Part 31

54 10 0
                                    

Aku tak tahu sampai kapan kisahku berubah.
Aku tak tahu sampai kapan kamu melihat kearahku.
Yang bisa kulakukan hanyalah menunggumu memberi kepastian dengan kisah ini.

~Talitha Radena Raveena

Arman masih tidak terima atas perlakuan Bagas kepada Kekasihnya.

"Gas, lo kan yang kemarin buat rencana untuk nyulik Sasha? Lo kan!"
"Bukan gue Man! Suerr! Gue nggak tahu apa-apa."
"Sekarang lo mending pergi dari sini deh, ngga perlu deket-deket Sasha lagi kalau lo cuma pengen nyakitin dia!"
"Ada apa sih Man? Kok ribut-ribut sama Bagas?" tanya Tiara.
"Itu Mah, Bagas itu licik! Dia ngelakuin hal yang jahat sama Catya!"
"Bukan Tante, aku cuman ngelakuin yang disuruh catya. Aku nggak pernah berpikir selicik ini."
"Sini deh duduk dulu. Mamah mau bicara sama kalian berdua."

Arman masih saja menatap Bagas dengan sinis. Sementara itu, Tiara bingung bagaimana cara mengatakan hal yang ia sembunyikan selama bertahun-tahun kepada kedua pemuda dihadapannya saat ini.

"Arman, sebenarya Bagas ini anak mamah," ucap Tiara sambil memberi senyuman kepada keduanya.
"Maksudnya Mah?" Arman masih bingung dengan ucapan mamahnya.
"Iya. Dulu Bagas itu kembaran kamu. Waktu bayi, jika kalian deket malah kamu sakit Man, jadi mamah sama apah sepakat buat nitipin Bagas ke tante Miranda. Maka dari itu, mamah minta kalian yang rukun ya. Jangan berantem kayak gini, mamah sedih lihatnya."
“Kembar?” tanya Arman dan Bagas bersamaan.
“Iya. Kakaknya Arman, jadi kalian harus saling minta maaf. Maaf mamah baru kasih tahu sekarang. Soalnya mamah takut kalau kamu sakit lagi kayak waktu itu,”  ujar Nagita.

***

Pada saat itu, Arman dan Bagas masih berusia satu tahun. Pada saat ulang tahun mereka, tiba-tiba Arman demam tinggi dan tubuh Arman kejang-kejang. Nagita panik bukan main pada saat itu, ia segera membawa Arman ke rumah sakit bersama sopirnya. Karena suaminya masih bekerja diluar kota.

Tubuh Nagita bergetar hebat, air mata pun tak dapat dicegah. Wajahnya sangat pucat karena mencemaskan keadaan Arman. Saat dokter keluar dari ruang pemeriksaan, Nagita segera menanyakan keadaan Arman. Dokter tersebut mengatakan jika Arman terlambat dibawa kerumah sakit mungkin nyawanya tidak akan tertolong lagi. Dan dokter mengatakan bahwa Arman memiliki sebuah gangguan dimana dia akan sakit jika didekatkan dengan saudara kembarnya.

Maka dari itu, Nagita segera memisahkan Bagas dengan Arman tentunya dengan perasaan yang sangat berat. Ia menitipkan Bagas pada adiknya yaitu Miranda.

***

Arman terkejut ternyata ia dan Bagas adalah saudara kembar. Dan dialah kakaknya. Maka dari itu, ia harus bersikap lebih dewasa dibanding Bagas.

"Gas, maafin gue ya. Gue udah memperbesar masalah kayak gini."
"Iya, gue juga minta maaf ya Man, gue juga salah kok."

***

Tak disangka besok adalah waktu untuk perpisahan kelas 12. Tahun ini sangat berbeda. Karena acara prom night dan pelepasan dilakukan dalam waktu yang sama yaitu besok malam.  Di dalam acara itu, seluruh siswa diharuskan ikut serta dalam acara tersebut. Dan seluruh siswa harus memakai topeng dan dipuncak acara akan ada tukar-menukar hadiah. Ini adalah sesuatu yang baru dari tahun sebelumnya.

“Wah, Gue nggak sabar banget ngelihat My Baby Honey yang paling tampan sedunia!” ucap Meyke sambul membayangkan wajah rupawan kekasihnya.
“Iya! Gue juga nggak sabar !” Sahut Fara.
"Ngga sabar ketemu My Baby Honey gue?!"
"Ngga lah, gila lo! Ya gue ngga sabar ketemu kak Abyan lah!"
"Kirain."

Berawal Dari Bunga Tidur (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang