"Tadi Om Gio kenapa lempar vas bunga ke badan Dave? Sampe vas itu pecah pula di lantai."
"Bukan dia yang lempar, vas nya jatuh sendiri."
"Nggak usah ngelak, gue liat semuanya Dave."
"Dia ngga sengaja kali."
Belva merangkul pundak Devilo yang duduk di sebelahnya. "Dave, gue sahabat lo. Lo bisa jujur cerita apa adanya sama gue."
"Percuma. Lo ngga akan percaya sama apa yang gue cerita."
"Lhoo? Ngga percaya gimana?"
Devilo melepaskan tangan Belva dari pundaknya. "Dia itu pembunuh Bel. Dia yang udah bunuh nyokap gue."
"Dave dia bukan pembunuh. Lo terlalu kebalut emosi sama kejadian yang udah-udah, makanya lo nyimpulin kalo dia itu pembunuh. Sebenarnya itu udah takdir Tante Vanni."
"See?sampai kapanpun lo nggak akan pernah percaya sama gue."
"Oke, gue akan percaya sama lo kalo lo cerita semuanya ke gue sekarang juga."
"Neng Mas nih pesenan mie ayam nya sudah come." ucap Pak Dodo sembari menaruh dua mangkuk mie ayam di kursi yang di jadikan meja oleh Belva dan Devilo di hadapannya.
"Tengkyu perimach ya BangDo."
"Yur welkam neng."
Devilo mengaduk mie ayam nya sembari membuka suara menceritakan semua dari awal.
"Dari dulu Bokap gue suka judi, awalnya dia menang terus, tapi seiring berjalan nya waktu.. dia kalah dan banyak utang sana sini. Nyokap gue yang selalu nutupin utang Bokap. Bokap ngga pernah kerja, selalu Nyokap yang banting tulang buat keluarga gue."
"Teruss?"
"Gue ngga tega liat Nyokap gue banting tulang sendiri demi Bokap."
"Iya terus?"
"Gue anak tunggal, laki-laki pula. Gue harus bisa gantiin posisi Nyokap untuk kerja. Karena gue ud--"
"Terus terus?"
"Diem dulu bangsat! ini gue lagi cerita." greget Devilo karena Belva yang terus mengatakan kata 'terus'.
"Eh iya maapin."
"Karena gue udah ngga yakin lagi sama Bokap. Apalagi Bokap sering banget pulang dalam keadaan mabuk."
"Terus?"
"Terus nabrak."
"Receh bat nyemot! Serius ah!" geram Belva.
"Makanya diem dulu kalo gue lagi cerita maimunah."
"Iyeiye supri."
"Pada saat Nyokap meninggal, Bokap sama sekali nggak peduli. Malah yang lebih bangsatnya, Bokap gue lagi dalam keadaan mabuk."
"Te--"
"Diem anjing."
"Eh iya maapin."
"Posisinya saat itu Nyokap gue lagi ribut sama Bokap. Asal lo tau ya, Bokap gue itu punya sikap temperamen."
"Temperamen apaan?"
"Makanya kalo punya otak tuh jangan di kiloin terus di jual ke abang rongsokan. Kan jadi gini hasilnya."
"Anjirann. Serius gue nggak tau apa itu tempermen."
"Temperamen goblog."
"Iya itu maksud gue!" jawab Belva cengengesan.
"Temperamen itu orang yang susah buat ngontrol diri, pemarah."
Belva membuka mulut nya berbentuk O ria.
"Mereka ribut besar di rumah. Gue liat mereka ribut. Bokap gue sempet nonjok Nyokap."
Kini Belva hanya mengangguk beberapa kali, tidak seperti sebelumnya yang terus berbicara.
"Masih gue diemin aja karena sebelumnya gue ngga tau kalo disitu Bokap lagi mabuk. Dan akhirnya Bokap dorong Nyokap gue. Alhasil Nyokap gue kebentur meja dan kepalanya langsung ngeluarin darah banyak banget."
Belva refleks menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Tidak percaya bahwa Om Gio telah tega melakukan itu semua, meskipun dalam keadaan yang tidak sepenuhnya sadar.
"Dan disitu gue langsung hampiri Bokap dan nonjok Bokap. Tapi begonya, tuh orang malah ketawa-tawa kayak orang gila. Dari situ gue baru sadar kalo dia lagi mabuk."
"Gue langsung bopong Nyokap ke mobil dan gue langsung auto ngebut ke Rumah Sakit. Sesampenya disana, Nyokap udah nggak bisa selamet karena pendarahan yang cukup banyak."
Perlahan, air mata Devilo jatuh ke pipi. Belva yang melihat air mata itu, langsung menghapusnya dengan kedua ibu jari.
Devilo melepaskan tangan Belva dari pipinya, dan menggenggam tangan tersebut.
"Sekarang lo percaya kan Bel?"
"Dan gue mohon banget sama lo untuk bilang ke gue, kalo Gio itu pembunuh." lanjut Devilo penuh penekanan di kata 'pembunuh'.
***
Next? voment yaww!
Thank you 🌸
~🐯Blanktae.
![](https://img.wattpad.com/cover/163191603-288-k286371.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Death
Mystery / ThrillerTerjalin persahabatan yg terdiri dari lima anak remaja di suatu sekolah. Persahabatan itu sudah sangat melekat dan sampai pada akhir nya mereka akan mati bergantian secara misterius. Ikuti lah cerita ini untuk mencari si pelaku..