Tiga

497 41 3
                                    

Semua siswa kelas XII IPS 3 beramai-ramai keluar kelas dan bersorak heboh.

Belva yang baru masuk kelas sehabis dari kamar mandi menyatukan kedua alisnya. Dia merasa heran.  Ada apa ramai begini?

Belva memandangi satu persatu siswa siswi yang berlari keluar kelas dihadapan nya, kemudian menahan salah satu siswi yang ikut berlari keluar kelas dan bertanya, "Ada apa sih?"

Siswi itu mencoba mengontrol nafas nya yang tak beraturan, "Ruang BK kebakaran!"

Belva melotot, "Kebakaran?! Kok bisa?"

"Gue juga gak tau, katanya sih dibakar sama orang. Gue duluan ya, mau liat!" Jawab siswi itu kemudian berlari meninggalkan Belva yang masih melongo tak percaya.

Belva berjalan menghampiri keempat sahabat nya yang tengah berbincang santai.

"Kalian tau ruang BK kebakaran?" Tanya Belva yang dibalas gelengan oleh Davin, Aqsal dan Mira tapi dibalas anggukan oleh Devilo.

"Dave lo tau?" Tanya Belva lagi. Kini Belva sudah duduk di hadapan Devilo.

Devilo melirik sebentar ke arah Belva kemudian kembali fokus pada game nya.

Merasa tak di tanggapi, Belva mengambil handphone Devilo dan mempause game nya membuat Devilo melotot marah. "Kembaliin."

"Jawab dulu pertanyaan gue!"

"Kembaliin dulu."

Belva menyembunyikan handphone Devilo di belakang tubuh nya , "Jawab dulu baru gue kembaliin. Cepet!"

"Iya gue tau, gue yang bakar." Jawab Devilo dengan wajah datar tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Hah?!" Ucap mereka bersamaan. Mereka melotot tak percaya berjamaah.

Davin, Aqsal, Mira dan Belva mendekat ke arah Devilo, menatap Devilo dengan tatapan intens membuat Devilo menaikan sebelah alis nya, "Apaan liat gue kaya gitu?!"

"Gimana cara nya lo bisa bakar ruang BK?" Pertanyaan pertama di lontarkan oleh Davin.

"Emang nya di sana gak ada orang?" Pertanyaan kedua dilontarkan oleh Mira.

"Gimana kalau lo ketauan?" Pertanyaan ketiga dilontarkan oleh Belva.

"Kenapa lo gak ajak gue?" Dan ini pertanyaan bodoh dari Aqsal yang menjadi pertanyaan terakhir.

Devilo berdecak kasar, "Kebiasaan lo berempat selalu ngewawancara gue dengan pertanyaan sekaligus."

"Ihh tinggal jawab doang, Dave!" Ucap Belva yang memang sudah tidak sabar untuk mendengar seluruh penjelasan Devilo.

"Iya gue jawab, tadi gue ke kantin beli korek sama minyak. Tu minyak gue siram ke seluruh sudut di ruang BK, abis itu gue lempar deh korek ke sana. Urusan ketauan atau engga, gak perduli gue." Jelas Devilo.

Davin tersenyum bangga, "Gue suka gaya lo!" Kemudian menepuk nepuk pundak Devilo.

Mira memukul keras kepala Davin, "Gila lo! Sahabat buat aksi gila di dukung!"

"Harus nya lo lurusin tuh si Dave, disini kan lo yang otak nya rada bener sedikit!" Tambah Belva.

"Ini urusan kejantanan, betina gak perlu ikut campur." Davin memandang Belva dan Mira dengan tatapan mengejek yang membuat Belva cemberut menggemaskan.

Sedangkan Aqsal memberi saran yang membuat Belva dan Mira melongo tak percaya, "Lain kali, kita coba buat bakar ruang kepala sekolah."

****
Jangan lupa vote dan comment nya.
Thank you❤

-🐥Chimm

DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang