18

6.6K 1.1K 149
                                    

"Mengapa takdir begitu senang mempermainkanku seperti ini?"
- Alena Kim

〰️

"Berani kamu nampakin diri kerumah ini?" Adalah kata pertama yang keluar dari mulut Richard ketika Alena baru beberapa langkah memasuki rumah Ayahnya.

Alena menghentikan langkahnya seketika, berdiri beberapa meter dari Ayahnya yang sedang duduk di sofa sambil menatapnya tajam.

Menghela nafas lelah lalu mengatakan, "Maaf yah, aku kesini cuma mau ambil baju-bajuku."

Lalu Alena kembali melangkahkan kakinya, membuat Richard menatapnya kesal. Ada sedikit rasa rindu di hatinya ketika baru melihat lagi putrinya setelah hampir dua minggu lamanya.

Namun, rasa rindu itu tertutupi oleh rasa jengkel karna ketidak sopanan anaknya itu.

Richard menyadari bahwa Alenanya berubah, putrinya sudah tidak seperti dulu. Perubahan yang cukup drastis.

"Oh anaknya Ayah udah pulang toh." celetuk Ryujin ketika melihat Alena yang keluar rumah dengan membawa tas.

Alena mengacuhkan Ryujin dan terus berjalan tanpa menatap adik tirinya, Ryujin yang merasa jengkel pun menghentakan kakinya menandakan bahwa dia sedang kesal.

Alena pulang ke rumah Somi dengan ojek online yang sudah di pesannya, selama beberapa hari tinggal di rumah Somi, Alena selalu menggunakan uang tabungannya untuk kehidupannya sehari-hari, kecuali makan tentu saja.

Sebenarnya orangtua Somi selalu memberikan Alena uang saku yang sama seperti anaknya, namun Alena cukup tau diri. Dia tidak ingin merepotkan keluarga Somi terlalu berlebihan, sudah syukur dia diberi tempat tinggal dan kalau sampai dia menerima uang saku dari mereka itu namanya tidak tahu diri.

Drrtttt

Saat sedang asik-asik menatap ke jalanan ponsel Alena berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk.

Ayah
3 hari lagi acara pertunangan Ryujin dan Hyunjin, kamu harus datang. Jangan mempermalukan Ayah.

Alena menatap jengkel ponselnya, tanpa niat membalas pesan Ayahnya Alena mengunci layar ponselnya lalu kembali menatap jalanan yang ramai.

Baru beberapa menit ponsel Alena kembali berbunyi.

Ayah
Ayah tau kamu tinggal dirumah om Arya, jangan terus merepotkan mereka.

Alena mendengus kesal setelah membaca pesan Ayahnya, tanpa Richard suruh pun Alena sudah tahu diri dan tidak akan merepotkan mereka berlebihan. Alena tidak habis pikir, bukannya khawatir pada kondisinya Richard malah khawatir Alena akan merepotkan orangtua Somi.

Oh iya dia lupa bahwa yang ayahnya akan khawatirkan hanya Ryujin, bukan dirinya.

Ia tertawa miris dalam hati.

~~~


"Lo yakin mau dateng ke acara itu?" Somi dan Heejin menatap khawatir sahabatnya, pasalnya mereka sudah mewanti-wanti Alena untuk tidak datang ke acara pertunangan Hyunjin nanti malam.

Alena meletakan gaunnya di sofa kamar Somi lalu berbaring di samping Heejin yang menatapnya khawatir.

"Biar gimana pun gue harus dateng kesana, gue harus ngebuktiin ke Ryujin kalo gue baik-baik aja dengan pertunangan itu. Bahwa gue mampu ngelepas Hyunjin, gue rela dan gue udah bener-bener ngelupain seorang Hwang Hyunjin yang dulunya sangat gue idam-idamkan."

"Meskipun nanti lo yang akan sakit sendiri?" Tanya Heejin.

Alena menggeleng, matanya menatap keatas kamar Somi, "Gue kan udah bilang kalo gue udah ngelupain Hyunjin."

MALADE [HHJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang