Yang namanya persahabatan tidak harus dengan orang yang sudah lama kita kenal tapi dengan orang yang bisa menghapus air mata kita dan selalu menemani kita.
~Luthfiana SashabilaKring!!! Bel tanda istirahat berbunyi.
Tak lama setelah Bel berbunyi, seluruh siswa langsung berhamburan ke luar kelas tetapi berbeda dengan Talitha, Meyke, Sasha, dan Fara mereka memilih untuk tetap berada di dalam kelas.
"Kayaknya gue ngga asing sama dia deh. Tapi, gue kenal dia dimana?? Kapan??" gumam Talitha dalam hati sambil melirik Sasha yang masih bercanda dengan Fara.
Setelah Sasha melepaskan tawanya dia baru ingat sesuatu. Dia memang mengenal Sasha dari dulu sejak mereka masih masuk TK.
Tetapi disamping ia melihat tingkah yang sama persis seperti sahabat yang pernah meninggalkan dirinya dulu karena suatu hal yang mengharuskan dia pergi. Ia yakin kalo dia memang sahabat kecilnya tetapi yang ia tau namanya bukan Sasha tapi...
"Sasha!" Talitha memanggil Sasha.
Sasha yang merasa dirinya dipanggil seketika langsung menghadap orang yang telah memanggilnya, ternyata yang menghadap tidak hanya Sasha tetapi juga kedua sahabatnya.
"Iya?? Ada apa??" tanya Sasha keheranan.
"Sebelumnya kita pernah ketemu?? Lo pernah kenal sama gue sebelum ini ngga??" tanya Talitha ragu.Sasha yang terlihat kebingungan langsung memutar kembali memori yang dulu, sebelum menjawab pertanyaan Talitha.
"Sha??" panggil Talita sambil mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah Sasha untuk mengembalikan kesadaran Sasha.
"Gue ngga inget Tal." Sasha langsung tersadar dari lamunannya dan langsung berdiri.
"Ngga yaa. Oh yaudah. Maaf ya kalo gue dah ngganggu lo," jawab Talitha lesu.
"Ngga kok. BTW lo kok tanya gitu sih?? Emang ada apa??" tanya Sasha keheranan.Talita mengambil nafas panjang panjang dan memulai ceritanya.
"Jadi gini, dulu itu gue punya sahabat. Dia itu baik banget... Dia yang selalu ada buat gue. Gue udah sahabatan sama dia dari gue pertama kali masuk TK sampai SD kelas 4. Karena ayahnya mendapatkan tugas yang menempatkan dirinya di luar kota. Sehingga dia dan keluarganya harus ikut pindah ke luar kota. Tak terkecuali sahabat gue. Gue ngga bisa menahan air mata gue untuk turun waktu itu karena mendengar berita kalau sahabat gue akan pindah sekolah juga. Setelah itu, gue ngga pernah lihat dia lagi. Gue kangen banget sama dia." Talitha menyelesaikan ceritanya dengan napas lega.
"Terus kenapa lo mikir kalau gue itu sahabat lo??" tanya Sasha masih terlihat bingung.
"Karena, lo itu mirip banget sama sahabat gue. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sahabat gue juga suka sama warna biru langit. Bahkan, tingkah laku lo. Sama persis sama sahabat gue. Dari suara tawanya, periang, sopan, dan lain-lain. Oh, iya ada lagi nama lo mirip banget sama sahabat gue 'Luthfiana Sashabila' Cuman dulu nama panggilannya Bila bukan Sasha," jelas Talitha.
"Kok bisa mirip banget sama gue yaa... Tapi anehnya kenapa gue nggak inget ?? Oh ya gue baru inget kalo dulu itu gue punya sahabat kecil namanya Litha. Apa lo ya?? Lo kan yang selalu nggangguin gue kalo lagi makan??" jawab Sasha yang baru menyadari kalau ia telah dipertemukan oleh sahabat kecilnya.
"Iya!" jawab Talitha semangat. Dan langsung memeluk sahabat kecilnya yang telah ia cari sejak lama.
"Tal le-lepasin. Gu-e ngga bisa napas ni-h," ucap Sasha gagap.
"Oh iya maaf ya Sha. Abisnya gue seneng plus kangen banget sama lo," jawab Talitha yang penuh semangat.
"Kangen nie," goda Sasha asal sambil mengembangkan senyum manis miliknya.
"Dasar lo!! Ternyata ngga berubah juga," jawab Talita sambil mencubit pipi Sasha.
"Lo juga ngga berubah masih suka nyubitin pipi gue," jawab Sasha kesal.
"Jadi, kalian udah sahabatan sejak lama??" tanya Meyke dan Fara bersamaan.
"Iya!" jawab Talitha dan Sasha bersamaan.
"Jadi kalian bertiga sahabatan?" Tanya Sasha kepada Talitha, Meyke, dan Fara.Mereka menjawab dengan sebuah anggukan dengan bersamaan. Dan Sasha hanya ber oh-ria.
Mereka berempat pun saling berpelukan seperti teletubbies.
***
Kring!!! Bel tanda masuk sudah berbunyi.
Mereka berempat merasa terkejut ketika mendengar Bel masuk telah berbunyi alhasil mereka melepaskan pelukannya.
Tanpa mereka sadari, mereka berempat telah menghabiskan jam istirahatnya untuk bercerita satu sama lain.
"Bel nya ngga asik deh," rengek Meyke.
"Lo kenapa Mey?" tanya Sasha keheranan.
"Dia pasti mau ke perpus buat numpang wifi sama ngadem dan pasti dia mau ajak-" "Hmpt." Talitha tidak melanjutkan ucapannya karena mulutnya telah dibekap oleh tangan Meyke.
" Apaan sih lo!!!" tanya Talita dengan wajah yang merah padam.
"Udah-udah jangan berantem mending kita duduk deh. Udah pada dateng tuh, " ucap Sasha halus.Mereka langsung menempatkan diri di tempat duduknya masing-masing setelah melihat teman-temannya berbondong-bondong untuk masuk ke kelas karena Bu Diah-guru PKN akan memasuki kelas mereka.
"Mereka emang sering berantem gitu ya??" tanya Sasha kepada teman sebangku nya.
"Iya. Mereka itu sering berantem cuma gara-gara hal yang sepele. Tapi habis itu juga baikan lagi," terang Fara.Sasha hanya bergumam tanda dia mengerti apa yang diucapkan Fara.
![](https://img.wattpad.com/cover/168313701-288-k581740.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Bunga Tidur (END)
Roman pour Adolescents[SELESAI] Bagaimanakah perasaan kalian jika bertemu dan menjalani kisah dengan orang yang berada di dalam mimpi kita?? Apalagi, orang tersebut tidak pernah kita kenal sama sekali. Bisa bayangkan bukan, bagaimana bingungnya kamu jika yang mengalami i...