Gamau vote komen? Yaudah aku juga gamau cepet update:) timbal balik aja kita ini, aku ngetik sambil ngotak nah kalian cuma klik bintang sama coment, ngampang kan?:)
〰️
GREP!
Langkah Alena menuju gerbang terhenti ketika tiba-tiba ada yang narik tangannya dari belakang. Dan ketika dia berbalik.
Bingo!
"Hyunjin?" Tanya Alena yang kemudian melepaskan pegangan tangan Hyunjin, untung saja sekolah sudah sepi jadi tidak ada yang melihat mereka "Kenapa ya?" Lanjutnya.
"Pulang sama siapa?"
"Naik ojol."
"Sama aku aja."
Alena tampak berpikir sejenak, namun kemudian dia ingat jika Hyunjin bukan lagi pacarnya, hatinya berdenyut nyeri mengingatnya, "Kamu kan sama Ryujin, lagian aku udah biasa kok pulang sendiri." ucap Alena sedikit menyindir.
Hyunjin tampak menghela nafasnya sedikit kasar, "Tapi bahaya kalo kamu pulang sendiri le, ini juga mendung dan mungkin sebentar lagi bakal hujan."
Alena mendongakan kepalanya melihat langit, memang benar keadaan langit saat ini benar-benar gelap. Tapi Alena lebih memilih terkena air hujan dari pada harus berada di dalam mobil yang sama dengan Hyunjin dan Ryujin. Percayalah, hatinya tidak sekuat dulu. Dan Alena tidak akan mengulangi hal yang membuat hatinya sakit lagi.
Alena mengedarkan pandangannya dan tiba-tiba tertuju pada seonggok anak manusia yang sedang menyalakan motornya di area parkir sekolah.
"FELIX!" Entah reflek atau apa dia memanggil Felix, tapi yang penting Alena bisa lepas dari Hyunjin.
"Tuh ada Felix, aku pulang sama dia. Kamu tunggu Ryujin aja yang masih ada kelas, kasian takut nanti dia pulang kehujanan," lalu, dengan ktu Alena berlari meninggalkan Hyunjin dan menghampiri Felix.
"Pulang bareng ya," pinta Alena setelah sampai pada Felix, cowok itu mengangguk yang kemudian membuka jaketnya yang sedang dipakai, memberikan pada Alena.
"Pake, cuacanya mendung sedikit lagi Hujan. Dari pada kedinginan mending lo pake," kata Felix sambil memberikan jaket pada Alena.
Alena tidak segera mengambil jaketnya melainkan menatap Felix, "Tapi nanti kalo lo kedinginan gimana? Kan lo yang bawa motor."
Felix senyum lalu memakaikan jaket kulitnya ke tubuh Alena, "Gue itu cowo, jadi tahan sama yg namanya dingin, lagi pula kalo nanti kedinginan kan ada elo yang siap meluk gue hehe."
Alena terkekeh kemudian memukul lengan Felix, "Punya temen gini amat yaallah." ucap Alena yang kemudian naik ke motor gedenya Felix yang sudah siap jalan.
'Yah cuma dianggap temen.' batin Felix mendesah kecewa.
Sementara itu di depan gerbang sana terlihat Hyunjin yang menahan amarah dengan mengepalkan tangannya.
~~~
"Mau mampir dulu gak?" Tanya Alena kepada Felix ketika mereka baru sampai kerumah Alena.
Felix menggeleng, "Gak usah, langitnya makin mendung takutnya nanti hujan. Gue pulang aja mending."
Alena mengangguk mengerti, "kalo gitu makasih ya udah ngasih gue tebengan, lo hati-hati dijalan."
"Ngasih hati gue buat lo juga siap hehe," celetuk Felix.
"Yeu kerdus lo. Udah sana hush hush!" usir Alena.
"Ngusir nih?"
"Iya kenapa?"
"Gapapa sih hehe, yaudah gue pulang ya bye." kemudian Felix meninggalkan pekarangan depan rumah Alena.
Sebenarnya Alena agak aneh dengan sikap Felix akhir-akhir ini, dia merasa kalau Felix itu lebih perhatian ke dia, dan jika di bandingkan dengan yang dulu-dulu itu sangat berbeda sekali. Dia jadi bingung sebenarnya Felix itu kenapa.
~~~
Malam ini malam minggu, dan di bawah ada Hyunjin yang sedang main. Kalian tau lah memang sudah kegiatan Hyunjin main disetiap minggu kerumah Alena, dan yang pasti dengan alasan mengunjungi Ryujin.
Alena sekarang sudah rapih mau pergi, tadi setelah dia selesai mandi kedua sahabatnya mengajak belanja ke mall. Ya mereka bilang sih mumpung malam minggu dan juga niat mereka ingin memberikan Alena sedikit hiburan dengan berjalan-jalan ke mall.
Alena yang memang keadaannya sedang mumet pun mengiyakan saja ajakan mereka, dan sekarang dia sudah rapih dengan Ripped Jeans nya dan Hoodie merah muda serta rambut yang digerai, sungguh walau sederhana namun Alena tetap terlihat cantik.
Ketika dia turun kebawah untuk pamitan dia bisa melihat di ruang tamu ada Ayah, Ibu, Hyunjin serta Ryujin yang sedang mengobrol sambil sesekali tertawa.
Sesungguhnya jauh di lubuk hati Alena dia sudah merasa muak dengan ini semua, kemudian dia berjalan mendekat kearah mereka.
"Yah aku izin mau ke mall," pamit Alena setelah sampai di ruang tamu, dia juga salim kepada kedua orang tuanya dan pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Richard.
Richard yang melihat sikat kurang sopan Alena pun mengernyitkan dahinya. Begitupun dengan Hyunjin yang merasa perubahan sikap Alena pada orang rumah, sungguh Alenanya tidak seperti dulu, yang selalu tersenyum dan bersikap lemah lembut pada siapa pun.
"Alena ini kenapa sih, kenapa sikapnya jadi kurang sopan seperti itu," heran Richard. Sinta yang melihat itu menggeleng tidak tau.
"Mungkin lagi pms yah makanya moodnya gak tentu "
Hyunjin mengangkat sebelah alisnya, setau Hyunjin Alena itu walaupun sedang datang bulan tapi tidak pernah menunjukan sikap seperti cewek lainnya yang sedikit moodyan. Alena akan selalu bersikap sopan dan murah senyum walau sedang datang bulan.
Hyunjin jadi semakin yakin, jika berubahnya sikap Alena bukan karena sedang datang bulan.
Kemudian matanya tertuju pada Ryujin yang tampak tidak peduli dengan pembicaraan orang tuanya dan sibuk memainkan ponselnya membuka beberapa grup olshop di akun sosmednya. Kemudian dia memberikan ponselnya pada sang Ayah.
"Yahhh, aku mau tas iniiiii. Lucu banget kannnn?" Tanyanya manja pada sang Ayah
"Bukannya minggu lalu kamu baru aja aku beliin tas terbaru ya Ryu?" Tanya Hyunjin heran.
"Ih tapi ini lebih baru tau gak kak," ucap Ryujin.
Kemudian Ayah tersenyum sambil mengelus lembut kepala Ryujin, "Iyaa nanti ayah kasih uangnya ya buat kamu beli," ucap Richard dengan lembut.
Tanpa mereka sadari sedari tadi Alena belum pergi keluar rumah dan masih berdiri di depan pintu rumahnya. Bisa dia liat betapa sayangnya Ayahnya kepada adik tirinya. Dan tanpa terasa setetes air mata turun di pipinya.
Ale kangen mama.
Tapi, ada satu orang diantara mereka yang menyadari keberadaan Alena sedari tadi, yaitu Hwang Hyunjin.
Dia menatap sendu pintu yang tadi Alena berdiri disana. Dia baru menyadari ternyata serapuh itu seorang Alena Kim yang selama ini dia kira lebih kuat dari Ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALADE [HHJ]
FanfictionIni adalah definisi sakit, tapi tak berdarah yang sesungguhnya. Starting; May 31, 2018 ✔ Story by @putrisl_