Epilog

7.9K 799 56
                                    

"Selamat ya atas pernikahan kalian!"

"Makasih ya, lo kapan nyusul nih?"

"Duh, nunggu dilamar gue sih," ucap gadis itu sambil melirik cowok di sampingnya.

"Hahaha, woy cewek lu ngode dikawinin tuh!"

"Ssttt. Nikah dulu kampret,!"

"Hahahaa."

Felix ketawa ngakak begitu pun Heejin di sampingnya. Iya, hari ini hari pernikahan Heejin dan Felix. Setelah 3 tahun pacaran akhirnya mereka pun resmi menikah hari ini

Alena sebagai sahabat pun ikut bahagia melihat para sahabatnya bahagia.

"Yang, cari makan yuk. Lapeeerrr," rengek Hyunjin di sampingnya.

Ya memang dari pagi Hyunjin belum memakan apapun ketika sampai di sini, Alena pun menuruti dan mereka berjalan kearah makanan.

"Kamu tunggu di taman aja sana, nanti aku nyusul kesana sambil bawain kamu makan," kata Alena, dia tidak tega melihat Hyunjin yang kelihatan lemas sekali. Hhh salah siapa yang tidak sarapan terlebih dahulu sebelum pergi ke acara Felix.

"Yaudah deh," Hyunjin pun menuruti perintah Alena.

Ya, selama lima tahun ini begitu banyak yang berubah. Mulai dari keadaan orang rumah yang sudah terlihat lebih ikhlas atas kepergian Ryujin.

Lagi pula, Ibu tiri Alena saat ini tengah hamil tua. Dan anaknya perempuan, mungkin benar, ketika kita kehilangan seseorang maka akan ada orang lain yang akan datang pada kehidupan kita. Ya seperti Ryujin yang telah pergi dan telah diganti dengan anak yang dikandung Ibunya.

Tapi tetap, gadis bernama Shin Ryujin masih akan tetap ada dihati mereka. Terlebih pada hati Hyunjin.

Selama ini mereka menjalani hubungan tidak jarang Hyunjin yang kadang salah memanggil namanya dengan Ryujin.

Alena mengerti, mungkin waktu itu Hyunjin belum bisa sepenuhnya melupakan cinta pertamanya, ya orang bilang cinta pertama itu susah dilupakan. Alena mengerti, sangat mengerti.

Tapi, kenapa selama lima tahun belakangan ini Alena merasa bahwa Hyunjin menganggapnya sebagai Ryujin.

Terlebih Alena pernah beberapa kali memergoki Hyunjin memanggil-manggil nama Ryujin ketika cowok itu tengah sakit ataupun bermimpi dalam tidurnya.

Seperti keberadaan Ryujin tidak akan pernah tergantikan.

Tapi bagaimana pun Alena tidak boleh cemburu pada orang yang bahkan sudah tidak ada lagi di dunia, egois namanya jika dia seperti itu.

Dia hanya memaklumi, entah sampai kapan.

Gadis itu hendak berbalik untuk menghampiri Hyunjin ketika tanpa sengaja ada orang yang menabraknya sampai piring yang ada ditangannya jatuh ke lantai.

"Eh sorry sorry, aduh gak sengaja banget gue," kata pria itu lalu berusaha membersihkan lantai yang kotor akibat makanan yang Alena bawa.

"Eh gapapa kok mas, saya yang salah jalan gak liat-liat," Alena membantu sang pria untuk membersihkan lantai.

"Saya yang salah mbak, orang sayang yang nab— Alena?" Panggil orang itu.

"Jinyoung? Bae Jinyoung kan?" Kata Alena antusias, sampai tidak sadar ada beberapa tamu yang memperhatikan mereka.

Jinyoung tersenyum simpul lalu mengangguk.

"Lo kemana aja anjir, pas abis lulus sekolah gue cariin malah ngilang. Di chat juga whatsapp lo gak aktif, terus tiba-tiba sekarang malah nongol disini setelah Lina tahun ngilang, pokoknya lo harus jelasin ke gue!!!!" cerocos Alena, gadis itu terlalu antusias kembali bertemu dengan teman terbaiknya semasa SMA dulu.

MALADE [HHJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang