Part 17

65 17 0
                                    

Pagi hari yang teramat cerah yang merupakan hari dimana awal liburnya sekolah mereka yang berjalan selama satu minggu.

Abyan, Alex, Sasha, Fara, Meyke, dan Talitha berkumpul di rumah Arman.

Mereka akan jalan-jalan ke dufan seperti kesepakatan mereka bersama.

"Kak, kok kita nggak berangkat sih? " Tanya Sasha kepada pria yang berbalut cardigan pendek biru donker, dengan celana pendek berwarna krem yang ada di sebelahnya.

"Kita nunggu Adi Sha, kata Adi, pake mobilnya Adi aja. " Jawab Arman.

Tak lama kemudian, sosok pria yang sedang mengendarai mobil berwarna abu-abu datang di depan rumah Arman.

"Nah! Itu si Adi! " Ujar Abyan
"Omaygattt! My Baby Honeyyy! Haduh gue klepek klepek. " teriak Meyke yang sedang kegirangan melihat Adi yang gayanya tak seperti biasanya. Cool.
"Meyke, Meyke... Liat Adi gini aja udah teriak teriak kenceng banget. Apalagi besok kalau dilamar Adi? Bisa bisa bumi ini jadi gempa!" Canda Sasha.
"Ayo cepetan! Naik! " Ujar Adi sambil membuka jendela mobilnya.

Adi duduk di depan bersama Meyke. Arman, Sasha, dan Alex duduk di tengah. Fara, Abyan, dan talitha duduk di belakang. Mereka menyusuri jalanan dengan amat gembira.

"Bagus ya lagunya? " Tanya Arman yang dari tadi melihat Sasha yang sedang menikmati sebuah lagu dari handphone miliknya.
"Iya Kak, bagus banget. Mau dengerin? " Tawar Sasha sambil menyopot salah satu earphone dari telinganya.
"Iya mau. " Ujar Arman sambil meletakkan salah satu bagian earphone Sasha ke telinganya.

Pantesan, Arman lebih milih Sasha daripada Catya. Sasha beda banget sama Catya. Dia baik, sopan, friendly... Batin Alex yang dari tadi melihat kemesraan dua remaja yang duduk disampingnya.

Tak lama kemudian, mereka sampai di tempat tujuan mereka. Mereka membayar karcis dan akhirnya masuk ke dalam.

"Naik halilintar yuk!" Tawar Sasha sambil menunjukkan jari telunjuk nya ke arah wahana halilintar.
"Ayok! Siapa takut. " Jawab Abyan dengan semangat.

Mereka semua menaiki wahana halilintar. Arman dengan Sasha, Meyke dengan Adi, Abyan dengan Fara, Alex dengan Talitha.

Tangan kiri Arman menyenggol tangan Sasha.

"Ada apa sih Kak? " Tanya Sasha yang keheranan.
"Pegangan." Ujar Arman sambil memberikan tangannya.
"Kan udah ada pengamannya. " Ujar Sasha sambil melihatkan pengaman yang ia maksud.
"Cepetan pegangan" Ujar Arman sekali lagi.

Akhirnya Sasha menuruti perintah Arman untuk memegang tangannya. Abyan, Adi, melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Arman kepada Sasha. Kecuali Alex dengan Talitha.

Kenapa sih gue nggak bisa kayak mereka? Gue juga pengen kali sama kak Alex, tapi dia ngga ngajakin gue buat pegangaan tangan dia. Gerutu Talitha dalam hati.

"Lex!!! Si Talitha suruh pegangan tangan lo noh!!! "Seru Adi.
"Idih ogah. " Tolak Alex mentah-mentah.

Setelah mendengar jawaban dari Alex, hati Talitha langsung teriris seperti diiris menggunakan pisau yang sangat tajam. Sakit!!! Sakit banget!!!!

Talitha ingin menangis saat ini juga. Tapi ia sadar bahwa ia tidak berhak untuk merusak kebahagiaan mereka semua. Jadi ia memilih untuk diam dan menahan air mata yang ingin turun ke pipi.

***

"Haduh haduh, pusing gue" Ujar Meyke yang napasnya terengah - engah setelah menaiki halilintar.
"Beli minum yuk Man! " Ajak Adi.

Adi dan Arman membeli minum untuk teman - temannya.

"Bentar ya di, lo disini dulu! Gue mau kesana! " Ujar Arman yang mendatangi toko souvenir beraneka bentuk dan warna.
"Yaudah, gue duluan ya! " Ujar Adi yang perlahan - lahan meninggalkan Arman.

Berawal Dari Bunga Tidur (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang