Sasha membuka jendela kamarnya. Melihat mentari pagi menyinari dirinya, ditambah dengan sejuknya udara menambah indah suasana.
"Woy!!!" Seru orang yang sengaja mengageti Sasha.
Sasha pun terkejud dan menoleh ke belakang. Tepatnya pada sumber suara.
"Ih Kak, bikin jantuangan aja. Nggak lihat nih orang lagi seneng???" ujar Sasha dengan emosi.
"Heheehe... Maaf deh... Buruan berangkat, ntar telat lho! Udah dipanggil Bunda tadi,eh malah disini senyum senyum sendiri kayak orang gila." jawab Abyan dengan sedikit tawanya.
"Ishhh!!! Yaudahlah ayo berangkat!!!" Seru Sasha.Akhirnya Sasha dan Kakaknya, Abyan pun berangkat bersama menuju sekolah tercinta.
"Turun gih! Nanti telat lho! Ini mau upacara." Ujar Abyan yang heran karena adiknya dari tadi bengong belum turun dari motor yang dikendarainya.
Tanpa Abyan ketahui,ternyata dari tadi Sasha memperhatikan motor sport hitam milik Arman, yang meningatkannya pada peristiwa malam Minggu, yang sangat menyenangkan.
"Iya iya Kak, sabar disayang Fara!!!" canda Sasha.
"Ih apaan sih, dari tadi lo senyum senyum sendiri, lo sakit ya? Kalo lo sakit pulang aja." canda Abyan sembari mengalihkan topik pembicaraan tentang Fara yang membuat jantungnya berdegup tak karuan.
"Ngga." jawab Sasha dengan sinis.
"Iya lo sakit. Sakit rindu. Merindukan most wanted sekolah ini siapa lagi kalo bukan Arman. " Ucap Abyan.Ternyata, ada Talitha yang baru berjalan memasuki gerbang sekolah. Mereka berdua tak sengaja bertemu.
"Hai Shaa! Dari tadi gue perhatiin lo senyum senyum sendiri. Hayo ada apa? " tanya Talitha dengan heran karena dari tadi Sasha senyum senyum sendiri saat berjalan.
"Nggak Papa, gue lagi seneng aja." jawab Sasha sambil mengingat kembali memori malam Minggu kemarin yang sangat terputar dengan jelas di pikirannya.
"Cieee yang habis kencan sama kak Arman, ngga cerita lagi sama gue, Meyke, Fara. Wah sekarang lo main rahasia-rahasiaan yaa... Ok fine. " Ucap Talitha.
"Eh!!! Lo kok tau sih?? Dari siapa?? "Tanya Sasha.
" Aelah, siapa sih yang ngga tau tentang berita itu, udah nyebar seluruh sekolah kali Sha... " Ucap Talitha.
"Ha? " Ucap Sasha terkejut.
"Yaudah lupain aja!Yuk masuk kelas, keburu telat. Ini mau upacara lho." Ujar Talitha sambil menggeret pergelangan tangan Sasha.Sasha dan Talitha memasuki ruang kelas mereka dan memakai atribut upacara. Ternyata, tidak hanya mereka berdua yang berada di dalam kelas, tetapi ada Fara juga disana.
"Ayo Sha, udah bel!!! " Ingat Talitha.
"Iya ayo!!! " Jawab Sasha.
"Ayo Far, keburu guru piket keliling!!! " Lanjutnya.
"Hmmm, kalian duluan aja deh..." Ucap Fara gemetar.
"Beneran??" Tanya Talitha.
"Iya kalian duluan aja,ntar gue nyusul." Jawab Fara.Sasha dan Talitha meninggalkan Fara yang masih membuka isi tasnya, seakan mencari sesuatu yang sangat penting baginya.
"Aduh, topi gue dimana??? Perasaan tadi sebelum berangkat udah gue masukin deh... " Ucap Fara ketakutan.
"Fara!!! Kenapa kamu masih disini? Buruan ke lapangan. " Ucap Pak Ucup seaku guru piket hari Senin.
"Ehmmm, iya Pak. " Jawab Fara ketakutan.Fara akhirnya berjalan meninggalkan kelas dan menuju ke lapangan untuk melakukan upacara bendera. Tentunya hatinya merasa gusar, karena ia tidak membawa topinya sekarang. Ia pasrah akan hukuman yang akan diberikan guru piket untuk dirinya.
"Lhoh, topi lo kemana Far?? "
"Iya Far, topi lo dimana?? "
"Kok lo ngga pakai topi sih, bisa-bisa lo dihukum sama pak Ucup. "Semua pertanyaan tersebut berasal dari ketiga sahabatnya.
"Gue ngga bawa topi. " Jawab Fara melas bercampur takut.
Fara menempatkan dirinya dibagian belakang barisan kelasnya. Ia merasa takut, cemas, karena kecerobohannya ini. Ia selalu mengumpat dalam hati mengenai topi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Bunga Tidur (END)
Teen Fiction[SELESAI] Bagaimanakah perasaan kalian jika bertemu dan menjalani kisah dengan orang yang berada di dalam mimpi kita?? Apalagi, orang tersebut tidak pernah kita kenal sama sekali. Bisa bayangkan bukan, bagaimana bingungnya kamu jika yang mengalami i...