Part 33

43 10 1
                                    

Yeay BDBT update✨✨
Ada yang kangen sama Arman dan Sasha ngga nih??

Baiklah, Happy Reading :))✨

***

Cinta itu tidak bisa dipaksakan.
Karena cinta yang dipaksakan, tidak akan pernah berakhir menyenangkan.
Justru, akan berakhir menyakitkan.

Arman terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara salah satu pihak pesawat yang mengabarkan bahwa pesawat sudah mendarat di bandara New York Skyports Inc-6n7 (Seaplane Arrival/Departure Dock On East River).

Arman pun segera turun menuju bandara yang ada di New York ini.

Ada rasa senang yang menyelusup di dadanya, namun ada juga rasa yang mengganjal di benaknya karena pesan yang ia berikan untuk Sasha tak kunjung mendapat jawaban.

Arman bertekad tidak akan berbuat macam-macam di negeri ini. Ia bukanlah penduduk asli yang bisa menguasai setiap tempat. Ia hanya seorang pendatang yang ingin belajar di kota ini untuk meraih cita-cita nya.

Setelah mengurus segala keperluannya, ia menaiki taksi untuk menuju apartemennya.

Tak butuh waktu lama, Arman sampai di apartemennya. Ia segera membayar dan masuk ke dalam kamar apartemennya menggunakan lift.

Ia merapikan barang-barangnya lalu segera tidur untuk menghilangkan kepenatannya karena besok pagi ia sudah harus berangkat kuliah.

***

Arman mencari letak gedung fakultasnya.

Ditengah perjalanannya menuju fakultasnya, ia merasa ada yang sedang mengikutinya tetapi ia berusaha untuk tidak peduli. Tetapi langkah itu semakin cepat sehingga rasa penasarannya lebih dominan. Ia berbalik ke belakang dan menemukan seorang gadis yang memakai dress berwarna biru langit dengan rambut berwarna hitam kecoklatan yang dibiarkan terurai sehingga angin dengan bebasnya menyeluruh dirambutnya.

Hal itu mengingatkannya pada Sasha yang ada di Indonesia.

"Hello! Are you okay?" tanya gadis itu.
"Yes! I'm okay," jawab Arman.
"My name is Shabrina Sheeran, you can call me Shabrina.  What is your name?"
"My Name is Arman Ardiansyah, you can call me Arman."
"Are you from Indonesia?"
"Yes!"
"I am also from Indonesia but the last 2 years I lived in this city."
"Oh, I guess there is no indonesian besides me."
"Jadi, bagaimana kalau kita bicara pakai bahasa Indonesia."
"Ya, ide yang bagus."

Shabrina dan Arman pun berjalan beriringan menuju fakultas mereka.

***

Setelah jam kuliahnya berakhir, ia segera pulang ke apartemennya.

Ia melihat pesannya yang sudah lama tak mendapat jawaban. Ia merasa sedih karena hal itu teman-temannya pun menjawab mereka tidak tahu.

Di kota ini, ia memutuskan untuk bekerja sebagai tambahan hidupnya selama disini karena kuliahnya tidak membayar lagi dikarenakan ia menggunakan biasiswa. Meskipun keluarganya tergolong mampu, Arman tidak mau merepotkan orang tuanya lagi jadi ia memutuskan untuk bekerja di sebuah cafe sebagai gitaris.

***

Tak terasa ia sudah tinggal di kota ini selama 6 bulan. Selama itu pula ia jarang menghabiskan waktu untuk beristirahat karena jadwal kuliahnya yang padat ditambah pekerjaannya sebagai gitaris di sebuah cafe yang membuat jadwal makannya tidak teratur. Dan selama itu pula, ia sering menghabiskan waktu dengan Shabrina karena hanya dialah teman yang bisa diajak kompromi.

Berawal Dari Bunga Tidur (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang