Part 9

112 23 0
                                    

Setelah keduanya siap, Arman mengegas motornya dan langsung membelah jalanan kota Jakarta.

Citttt.
Arman tiba-tiba mengerem motornya.

"Eh kok berhenti disini Kak? " Tanya Sasha dengan keheranan.
"Iya, tunggu disini bentar. Lo jangan kemana-mana,ntar gue yang disalahin abang lo." Ucap Arman.

Arman pun segera meninggalkan Sasha berdua dengan motor kesayangannya di tempat parkiran yang sepi, lalu melangkahkan kedua kakinya masuk ke dalam sebuah supermarket.

Disisi lain, Sasha memilih duduk diam di kursi hitam pekat di depan supermarket sambil menunggu Arman kembali.

Arman menuruti apa yang dikatakan Abyan. Yha! Membelikan sekotak es krim coklat untuk melelehkan hati Sasha yang sempat beku akhir - akhir ini.

"Nih." ucap Arman sambil menyodorkan sekotak es krim coklat.
"Wah... Enak tuh! Buat siapa??" Tanya Sasha penuh keheranan karena laki laki di sampingnya tiba-tiba memberikan sesuatu yang sangat disukainya. Tak lupa ia juga berharap bahwa es krim itu untuk dirinya.
"Nih dek, ambil aja. " Ucap Arman sambil memberikan sekotak es krim itu ke seorang anak kecil yang berada di belakang Sasha.

Sontak, Sasha memutar tubuhnya ke belakang dan seketika, ia mengerucutkan bibirnya karena merasa kepedean bercampur kekecewaan karena, ternyata es krim itu bukan untuk dirinya.

Yha memang, anganku hanya sebatas ekspetasi semata, jauh dari kata realita.

"Kenapa tuh muka?? Kusut amat... Kayak baju yang belum di setrika. " Ucap Arman sambil menyentuh hidung Sasha.
"Ngga papa. " Ucap Sasha kecewa.
"Oh gue tau, lo pasti ngira tuh es krim buat lo kan?? Pede amat sih lo. " Ucap Arman.
"Nggak!!!! "Bantah Sasha lalu meninggalkan Arman sendiri.
" Eh, lo mau kemana Sha!!! Gue bercanda kali... Nih gue punya es krim coklat buat lo!!!! " Teriak Arman sambil mengejar Sasha.

Tak ada jawaban dari Sasha.

"Beneran nih, lo ngga mau?? Yaudah kalo lo ngga mau buat gue aja. " Ucap Arman setelah menghampiri Sasha.
"Enak aja!!! Ini kan buat gue, kenapa kakak yang makan!!! " Ucap Sasha marah, sambil merebut es krim yang hendak dibuka oleh Arman.

Arman hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan adik sahabatnya ini. Disisi lain, ia merasa ada yang aneh dengan dirinya saat melihat Sasha sesenang ini karena dirinya. Ia tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang kian menjadi setiap bersama Sasha.

Kenapa sih gue, kok dag dig dug gini sih kalo lihat kak Arman mandang ke sini?? Batin Sasha.

Lalu Sasha pun membuka sekotak es krim coklat yang sudah diberikan Arman. Dia melahapnya dengan perasaan senang, karena sudah lama dia tidak makan es krim kesukaannya ini.

Ternyata Sasha manis juga ya. Apalagi kalo lagi makan es krim gini... Manisnya tambah berkali-kali lipat. Batin Arman dalam hati.

"Kenapa kakak liat aku segitunya sih!!! Nanti naksir lho Kak! " Canda Sasha.
"Idih pede amat lo!!! " Elak Arman.
"Kalo makan es krim tuh pelan-pelan... Masa makan kayak anak kecil masih belepotan dimana-mana. " Ejek Arman sambil menghapus es krim yang berada di pipi Sasha dengan sapu tangannya.

Sasha hanya diam membeku atas perlakuan manis Arman.

Aduh kak, jangan gitu banget dong... Kan aku jadi deg-degan... Batin Sasha.

Sha, lo tau ngga gue ngelakuin ini tuh perjuangan tau... Karena lo tau kenapa?? Gue harus melawan detak jantung gue yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Apa lo juga gitu Sha?? Batin Arman.

"Ehmmm, Lo tahu nggak? " tanya Arman setelah menghapus es krim di pipi Sasha.
"Nggak lah, Kakak aja belum ngasih tau, gimana gue bisa tau coba??" sahut Sasha.
"Lo tau ngga, kalau gue suka sama seseorang tuh, kayak es krim." Ucap Arman.
"Kok bisa??" Tanya Sasha heran.
"Ya, Walaupun gue udah batuk,panas,atau yang lain, gue pasti masih makan es krim. Ya gitulah rasa suka, walaupun udah jatuh, dia selalu ingin mengejar." sahut Arman yang masih melihat Sasha menyantap es krimnya.
"Ih bandel. Batuk kok makan es krim." Canda Sasha.
"Oh iya, kak Arman tuh kayak es krim. " Lanjut Sasha.
"Maksutnya? " Tanya Arman kebingungan.
"Yha, walaupun kak Arman itu dingin, tetapi bisa ngelelehin hati aku dengan cara yang manis. " Ucap Sasha.

Arman hanya tersenyum.

"Kak, pulang yuk, takut kalau dicari Bunda." ujar Sasha karena khawatir dimarahi bundanya.
"Let's Go! " Jawab Arman dengan semangat,

Akhirnya, gue berhasil ngelelehin es yang dingin. Batin Arman.

Akhirnya Sasha dan Arman pun memutuskan untuk pulang. Mereka berdua menikmati sejuknya udara senja. Arman memutuskan untuk langsung mengantarkan Sasha pulang tanpa mampir kemana pun lagi.

"Kak makasih ya es krim nya." ujar Sasha dengan perasaan senang.
"Iya sama-sama." jawab Arman dengan gembiranya.
"Eh Sha." sahut Arman sambil menggegam tangan Sasha.
"Apa Kak? " jawab Sasha
"Soal yang kemarin, gue minta maaf ya, pliss maafin gue dong!!!" pinta Arman sambil memohon.
"Iya,tenang aja kok,udah aku maafin. " jawab Sasha dengan senyumnya.

***

"Da Sha! " pamit Arman setelah sampai di depan rumah Sasha.
"Ngga mau mampir dulu kak?? "Tawar Sasha.
" Ngga deh, kapan - kapan aja. Udah gelap juga. " Jawab Arman.
"Oh yaudah. Daa!! Hati-hati kak!!!makasih juga tumpangannya." jawab Sasha yang sedang membawa sekotak es krim yang diikuti dengan seulas senyuman.

Arman langsung melakukan motornya menjauhi rumah Sasha.

Ceklek,
Suara dorongan pintu coklat besar.

"Hai cewek! Kok baru pulang sih? " canda Kakak Sasha, Abyan.
"Ada urusan." jawab Sasha sambil melihat kotak es krim coklat yang dibawanya.
"Wah enak tuh, bagi dongg!!!" seru Abyan sambil melihat sekotak es krim yang dibawa Sasha.
"Ga mau! " tolak Sasha mentah-mentah.
"Dari Siapa tuh? " Tanya Abyan sambil berpikir sekotak es krim coklat itu adalah pemberian Arman.
"Dari Kak Arman." jawab Sasha dengan senyumnya.
"Aciehh, yang baru kencan sama most wanted nya SMA Nusa Bangsa 1." canda Abyan.
"Apaan sih kak. " Ucap Sasha sambil menahan senyuman yang hampir mengembang.
"Ya terserah lo dek... Gue setuju kok lo sama Arman, dia orangnya baik. " Ucap Abyan.

"Eh Sha, temen lo kok pada ga pernah main ke sini lagi? " tanya Abyan sambil memancing Sasha agar dia memberikan semua informasi tentang Fara.

Ternyata, selama ini Abyan menyukai Fara semenjak dia melihat Fara pertama kali main ke rumah Sasha. Dia teringat dengan keluguan Fara waktu itu yang kebingungan mencari toilet yang ada di rumah Sasha.

"Yang mana si? Temen aku banyak kali kak." jawab Sasha sambil merasa heran dengan pertanyaan kakaknya itu.
"Itu lho yang biasanya rambutnya dikepang." Sahut Abyan sambil memikirkan wajah Fara.

Fara memang orang yang memiliki tipe rambut suka dikepang.

"Oh itu Fara, ya masak disuruh main ke sini terus,ya main ya ada waktunya dong Kak.. Gimana sih." jawab Sasha agak kesal.
"Iya adekku yang cantik...bagi dong es krim nya." rayu Abyan.
"Mau? " tawar Sasha.
"Yaelah ya mau lah, kalo ngga ngapain gue dari tadi minta." jawab Abyan sambil meraih sekotak es krim coklat yang dibawa Sasha.
"Beli sendiri dong! " canda Sasha sambil tertawa ria menuju kamarnya.

Ia langsung menaiki tangga ke kamarnya, tetapi langkahnya terhenti karena suara teriakan Abyan.

"BUN!!!! SASHA HABIS JALAN SAMA COWOK BUN!!! COWOK NYA GANTENG TAU BUN!!! " teriak Abyan yang langsung mendapat pelototan dari Sasha.
"Ha?? Siapa?? "Tanya Tiara Heboh.
" Arman Bun, Arman. "Ucap Abyan tak kalah heboh.
" Beneran, Arman yang ganteng, putih, tinggi itu?? "Tanya Tiara.
" Iya Bun. " Ucap Abyan.
"Wah!!!! Anak Bunda dah punya pawang nih, kamu kapan Byan? " Tanya Tiara.
"

Emang Sasha ular, harus ada pawangnya. " Ucap Sasha.

Keduanya pun tertawa.

"Kamu kapan Byan? Mau kalah sama adik kamu?? " Tanya Tiara.
"Ngga dong Bun, kak Abyan baru PDKT tuh sama temen Sasha, namanya Fara... Dia anaknya tinggi, rambutnya suka dikepang. " Jelas Sasha.

Abyan diam karena merasa malu.

"Waduhhh, kedua anak Bunda dah punya pawang semua nih... Brati dah restock dongg, yah... Nanti Bunda dilupain deh. " Ucap Tiara kecewa.
"Ngga dong Bun, Bunda kan yang terbaik. " Ucap Sasha dan Abyan sambil memeluk bundanya bersamaan.

Berawal Dari Bunga Tidur (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang