva sudah berada di depan Devilo, Devilo tersenyum dan memberikan helm di genggaman nya pada Belva.
"Pasti gak izin dulu ya lo?"
Belva nyengir lalu mengangguk, "Ayo jalan, keburu nyokap liat."
Devilo mengangguk dan mulai menjalankan motor nya dengan kecepatan sedang.
Belva melingkarkan lengan nya pada pinggang Devilo, ia tak pernah canggung melakukan hal ini karena dia dan Devilo sudah sangat dekat seperti layaknya adik dan kakak.
Ternyata Devilo membawa Belva ke sebuah mall besar di Jakarta.
"Mau beli apa lo?" Tanya Devilo ketika mereka sedang berjalan mengitari mall.
"Mau es krim dong."
Devilo mengeluarkan uang 50 ribu dan memberikan nya pada Belva.
Belva nyengir dan setelah nya dia berlari meninggalkan Devilo untuk membeli es krim.
"Kok lo beli dua? Rakus amat." Ujar Devilo ketika Belva menghampiri nya dengan es krim di kedua tangan nya.
"Yang satu buat lo." Belva memberikan satu es krim nya kepada Devilo namun Devilo tidak menerima nya.
"Gue gak mau."
"Tapi kan gue udah beli, masa lo tega Dave?"
Devilo menghela nafas pelan dan akhir nya menerima es krim tersebut.
Belva nyengir, "Gitu dong."
"Mau kemana lagi?" Tanya Devilo.
"Mmm.. Timezone yuk!" ajak Belva sembari menarik tangan Devilo dan berlari pelan.
"Gausah lari, eskrim nya jadi netes kemana mana ini!"
"Biar cepet nyampe nya Dave."
Devilo diam dan pasrah menuruti kemauan Belva.

KAMU SEDANG MEMBACA
Death
Mystery / ThrillerTerjalin persahabatan yg terdiri dari lima anak remaja di suatu sekolah. Persahabatan itu sudah sangat melekat dan sampai pada akhir nya mereka akan mati bergantian secara misterius. Ikuti lah cerita ini untuk mencari si pelaku..